PIAGAM MADINAH, KONSENSUS MASYARAKAT PLURALIS: MADINAH DAN MAKKAH (SUATU TINJAUAN TEORI KONFLIK)

Authors

  • Amirotun Sholikhah IAIN Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/komunika.v9i1.832

Keywords:

Piagam Madinah, Konsensus, Masyarakat Pluralis, Teori Konflik

Abstract

Medina Charter is a constitution based on the consensus between the people of Mecca and Medina, functioning as a reference for their nation life for the benefit of their plurality. This constitution was also an effort to create social integration in Arab society following the emigration of the Prophet. Different backgrounds in ethnic and religion, as well as socio-economic jealousy, are part of the trigger of horizontal conflict. Medina Charter was formed as a means to anticipate the emergence of differences of interest that triggers social conflicts, either latent or overt. Piagam Madinah, merupakan sebuah konstitusi yang terbentuk atas konsensus bersama masyarakat Makkah dan Madinah. Sebagai rujukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan umat yang majemuk tersebut. Konstitusi ini juga menjadi upaya menciptakan integrasi sosial di kalangan masyarakat Arab pasca hijrah Nabi. Perbedaan latar belakang kesukuan dan agama, serta adanya kecemburuan sosial ekonomi, adalah bagian dari pemicu munculnya konflik horisontal. Piagam Madinah terbentuk, sebagai salah satu upaya mengantisipasi munculnya perbedaan kepentingan yang memicu konflik sosial dalam bentuk terpendam maupun terbuka.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asy-Syarqowi, Abdurrahman. Muhammad Sang Pembebas. Terj. Ilyas Siraj. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1977.

Azra, Azyumardi. Konteks Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam. Jakarta: Paramadina, 1999.

Budisansblog.blogspot.com/2012/11/hijrah-dalam-semangat-kebangsaan.html.

Campbell, Tom. Refleksi Sosial, Tujuh Teori Sosial, Sketsa, Penilaian, Perbandingan. Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Engineer, Ali Asghar. Asal Usul dan Perkembangan Islam. Yogyakarta: INSIST bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 1999.

Husain Haikal, Muhammad. Hayatu Muhammad. Kairo: Darul Ma’rif, 1993.

Irsyad, Ali. “Piagam Madinah dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Madinah”, Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009.

Isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/83009141161_1412-66X.pdf.

Ismail, Faisal. Pijar-pijar Islam Pergumulan Kultur dan Struktur. Yogyakarta: LESFI, 2002.

Johnson, Doyle Paul, Teori Sosiologi Klasik dan Modern, Terj. Robert M. Z. Lawang, cet. 2. Jakarta: PT. Gramedia, 1986.

Maarif, A. Syafii. Islam dan Politik di Indonesia pada Masa Revolusi Terpimpin (1959-1965). Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga Press, 1998.

Pulungan, J. Suyuti. Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah Ditinjau Dari Pandangan Al-Qur’an. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994.

Rosyada, Dede. dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003.

Sadjzali, Munawir. “Kembali Ke Piagam Madinah”, dalam Abu Zahra (ed.). Politik Demi Tuhan: Nasionalisme Religius di Indonesia. Bandung: Pustaka Hidayah, 1999.

Zahra, Abu. Politik Islam Indonesia dalam “Kapitalisme” dan “Rancuisme”, dalam Abu Zahra (ed.). Politik Demi Tuhan: Nasionalisme Religius di Indonesia. Bandung: Pustaka Hidayah, 1999.

Downloads

Published

2017-01-23

How to Cite

Sholikhah, A. (2017). PIAGAM MADINAH, KONSENSUS MASYARAKAT PLURALIS: MADINAH DAN MAKKAH (SUATU TINJAUAN TEORI KONFLIK). KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 9(1), 87–102. https://doi.org/10.24090/komunika.v9i1.832

Issue

Section

Articles