ARKAISME SPIRITUAL DALAM TRADISI LISAN BUDAYA CAHYANA

Authors

  • yana ervitaputri Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Jl. A. Yani 40-A, Purwokerto-53126 Telp. (0281) 635624

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.670

Keywords:

Tradisi lisan, Budaya, Sejarah, Perdikan Cahyana, Syeh Jambukarang

Abstract

This paper contains a study of oral tradition or folklore and context with the Islamization of Java, Central part of the period of the eleventh century to the fifteenth century in former Perdikan Cahyana which is geographically located in District Karangmoncol (13 villages) and the District of Rembang (8 Village) in Purbalingga Province Central Java. Philosophically this paper tried reassembling the historicity of archaism oral tradition is very important in establishing the meaning interpretation thus making present as values (spirit). The discussion in the socio-cultural studies methodically parsed based on the spatial chronology of the historical and narrative.The viewpoint of reviews using the analytical tools of philosophy, hermeneutics, sosioantropologis and geohistoris. A verification study using literary techniques either in the form of collection of published sources and interviews with sources and the practice of direct experience through observations.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Blackburn, Simon. 2013. Kamus Filsafat. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional. 2014.Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

E., Palmer Richard. 2005. Hermeneutika : Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Echols, John dan Hasan Shadily. 2005. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Geertz, Clifford. 2014. Agama Jawa : Abangan, Santri, Priyayi dalam Kebudayaan Jawa. Depok : Komunitas Bambu.

Georg, Hans Gadamer. 2010.Kebenaran dan Metode : Pengantar Filsafat Hermeneutika. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

H.R. Sumarsoso. 2011. Babad Tanah Jawi : Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. Yogyakarta : Penerbit Narasi.

Kurnia, Irvan Fadlil. 2013. Tradhisi Ritual Slametan Wonten ing Petilasan Ardi Lawet Desa Panusupan, Kecamatan Karangmoncol (Dalam Skripsi Strata I Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta).

Lombard, Denys. 2008. Nusa Jawa : Silang Budaya (Batas-batas Pembaratan) Volume 1. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.
_______________. 2008. Nusa Jawa : Silang Budaya (Jaringan Asia) Volume II. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum.

NS., Suwito. 2008. Islam dalam Tradisi Begalan. Yogyakarta : Grafindo Litera Media.

Priyadi, Sugeng. 2001. Perdikan Cahyana (Dalam Jurnal Humaniora Volume XIII). Yogyakarta : FIB Universitas Gadjah Mada.

Purwadi. 2009. Folklor Jawa. Yogyakarta : Pura Pustaka.

S., Bambang Purwoko. 2014. Sejarah Banyumas. Purwokerto : Sendang Mas Banyumas.

Stamford, Thomas Raffles. 2014. The History of Java. Yogyakarta : Penerbit Narasi.

Sumaryono, E. 2016. Hermeneutik : Sebuah Metode Filsafat Edisi Revisi. Yogyakarta : Penerbit PT Kanisius.

Ulum, Amirul. 2015. Ulama-ulama Aswaja Nusantara yang Berpengaruh di Negeri Hijaz : 26 Biografi Ulama Aswaja Nusantara di Haramain. Yogyakarta : Pustaka Musi.

Wawancara 1 oleh Kyai Hasyim :JurukunciMakam Syeh Makdum Wali Prakosa, Sabtu, 12 Maret 2016 pukul 19.00-21.00 WIB.

Wawancara 2 oleh KiSumarji : Jurukunci Makam Syeh Jambukarang, Minggu 13 Maret 2016, 14.00-22.00 WIB.

Wawancara 3 oleh Ki Sumarji :Jurukunci Makam Syeh Jambukarang, Senin 28 Maret 2016, 19.00–22.00 WIB.

Wawancara 4 oleh Rasito : Perangkat Desa Panusupan Kecamatan Rembang Purbalingga, Selasa 29 Maret 2016, 12.00–15.00 WIB.

Wawancara 5 oleh Yanto : Ketua POKDARWIS Desa Panusupan Kecamatan Rembang Purbalingga, Selasa 29 Maret 2016, 14.00–15.00 WIB.

Yatim, Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam : Dirasah Islamiyah II. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2016-10-02

How to Cite

ervitaputri, yana. (2016). ARKAISME SPIRITUAL DALAM TRADISI LISAN BUDAYA CAHYANA. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 14(2), 188–203. https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.670