Komunikasi Tradisi Abda’u pada Prosesi HewanQurban Adat Tulehu Maluku

Authors

  • Sulaeman sulaeman IAIN Ambon
  • Retna Mahriani Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya
  • Ali Nurdin Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.24090/komunika.v13i2.2067

Keywords:

Komunikasi, Tradisi Abda'u, Qurban

Abstract

Abda’u tradition is performed on the feast of Muslims’ Aidul Adha. This tradition is a form of struggle, the defense of the flag, seizure of the sacrificed animals’ blood by enforcing the ideological teachings of Islam. The purpose of this research was to understand and find communication events, communication components, and patterns of abda’u communication tradition on Maluku Tulehu to sacrifice animals’ procession. This research uses the theory of symbolic interactionism of the constructivist paradigm and communication ethnography method "speaking" from Dell Hymes as the basic reference. The approach used is qualitative data collection techniques through in-depth interviews, participant observations, the study of librarianship and documentation. The subject of the study amounted to 13 people and 2 key informants whom the abda'u offender, directory and mosque imam through a purposive sampling technique. The results of the abda’u tradition communication events include purified sacrifice animals, upholding the religion flag, and the sacrifice of animal slaughtering. Communication events occur concerning the house on mosque Imam, the villages, and Jami'i mosques. The message conveyed in Tulehu religious language, either verbal or nonverbal, based on the lofty norms and values passed down from generation to the next generation. The communication pattern formed based on abda'u tradition of awareness to preserve the procession of sacrificed animals through devotion to God Almighty by enforcing Islam ideological, syiar of Islam, the sacrifice of the sacrificed animals to the community, and the social solidarity of Muslim community.   Tradisi abda’u dilakukan pada hari perayaan Idul Adha umat Islam. Tradisi ini merupakan bentuk perjuangan, pertahanan dan penegakkan bendera serta perebutan darah hewan qurban dengan menegakkan ideologi ajaran Islam. Tujuan penelitian ini untuk memahami dan menemukan peristiwa komunikasi, komponen komunikasi, dan pola komunikasi tradisi abda’u pada prosesi hewan qurban adat Tulehu Maluku. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme simbolik dari Blummer dengan paradigma konstruktivis dan metode etnografi komunikasi “speaking†dari Dell Hymes sebagai acuan dasarnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan partisipan, wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah 13 orang dan 2 orang narasumber kunci melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa komunikasi tradisi abda’u meliputi hewan qurban disucikan, perebutan bendera religi, dan penyembelihan hewan qurban. Peristiwa komunikasi terjadi di kediaman rumah Imam masjid, jalan kampong, dan masjid Jami’i. Pesan disampaikan bernada religi menggunakan bahasa Tulehu, baik verbal maupun nonverbal berlandaskan kepada norma dan nilai luhur diwariskan dari generasi kepada generasi berikutnya. Pola komunikasi tradisi abda’u dibentuk atas dasar kesadaran untuk melestarikan prosesi hewan qurban melalui pengabdian kepada Allah SWT dengan menegakkan ideologi ajaran Islam, syiar Islam, pengorbanan hewan qurban untuk masyarakat, dan solidaritas sosial sesama komunitas Muslim.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Creswell, John W. 1985. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions. London: Sage Publications.
Fadhilah, S, and A S D Evie. 2017. “Pola Komunikasi Tradisi Marosok Antara Sesama Penjual Dalam Budaya Dagang Minangkabau.” Jurnal Kajian Komunikasi 5(2): 222–234.
