PENGARUH ISLAM DALAM PERUBAHAN NAMA DIRI SUKU BUGIS: SEBUAH TINJAUAN SEJARAH

Authors

  • Aslan Abidin Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Makassar. Jalan A. P. Pettarani, Gedung BG - Kampus UNM Gunungsari, Kec. Makassar 90222 | Telp : +62(0411) 869834

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.676

Keywords:

Nama diri, suku Bugis, sejarah, Islam

Abstract

Nama diri, yang merupakan identitas bagi seseorang, merupakan tanda bahasa tersendiri. Sebagai tanda bahasa, nama diri dapat merupakan bahasa dari kebudayaan sendiri maupun dari luar kebudayaan si pengguna nama. Semisal nama-nama kebanyakan suku Bugis –yang mayoritas beragama Islam— sebelumnya menggunakan bahasa Bugis, setelah kedatangan agama Islam di abad 17, berubah memakai nama dari bahasa Arab. Studi ini menggunakan pendekatan sejarah terhadap teks-teks nama diri orang Bugis yang berubah berdasarkan peristiwa keagamaan, politik, maupun sosial yang melatarinya. Rentetan peristiwa sejarah ternyata tercatat dalam runtutan perubahan nama-nama orang Bugis. Penaklukan suku Bugis oleh Kerajaan Gowa-Tallo dalam Perang Islam (Musu Selleng), penjajahan Belanda, Jepang, pemberontakan Kahar Muzakkar, kedatangan sekolah, sampai budaya populer, menjadi latar peristiwa berubahnya nama orang Bugis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akhmar, M. Andi, 2003, Toloq Rumpaqna Bone: Edisi Teks dan Kajian Kesastraan, Masagena Press, Makassar.

Bosra, Mustari, 2003. Dari Daengguru, ke Tuangguru, dan Anrongguru: Gerakan Islam di Sulawesi Selatan Tahun 1914-1942, disertasi di Universitas Indonesia.

Franca, Antonio Pinto da, 2000. Pengaruh Portugis di Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Kaplan, David dan Robert A. Manners, 2002. Teori Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Kern, R.A, 1989. I La Galigo, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Malinowsky, Bronislaw, 1983. Dinamik Bagi Perubahan Budaya, Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran, Kuala Lumpur.

Mattulada, 1991. Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar dan Kaili di Sulawesi, dalam Antropologi Indonesia: Majalah Antropologi Sosial dan Budaya Indonesia, No 48, Thn XV, Januari-April 1991. Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Mattulada, 1996. Pola Perkembangan Islam dalam Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dalam Agama dan Perubahan Sosial Taufik Abdullah (ed), Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Millar, Susan Bolyard, 2009. Perkawinan Bugis, Ininnawa, Makassar.

Noorduyn, J, 1972. Islamisasi Makassar. Bharatara, Jakarta.

Pelras, Christian, 1996. The Bugis. Blacwell Publisher, Cambridge, Massachusetts.

Poelinggoman, Edward L, 2004. Perubahan Politik dan Hubungan Kekuasaan: Makassar 1906-1942, Ombak, Yogyakarta.

Salim, Muhammad, 2011. Tiga dari Galigo, Pemerintah Kota Makassar dan Yayasan Bali Purnanti, Gianyar.

Saussure, Ferdinand de, 1988. Pengantar Linguistik Umum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Tol, Roger, 2003. I Mallaq Daeng Mabela, Arung Manajeng, dan Naskah Otografi Toloq Rumpaqna Bone, dalam Andi M Akhmar, Toloq Rumpaqna Bone: Edisi Teks dan Kajian Kesastraan, Masagena Press, Makassar.

Wibowo, Ridha Mashudi, 2001. Nama Diri Etnik Jawa, Jurnal Humaniora, Volume XIII, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Downloads

Published

2016-10-02

How to Cite

Abidin, A. (2016). PENGARUH ISLAM DALAM PERUBAHAN NAMA DIRI SUKU BUGIS: SEBUAH TINJAUAN SEJARAH. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 14(2), 241–253. https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.676