Toleransi Antar Umat Beragama dalam Film “?” (Tanda Tanya) dan Ayat-Ayat Cinta 2

Studi Perbandingan Analisis Wacana Kritis

Authors

  • Ahmad Zaini Institut Agama Islam Negeri Kudus

DOI:

https://doi.org/10.24090/komunika.v14i1.2052

Keywords:

Tolerance, Film “?” (Tanda Tanya), Film Ayat-Ayat Cinta 2, Critical Discourse, Toleransi, Wacana Kritis

Abstract

This paper aims to find out the discourse of tolerance among religious people featured in the film “?†(Tanda Tanya) and Ayat-Ayat Cinta 2. Both are viewed from the level of the text, the level of social cognition, and the level of social context. The research method used is qualitative analysis with Teun van Dijk's theoretical approach, namely data analysis at the level of text, social cognition and social context. The results showed that; First, the discourse of tolerance at the text level in the film “?†(Tanda Tanya) is related to various themes, both about harmony among religious communities, cultural diversity and about tolerance. Likewise the film Ayat-Ayat Cinta 2 also tells the story of religious life in European countries. Second, the discourse of tolerance between religious communities is seen from the level of social cognition. In the film “?†(Tanda Tanya), both the screenwriter and director want to explain the reality of the diversity of religions, cultures and customs that exist in Indonesia. He wants to explain the relationship between religious people in a vulgar way. In contrast to the more refined Ayat-Ayat Cinta 2 movie. Third, the discourse of tolerance between religious communities in terms of the level of social context. The film “?†(Tanda Tanya) is motivated by the number of bombings that occurred at the house of worship three or four years before. At the level of the social context of this film as a sequel to the previous Ayat-Ayat Cinta movie. The background of making this film is because it wants to illustrate that Islam can be used as a way of life wherever we live, including life in the West though.   Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui wacana toleransi antar umat beragama yang ditampilkan dalam film “?†(Tanda Tanya) dan Ayat-Ayat Cinta 2. Keduanya ditinjau dari level teks, level kognisi sosial, dan level konteks sosial. Metode riset yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan teori Teun van Dijk, yaitu analisis data pada level teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pertama, wacana toleransi pada level teks dalam film “?†(Tanda Tanya) berkaitan dengan tema yang beragam, baik itu tentang kerukunan antar umat beragama, keragaman budaya maupun tentang toleransi. Demikian halnya film Ayat-Ayat Cinta 2 juga mengkisahkan tentang kehidupan umat beragama di negara Eropa. Kedua, wacana toleransi antar umat beragama ditinjau dari level kognisi sosial. Dalam film “?†(Tanda Tanya) sang penulis skenario maupun sutradara ingin memaparkan realitas tentang keragaman agama, budaya, adat istiadat yang ada di Indonesia. Ia ingin memaparkan hubungan antar umat beragama secara vulgar. Berbeda dengan film Ayat-Ayat Cinta 2 yang lebih halus. Ketiga, wacana toleransi antar umat beragama ditinjau dari level konteks sosial. Film “?†(Tanda Tanya) dilatarbelakangi banyaknya kejadian bom yang melanda rumah ibadah pada tiga atau empat tahun sebelumnya. Pada level konteks sosial film ini sebagai sekuel film Ayat-Ayat Cinta sebelumnya. Latar belakang pembuatan film ini karena ingin menggambarkan bahwa Islam dapat dijadikan pedoman hidup dimanapun kita tinggal, termasuk hidup di negeri Barat sekalipun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina. (2017). “Nilai-Nilai Toleransi Antari Umat Beragama Dalam Film Tjanda Tanya Dan Relevansinya Dengan Tujuan Pendidikan Agama Islam.”
“Ayat-Ayat Cinta 2.” from Data Mining Website. https://www.sinopsisfilm.co.id/ayat-ayat-cinta-2.html#menus.
