ISLAM ABOGE DALAM TRADISI JAWA ALASTUA

Authors

  • Sakirman Sakirman STAIN Jurai Siwo Metro Jl. Ki Hajar Dewantara 15A Kampus Kota Metro - Lampung, 34111

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.702

Keywords:

Islam, Jawa, Aboge, kalender, kearifan lokal, akulturasi

Abstract

Islam masuk ke tanah Jawa dalam keadaan penduduknya telah memiliki tradisi dan budaya berupa kepercayaan adanya kekuatan pada benda-benda tertentu (dinamisme), adanya kekuatan pada arwah orang yang meninggal (animisme) dan kepercayaan adanya kekuatan pada binatang-binatang (totemisme). Tradisi ini telah diwariskan secara turun temurun, diyakini, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika Islam datang, keyakinan dan kepercayaan tersebut  melebur dalam budaya Islam. Sehingga munculah apa yang disebut dengan sinkretisme Islam, yaitu akulturasi budaya Islam dengan tradisi lokal. Di antara bentuk akulturasi budaya lokal (Jawa) dengan Islam adalah tradisi yang dianut oleh komunitas Islam Aboge. Komunitas ini melaksanakan tradisi-tradisi Jawa dengan dibumbui tradisi Islam, maka munculah Islam dengan cita rasa lokal (islam lokal). Kekhasan dari komunitas ini adalah masih menggunakan model Penanggalan Islam Jawa yakni Penanggalan Aboge untuk menetapkan awal Ramadhan, Hari Raya Idhul Fitri dan Idhul Adha. Kata Aboge adalah singkatan dari Alip Rebo Wage yang mempunyai arti Tanggal 1 Muharram Tahun Alif akan jatuh pada hari Rebo (Rabu) pasaran Wage. Aboge adalah dasar perhitungan almanak (kalender) dalam satu windu atau delapan tahun, maka yang dimaksud Aboge adalah dasar suatu perhitungan. Penggunaan penanggalan dengan sistem Aboge mengakibatkan pelaksanaan ibadah puasa, perayaan Idhul Fitri, dan Idhul Adha yang dilaksanakan oleh komunitas Aboge selalu mengalami perbedaan  dengan keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui sidang Itsbat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfalaki, Abu Ma’syar. 1989. Zodiac & Horoscope Anda. Surabaya : Indah.

An-Nablusi, Imam ‘Abdul Ghani. Keutamaan Hari & Bulan dalam Islam. Yogyakarta : Mitra Pustaka.

Azhari, Susiknan dan Ibrahim, I. A. 2008. Kalender Jawa Islam: Memadukan Tradisi dan Tuntutan Syar’i. Yogyakarta : Jurnal Asy-Syir’ah.

Azhari, Susiknan. 2007. Ilmu Falak, Perjumpaan Khasanah Islam dan Sains Modern, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Choquatte, Sonia. 2004. Astrologi Bayi. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Darajat, Zakiyah. 1996. Perbandingan Agama. Jakarta : Bumi Aksara.

Darsono, Ruswa. 2010. Penanggalan Islam: Tinjauan Sistem, Fiqh dan Hisab Penanggalan. Yogyakarta: LABDA Press.

Hadi, Sutrisno. 1977. Metodologi Research. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Hambali, Slamet. 2011. Almanak Sepanjang Masa. Semarang: PPs IAIN Walisongo.

Hawking, Stephen W. 2007. Teori Segala Sesuatu : Asal-usul dan Kepunahan Alam Semesta. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ilyas, Mohammad. 2010. Islamic Calender. Malayasia : Malaya Pers.

Izzuddin, Ahmad. Fiqh Hisab Rukyah Kejawen: Studi Atas Penentuan Poso dan Riyoyo Masyarakat Dusun Golak Desa Kenteng Ambarawa Jawa Tengah. Semarang: IAIN Walisongo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Miles, Methew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terj. Tjetjep Rohendi Rohidim. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda.

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Cet. ke-7. Bogor: Ghalia Indonesia.

Purwadi. 2004. Sejarah Sultan Agung : Harmoni Antara Agama dengan Negara. Yogyakarta : Media Abadi.

Suryabrata. 1995. Sumadi, Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Yahya, Ismail. Adat-Adat Jawa dalam Bulan-Bulan Islam : Adakah Pertentangan? Solo : Inti Media.

Downloads

Published

2016-10-02

How to Cite

Sakirman, S. (2016). ISLAM ABOGE DALAM TRADISI JAWA ALASTUA. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 14(2), 172–187. https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.702