Problematika Pondok Tahfiz Al-Qur’an

Penulis

  • Abdul Jalil STAI Al Hikmah 2

DOI:

https://doi.org/10.24090/insania.v18i3.1464

Abstrak

Abstrak: Huffazh menghadapi berbagai tantangan terkait dengan kondisi yang terjadi di masyarakat pada akhir-akhir ini. Peran hafidh al-Qur’an di masyarakat dibatasi hanya cukup berada pada ruang sosial-keagamaan, yaitu hanya pada acara ritual-ritual keagamaan, seperti acara kematian, pernikahan, serta hajatan yang lain. Ditambah lagi, minat masyarakat untuk mendalami ilmu-ilmu agama juga telah menurun. Tantangan juga berkaitan dengan pengembaraan ilmiah serta ketrampilan yang diperoleh para hafizh al-Qur’an selama mengikuti pendidikan di PTQ. Pendidikan PTQ di Indonesia masih terbatas pada ilmu qira’ah dan hafalan saja, belum sampai pada pendalaman ulumul Qur’an secara komprehensif. Ditambah lagi, apresiasi yang diberikan kepada para hafidhul Qur’an, dari lembaga pendidikan di luar PTQ untuk mengembangkan wawasan ilmiah, juga kurang memadai. Dalam tulisan ini penulis akan memaparkan sekilas pandangan al-Qur’an tentang perkembangan ilmu dan beberapa problem di kalangan PTQ serta saran-saran dan tanggapan terhadap problem-problem itu. Kata kunci : al-Qur’an, problem, hafidh

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Diterbitkan

2013-12-15

Cara Mengutip

Jalil, A. (2013). Problematika Pondok Tahfiz Al-Qur’an. INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 18(3), 341–354. https://doi.org/10.24090/insania.v18i3.1464

Terbitan

Bagian

Articles