Darma, Aliah, and Yoce. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Effendy, Heru. (2006). Mari Membuat Film: Panduan Menjadi Produser. Yogyakarta: Panduan.
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi Dan Politik. Media, Yogyakarta: LKiS.
Eriyanto. (2006). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.
“Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang Pluralisme, Liberalisme, Dan Sekularisme Agama, from Data Mining Website.” http://.
Film, Pengertian, and Sejarah. 2017. “Fungsi, Unsur Dan Jenis Film Terlengkap, from Data Mining Website.” https://www.pelajaran.id/2017/07/pengertian-film-sejarah-fungsi-unsur- dan-jenis-film.html.
Hanung Bramantyo. (2017). “Model Toleransi Beragama Dalam Film ‘?’ (Tanda Tanya ).”
Harahap, Syahrin. (2011). Teologi Kerukunan. Jakarta: Prenada Media Group.
Herbayu, Alfonsus Condro. (2014). “Nilai-Nilai Toleransi Beragama Dalam Film Dokumenter (Studi Deskriptif Kualitatif Atas Film Indonesia Bukan Negara Islam Dengan Pendekatan Semiotika Charles Sanders Pierce.” In Penelitian Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta, from Data Mining Website, http://e-journal.uajy.ac.id/4645/1/Jurnal Ilmiah.pdf.
Irawanto. (1999). Budi, Film, Ideologi, Dan Militer: Hegemoni Militer Dalam Sinema Indonesia. Yogyakarta: Media Pressindo.
Ismail, Usmar. (1983). Mengupas Film. Jakarta: Sinar Harapan.
Khusnin, Mukhamad. (2012). “Gaya Bahasa Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy Dan Implementasinya Terhadap Pengajaran Sastra Di SMA.” Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1(1).
Kusnawan, Aep, and dkk. (2009). Dimensi Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjadjaran.
Modanggu, Thariq, and dkk. (2015). Model Rembug Keragaman Dalam Membangun Toleransi Umat Beragama. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badang Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Munir, M.dkk. (2006). Metode Dakwah. Jakarta: Prenada Media.
Naim, Ngainun. 2011. Teologi Kerukunan: Mencari Titik Temu Dalam Keragaman. Yogyakarta: Teras.
Nurrizki, AdindaTempoco. (2011). “Hanung Angkat Kisah Banser NU Di Film Tanda Tanya.”from Data Mining Website. https://seleb.tempo.co/read/324468/hanung-angkat-kisahbanser-nu-di-film-tanda-tanya.
Rahman, Reihan Hirzin. (2016). “Representasi Toleransi Umat Beragama Dalam Film Cahaya Dari Timur (Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce Dalam Film Cahaya Dari Timur.”In Penelitian Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi Dan Bisnis Universitas Telkom Bandung 2016, from Data Mining Website, http://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/home/catalog/id/116696/slug/representasi-toleransi-umat-beragama-dalam-film-cahaya-dari-timur-analisis-semiotika-charles-sanders-pierce-dalam-film-cahaya-dari-timur-.html.
Rani, Mohd Zariat Abdul. (2012). “Islam, Romance And Popular Taste In Indonesia : A Textual Analysis of Ayat Ayat Cinta by Habiburrahman El-Shirazy and Syahadat Cinta by Taufiqurrahman Al-Azizy.” Indonesia and the Malay World 40(116): 59–73.
Shihab, Quraish. (1995). Membumikan Al-Quran. Bandung: Mizan.
Titscher, Stefan, and dkk. (2009). Metode Analisis Teks & Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yasinta, Maria Etty. (2016). “Toleransi Beragama Dalam Film ‘?’ (Tanda Tanya) Studi Analisis Wacana Kritis.” In Penelitian Pada Program Pascasarjana Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2016, http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&-buku_id=95093&obyek_id=4.
Yusuf, Ali Anwar. (2002). Wawasan Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Downloads

Published

2020-04-25

How to Cite

Zaini, A. (2020). Toleransi Antar Umat Beragama dalam Film “?” (Tanda Tanya) dan Ayat-Ayat Cinta 2: Studi Perbandingan Analisis Wacana Kritis. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 14(1), 1–15. https://doi.org/10.24090/komunika.v14i1.2052

Issue

Section

Articles