PENGARUH ISLAM DALAM PERUBAHAN NAMA DIRI SUKU BUGIS: SEBUAH TINJAUAN SEJARAH
DOI:
https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.676Keywords:
Nama diri, suku Bugis, sejarah, IslamAbstract
Nama diri, yang merupakan identitas bagi seseorang, merupakan tanda bahasa tersendiri. Sebagai tanda bahasa, nama diri dapat merupakan bahasa dari kebudayaan sendiri maupun dari luar kebudayaan si pengguna nama. Semisal nama-nama kebanyakan suku Bugis –yang mayoritas beragama Islam— sebelumnya menggunakan bahasa Bugis, setelah kedatangan agama Islam di abad 17, berubah memakai nama dari bahasa Arab. Studi ini menggunakan pendekatan sejarah terhadap teks-teks nama diri orang Bugis yang berubah berdasarkan peristiwa keagamaan, politik, maupun sosial yang melatarinya. Rentetan peristiwa sejarah ternyata tercatat dalam runtutan perubahan nama-nama orang Bugis. Penaklukan suku Bugis oleh Kerajaan Gowa-Tallo dalam Perang Islam (Musu Selleng), penjajahan Belanda, Jepang, pemberontakan Kahar Muzakkar, kedatangan sekolah, sampai budaya populer, menjadi latar peristiwa berubahnya nama orang Bugis.Downloads
Download data is not yet available.
References
Akhmar, M. Andi, 2003, Toloq Rumpaqna Bone: Edisi Teks dan Kajian Kesastraan, Masagena Press, Makassar.
Bosra, Mustari, 2003. Dari Daengguru, ke Tuangguru, dan Anrongguru: Gerakan Islam di Sulawesi Selatan Tahun 1914-1942, disertasi di Universitas Indonesia.
Franca, Antonio Pinto da, 2000. Pengaruh Portugis di Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Kaplan, David dan Robert A. Manners, 2002. Teori Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kern, R.A, 1989. I La Galigo, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Malinowsky, Bronislaw, 1983. Dinamik Bagi Perubahan Budaya, Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran, Kuala Lumpur.
Mattulada, 1991. Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar dan Kaili di Sulawesi, dalam Antropologi Indonesia: Majalah Antropologi Sosial dan Budaya Indonesia, No 48, Thn XV, Januari-April 1991. Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Mattulada, 1996. Pola Perkembangan Islam dalam Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dalam Agama dan Perubahan Sosial Taufik Abdullah (ed), Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Millar, Susan Bolyard, 2009. Perkawinan Bugis, Ininnawa, Makassar.
Noorduyn, J, 1972. Islamisasi Makassar. Bharatara, Jakarta.
Pelras, Christian, 1996. The Bugis. Blacwell Publisher, Cambridge, Massachusetts.
Poelinggoman, Edward L, 2004. Perubahan Politik dan Hubungan Kekuasaan: Makassar 1906-1942, Ombak, Yogyakarta.
Salim, Muhammad, 2011. Tiga dari Galigo, Pemerintah Kota Makassar dan Yayasan Bali Purnanti, Gianyar.
Saussure, Ferdinand de, 1988. Pengantar Linguistik Umum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Tol, Roger, 2003. I Mallaq Daeng Mabela, Arung Manajeng, dan Naskah Otografi Toloq Rumpaqna Bone, dalam Andi M Akhmar, Toloq Rumpaqna Bone: Edisi Teks dan Kajian Kesastraan, Masagena Press, Makassar.
Wibowo, Ridha Mashudi, 2001. Nama Diri Etnik Jawa, Jurnal Humaniora, Volume XIII, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Bosra, Mustari, 2003. Dari Daengguru, ke Tuangguru, dan Anrongguru: Gerakan Islam di Sulawesi Selatan Tahun 1914-1942, disertasi di Universitas Indonesia.
Franca, Antonio Pinto da, 2000. Pengaruh Portugis di Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
Kaplan, David dan Robert A. Manners, 2002. Teori Budaya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kern, R.A, 1989. I La Galigo, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Malinowsky, Bronislaw, 1983. Dinamik Bagi Perubahan Budaya, Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran, Kuala Lumpur.
Mattulada, 1991. Manusia dan Kebudayaan Bugis-Makassar dan Kaili di Sulawesi, dalam Antropologi Indonesia: Majalah Antropologi Sosial dan Budaya Indonesia, No 48, Thn XV, Januari-April 1991. Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Mattulada, 1996. Pola Perkembangan Islam dalam Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan dalam Agama dan Perubahan Sosial Taufik Abdullah (ed), Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Millar, Susan Bolyard, 2009. Perkawinan Bugis, Ininnawa, Makassar.
Noorduyn, J, 1972. Islamisasi Makassar. Bharatara, Jakarta.
Pelras, Christian, 1996. The Bugis. Blacwell Publisher, Cambridge, Massachusetts.
Poelinggoman, Edward L, 2004. Perubahan Politik dan Hubungan Kekuasaan: Makassar 1906-1942, Ombak, Yogyakarta.
Salim, Muhammad, 2011. Tiga dari Galigo, Pemerintah Kota Makassar dan Yayasan Bali Purnanti, Gianyar.
Saussure, Ferdinand de, 1988. Pengantar Linguistik Umum, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Tol, Roger, 2003. I Mallaq Daeng Mabela, Arung Manajeng, dan Naskah Otografi Toloq Rumpaqna Bone, dalam Andi M Akhmar, Toloq Rumpaqna Bone: Edisi Teks dan Kajian Kesastraan, Masagena Press, Makassar.
Wibowo, Ridha Mashudi, 2001. Nama Diri Etnik Jawa, Jurnal Humaniora, Volume XIII, Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Downloads
Published
2016-10-02
How to Cite
Abidin, A. (2016). PENGARUH ISLAM DALAM PERUBAHAN NAMA DIRI SUKU BUGIS: SEBUAH TINJAUAN SEJARAH. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 14(2), 241–253. https://doi.org/10.24090/ibda.v14i2.676
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike License a that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).