MEMBACA PANCASILA: PERSPEKTIF KEARIFAN SUFI JALALL AL-DINN RUMMI

Authors

  • Sulaiman Sulaiman Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Jl. Walisongo 3-5 Jrakah Semarang 50185

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v13i1.498

Keywords:

Pancasila, Rumi, objektivikasi, ideologi, nasionalis

Abstract

Pancasila plays an important role in unifying the various backgrounds in Indonesia. Although it must be noted that today there is a group of Indonesian citizens who still reject Pancasila with reasons not in accordance with Islam. This rejection seems to be caused by a paradigm and a different perspective. Islam is a religion, and Pancasila is an ideology. As an ideology, Pancasila is the objectification of Islam, the religion objective elements exist in Pancasila. Universal values of Islam explicitlyanimating principle of Pancasila which has principles of divinity, humanity, unity, deliberation, and justice. This article will elaborate on these principles from the perspective of wisdom Sufi Jalal al-Din Rumi (1207- 1273). Sufism thought of Rumi will be used as an analysis tool in “reading†the principles of Pancasila, particularly the principle “Belief in God Almighty†(“Ketuhanan Yang Maha Esaâ€). The focus of the first principleis due to the historical fact on serious debate between the nationalist Muslims and secular Muslims on the one hand, and other religious groups, on the other hand, so that led to the compromise. Pancasila memegang peranan penting dalam mempersatukanberbagai macam latar belakang di Indonesia. Meskipun harus diakui bahwa hingga saat ini ada saja sekelompok warga negara Indonesia yang masih menolak Pancasila dengan alasan tidak sesuai dengan Islam. Penolakan ini tampaknya disebabkan oleh paradigma dan cara pandang yang berbeda. Islam adalah agama, dan Pancasila adalah sebuah ideologi. Sebagai ideologi, Pancasila merupakan objektivikasi dari Islam, yakni unsur-unsurobjektif agama ada dalam Pancasila. Nilai-nilai universal Islam secara eksplisit menjiwai muatan Pancasila yang berprinsip ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan. Artikel ini akan mengelaborasi prinsip-prinsip tersebut dari perspektif kearifan (wisdom) sufi agung Jalal al-Din Rumi (1207-1273). Pemikiran tasawuf Rumi akan dijadikan sebagai pisau analisis dalam “membaca†(“readingâ€) prinsipprinsip Pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Fokus terhadap sila pertama ini disebabkan oleh fakta sejarah adanya perdebatan yang serius antara Muslim-Nasionalis dan Muslim sekuler di satu sisi, dan kelompok agama lain, di sisi yang lain, sehingga berujung pada kompromi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alfian. 1990. Politik, Kebudayaan dan Manusia Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Armstrong, Karen. 1993. A History of God: The 4. 000-Year Quest of Judaism, Christianity and Islam. New York: Ballantine Books.

Aydin, Mahmut. 2005. “A Muslim Pluralist: Jalaluddin Ru>mi>,” dalam Paul F. Knittered (ed. ), The Myth of Religious Superiority: Multyfaith Explorations of Religious Pluralism. Maryknoll, New York: Orbis Books.

Hadi, Abdul. 1985. Sastra Sufi. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Armstrong, Karen. 2001. Muhamamd: A Biography of the Prophet. London: Phoenix Press.

Bahri, Media Zainul. 2011. Satu Tuhan Banyak Agama: Pandangan Sufistik Ibn ‘Arabi, Rumi dan al-Jili. Bandung: Mizan.

Barton, Greg. 2000. “Abdurrahman Wahid dan Toleransi Keberagaman”, dalam Ahmad Suaedy dan Ulil Abshar Abdalla (ed. ), Gila Gus Dur: Wacana Pembaca Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: LKiS.

Berger, Peter L. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan: Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Berger, Peter L. 1991. Langit Suci: Agama Sebagai Realitas Sosial. Jakarta: LP3ES.

Calam, Ahmad, dan Sobirin. 2008. “Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. “ Jurnal SAINTIKOM, Vo. 4, No. 1, Januari.

Iqbal, Afzal. 1991. The Life and Work of Muhammad Jalal-ud Din Rumi. Islamabad: Pakistan National Council of the Arts.

Ismail, Faisal. 1999. Ideologi Hegemoni dan Otoritas Agama: Wacana Ketegangan Kreatif Islam dan Pancasila. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya.

Karim, M. Abdul. 2004. Menggali Muatan Pancasila Dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Surya Raya dan Sunan Kalijaga Press.

Kartanegara, Mulyadhi. 2004. Jalal al-Din Rumi: Guru Sufi dan Penyair Agung. Jakarta: Teraju.

Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Kompas-Gramedia.

Maarif, Ahmad Syafii. 2009. Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah. Bandung: Mizan.

Nasr, Seyyed Hossein. 1977. Sufi Essays. New York: Socken Books.

Nicholson, R. A. 1974. Rumi Poet and Mystic. New York: Samuel Weiser.

Oesman, Oetojo, dan Alfian. 1991. Pancasila sebagai Ideologi Dalam Berbagai Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbagsa dan Bernegara. Jakarta: BP-7 Pusat, 1991.

Rumi, Jalal al-Din. 1990. The Mathnawi> of Jala>l al-Di>n Rumi, terj. & ed. Reynold Nicholson. England: E. J. W. Gibb Memorial Trust.

Santoso, Soewito. 1975. Sutasoma: A Study in Old Javanese Wajrayana. New Delhi: International Academy of Culture.

Setiawan, M. Nur Kholis. 2012. Pribumisasi al-Qur’an: Tafsir Berwawasan Keindonesiaan. Yogyakarta: Kaukaba.

Soroush, Abdolkarim. 2000. Reason, Freedom, and Democracy in Islam. Oxford: Oxford University.

Sumardjoko, Bambang. 2013. “Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila melalui Pembelajaran Pkn Berbasis Kearifan Lokal untuk Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa”. Varia Pendidikan, Vol. 25. No. 2, Desember.

Trimingham, J. S. 1971. The Sufi Orders in Islam. London: Oxford University Press.

Wahid, Abdurrahman. 1998. “Dialog Agama dan Masalah Pendangkalan Agama”, dalam Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus AF (ed. ), Passing Over Melintasi Batas Agama. Jakarta: Paramadina.

Wahid, Abdurrahman. 2000. Prisma Pemikiran Gus Dur. Yogyakarta: LKiS.

Wahid, Abdurrahman. 2007. Islam Kosmopolitan: Nilai-nilai Indonesia dan Transformasi Kebudayaan. Jakarta: The Wahid Institute.

Downloads

How to Cite

Sulaiman, S. (2015). MEMBACA PANCASILA: PERSPEKTIF KEARIFAN SUFI JALALL AL-DINN RUMMI. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 13(1), 134–148. https://doi.org/10.24090/ibda.v13i1.498