Ferraro, G, and A Susan. 2008. Cultural Anthropology an Applied Perspective. Belmoth, CA: Thomson Wadworth.
Foni, W. 2004. Budaya Bertani Atoni Pah Meto: Siklus Ritus Bertani Lahan Kering Atoni Pah Meto Tunbaba Timor, Nusa Tenggara Timur. Salatiga.
Hakim, Ramlah. 2016. “Pola Pembinaan Muallaf Di Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.” Al-Qalam 19(1): 85–96.
Hamlan. 2014. “Penerapan Manajemen Dalam Kegiatan Dakwah Oleh: Hamlan .” Hikmah VIII(02): 12–22. http://e-journal.perpustakaanstainpsp.net/index.php/hikmah/article/view/72.
Jones, W C. 1992. Communication as Culture: Essays on Media and Society. Newyork: Routledge.
Kasnada. 2017. “Nilai Religi: Sebuah Kearifan Lokal Dalam Cerita Rakyat Ponorogo.” Ibda: Jurnal Kebudayaan Islam 15(1): 149–164.
Koentjaraningrat. 1997. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.
Kuncoroyakti, Y A. 2018. “Komunikasi Ritual Garebeg Di Keraton Yogyakarta.” Jurnal Aspikom 3(4): 623–634.
Leuape, S E, and D Susane. 2017. “Dialetika Etnografi Komunikasi Emik-Etik Pada Kain Tenun.” Jurnal Kajian Komunikasi 5(2): 147–158.
Littlejohn, W S. 2010. Theories of Human Communication. California: Belmont.
Mulyana, D. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
———. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D, and Sulaeman. 2016. “People with Lobster-Claw Syndrome: A Study of Oligodactyly Sufferers and Their Communication Experiences in the Village of Ulutaue, South Sulawesi, Indonesia,.” Mediterranean Journal of Social Sciences 7(1): 136–144.
Muzayanah, U. 2018. “Fungsi Komunikasi Dalam Transmisi Nilai-Nilai Keagamaan Pada Organisasi Kerohanian Islam (Rohis) Di SMA Negeri 1 Purworejo. Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 12.” 1: 1–22.
Nurhadi, F Z, S Ummu, and V Tria. 2018. “Etnografi Komunikasi Tradisi Siraman Pada Prosesi Pernikahan Adat Sunda.” Jurnal Penelitian Komunikasi 21(2): 101–118.
Prasanti, D, and A S Nuryah. 2017. “Makna Simbol Budaya Lokal Bagi Komunitas Tanah Aksara: Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Makna Simbol Budaya Lokal Bagi Komunitas Tanah Aksara Di Bandung.” Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi 11(2): 198–212.
R., Adler B, and R George. 2006. Undertanding Human Communication. Newyork: Oxford University: Press.
Riezali, C, J Hermanu, and Susanto. 2018. “Konstruksi Makna Tradisi Peusijuek Dalam Budaya Aceh.” Jurnal Antroplogi: Isu-Isu Sosial Budaya 20(2): 145-155.10.25077/jantro.v20.n2.p145-155.2018.
Rumahuru, Y Z, and et. 2012. “Ritual Ma’atenu Sebagai Media Konstruksi Identitas Komunitas Muslim Hatuhaha Di Pelauw Maluku Tengah.” Jurnal Kawistara 2(1): 36–47.
Sakka, L. 2015. “Tarian Ma’atenu Di Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.” Jurnal al-Qalam 21(2): 291–302.
Samovar, A L, R P Richard, R M Edwin, and S R Carolyn. 2010. Intercultural Communication. ed. A Reader. Belmont, CA: Wadsworth.
Serena, N S, and L W Richard. 2007. Cultural Anthropology. USA: Thomson Wadsworth.
Sulaeman., and S Irta. 2017. “Motif Da’i Berdakwah Di Kota Ambon.” Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies 13(2): 240–264.
Sulaeman., and M Mahdi. 2018. Bakupukul Manyapu: Komunikasi Ritual Masyarakat Adat Mamala. Cet. I, Ambon: LP2M IAIN Ambon.
Sulaeman., and R Muhammad. 2018. “Simbolik Komunikasi Ritual Ukuwala Mahiate Masyarakat Islam Mamala Kabupaten Maluku Tengah.” Ibda: Jurnal Kajian Islam dan Budaya 16(2): 287–302.
Sulaeman. 2018. “Dramaturgi Penyandang Oligodaktili. Jurnal Aspikom.” 3(4): 662–674.
Wood, T J. 2013. Komunikasi Teori Dan Praktek. Jakarta: Salemba.
Zamzani, L, and Hendrawati. 2014. “Kearifan Budaya Lokal Masyarakat Maritim Untuk Upaya Mitigasi Bencana Di Sumatera Barat.” Jurnal Antroplogi: Isu-Isu Sosial Budaya 16(1): 37-48.10.25077/jantro.v16.n1.p37-48.2014.

Downloads

Published

2019-09-30

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.