Peran Ganda Guru Bimbingan dan Konseling di SMP Diponegoro Depok, Sleman, Yogyakarta

Authors

  • Muchamad Agus Slamet Wahyudi Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24090/kom.v11i1.1279

Keywords:

Guidance and Counceling, Teacher, Junior High School

Abstract

This article is about the dual role of teacher guidance and counseling. Teacher guidance and counseling positions are important positions in a school. With the teachers guidance and counseling in schools are able to reach students who are exposed to the problem. Teacher guidance and counseling has so much responsibility to hear the portion of at least 150 students for one teacher guidance and counseling, then the role of teachers guidance and counseling that not only one to make guidance and counseling teachers should have good management. The location of this research is in Junior Diponegoro Depok with subject of teacher. The research method using qualitative descriptive approach with emphasis on direct jumping of spaciousness. Furthermore, from the findings in the field mentioned that the double role of a teacher guidance and counseling is something that can happen, but with this dual role, not make the teacher BK crossed his duties, but still perform the task as a teacher guidance and counseling with the help of other parties such as homeroom, waka student, even up to the principal. Cooperation and counseling teachers counseling and counseling with other parties in school make the role of teacher guidance and counseling that not only one be very helpful and can be run well. artikel ini memapakan tentang peran ganda posisi guru bimbingan dan konseling. Posisi guru bimbingan dan konseling merupakan posisi yang penting dalam sebuah sekolah. Dengan adanya guru bimbingan dan konseling di sekolah mampu menjangkau siswa-siswi yang sedang terkena masalah. Guru bimbingan dan konseling mempunyai tanggung jawab yang begitu besar dengar porsi minimal 150 siswa untuk satu guru bimbingan dan konseling, maka peran guru bimbingan dan konseling yang tidak hanya satu membuat guru bimbingan dan konseling harus mempunyai manajemen yang baik. Adapun lokasi penelitian ini adalah di SMP Diponegoro Depok dengan subjek guru. Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan menekankan pada terjun langsung kelapangan. Selanjutnya dari hasil temuan dilapangan menyebutkan bahwa peran ganda seorang guru bimbingan dan konseling merupakan hal yang bisa terjadi, namun dengan peran ganda ini, idak membuat guru BK melalikan tugasnya, namun tetap menjalankan tugas sebagi guru bimbingan dan konseling dengan bantuan pihak lain seperti wali kelas, waka kesiswaan, bahkan sampai kepala sekolah. Keterkaitan dan kerjasama guru bimbingan dan konseling dengan pihak lain disekolah membuat peran guru bimbingan dan konseling yang tidak hanya satu menjadi sangat terbantu dan bisa dijalankan dengan baik

Downloads

Download data is not yet available.

References

Danim, Sudarwan. (2011). Pengembang Profesi Guru: dari Pra Jabatan, Induksi, ke Profesional Madani, Jakarta: Kencana.
Departemen Agama Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, (2005). Wawasan; Tugas Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: DEPAG.
Detiknews.com: https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3439506/guruolahraga-di-sidoarjo-dipolisikan-gara-gara-pukul-murid. Senin 06 Mar 2017, 15:26 WIB | suparno. Diakses 2-Febuari 2017.
Fathurrohman, Pupuh dan Aa Suryana. (2012). Guru Profesional, Bandung: Refika Aditama.
Fitriana , Siti. (2013). Peran Pendidikan Profesi Guru BK/ Konselor Dalam meningkatkan Kompetensi Konselor Di Indonesia, Jurnal IKIP PGRI Semarang, Oktober. tidak ada halaman.
Hikmawati, Fentika. (2001). Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rajawali.
Jawapos.com: http://www.jawapos.com/read/2016/08/15/45008/kasusmurid-pukul-guru-kemendikbud-dasrul-pribadi-yang-sabar-. SENIN, 15 AUG 2016 23:18 | EDITOR: IMAM SOLEHUDIN, Diakses 2 Febuari 2017.
Kunandar. (2010). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Latipun. (2011). Psikologi Konseling, Malang: UMM Press.
Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mustofa, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru melalui pelatihan dan sumber belajar teori dan praktik, Jakarta: Kencana.
Rugaiyah dan Atiek Sismiati. (2011). Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia Indonesia.
Sagala, Syaiful. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta.
Walgito, Bimo. (1989). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta: Andi Offset.

Downloads

Published

2018-02-22

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.