Transformasi Identitas Mahasiswa-Santri (Studi Fenomenologi Perubahan Identitas Mahasiswa STAIN Purwokerto Program 'Pesantrenisasi' Tahun Akademik 2013-2014)

Authors

  • Uus Uswatusolihah STAIN Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/jpa.v15i2.2014.pp258-273

Keywords:

perubahan identitas, mahasiswa, pesantren

Abstract

Abstract: This study was aimed at knowing the transformation of identity amongstudents joining Pesantrenisasi Program in State College on Islamic Studies ofPurwokerto in the academic year 2013-2014. This study explored their own perceptionof being a student of the college and a santri. This is a qualitative research withinterviews as the main method of collecting data. A number of students wereinterviewed to get the answers of research questions. This research found thatpesantrenisasi program is successful in making closed relationship betweenstudent and pesantren (Islamic boarding school). The life in pesantren has madesome students transform their identity. The transformation happens gradually andslowly through unspontaneous self-dialogue. This transformation also gives them anew self-image, a new self-language, and new relationships with others as well asnew bounds with social norms. Before living in a pesantren, they imagine pesantrenas a dirty, massy, strict, and fully scheduled place of living. This image graduallychanges after they experience themselves living in pesantren. A new image comesto them that pesantren is an ideal place to study religious knowledge, to train aperson to be mature and having good character, and to perform more worship toGod. Some of the transformations include the quantity and quality of their worship aswell as their attitude and behavior to be more discipline, independent, and humble.Keywords: identity transformation, students, pesantren. Abstrak: Hasil penelitian ini adalah bahwa program pesantrenisasi telahberhasil mendekatkan mahasiswa dengan kehidupan pesantren dan menyebabkanterjadinya perubahan atau transformasi identitas diri sebagian mahasiswa.Transformasi itu sendiri pada umumnya berjalan secara perlahan dan melaluiproses-proses perenungan dan dialog diri yang tidak spontan. Transformasi jugamembuat mereka memperoleh citra diri yang baru, bahasa diri yang baru,hubungan-hubungan yang baru dengan orang-orang lain dan ikatan-ikatan yangbaru dengan tatanan sosial. Sebelum tinggal di pondok pesantren, mereka mendefinisikandunia pesantren adalah tempat yang kumuh, tidak rapi, memiliki banyakperaturan yang mengekang. Definisi ini berubah selama mereka berada di pesantren: Pondok pesantren adalah tempat yang ideal untuk menuntut berbagaiilmu agama, melatih diri menjadi lebih dewasa dan berkarakter yang baik sertamemperbanyak ibadah seraya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beberapaperubahan terjadi dalam kuantitas dan kualitas ibadah, perubahan dalam sikapdan perilaku yang lebih disiplin, mandiri dan sederhana, serta peningkatanpengetahuan berbagai ilmu agama Islam.Keywords: perubahan identitas, mahasiswa, pesantren.

References

Akbar, Akhmad Zaini, “Aliran Empiris dan Kritis dalam Penelitian Komunikasi
Massa” dalam Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), vol.
III,April 1999.
Guba, Egon G. & Yvona S. Lincoln. 1994. “Competing Paradigms in Qualitative
Research”, dalam Norman K. Denzin and Yvonna S. Lincoln, Handbook of
Qualitative Research. New Delhi-London: Sage Publication.
Hidayat, Dedy N. 1999. “ Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi”,
dalam Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Vol. III, April
1999.
Irawan, Prasetya. Penelitian Kualitatif dan Kua ntitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial,
Jakarta: Departemen Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, 2006.
Littlejohn, Stephen W. 1992. Theories of Human Communication, Fifth
Edition. Belmont California: Wadswort Publishing Company.
Mulyana, Dedy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
_________________, 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru
Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya.
_________________, ed. 2008. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
_________________, “Kendala-Kendala Pengembangan Penelitian Komunikasi
di Indonesia”, dalam Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI),
Vol. III, April 1999.
Moleong, Lexy J. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 1. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nasuhi, Hamid, dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripi, Tesis dan
Disertasi. Jakarta: CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rakhmat, Jalaludin. 1998. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ritzer, George & Douglas J Goodman. 2003. Modern Sociological Theory, terj.
Alimandan. Teori Sosiologi Modern, Edisi 6. Jakarta: Prenada Media Group.
Salim, Agus. 1991. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara
Wacana.
Sukmadinata, N. S. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Sutopo, HB. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasar-Dasar Teoritis dan
Praktis. Surakarta: UNS Press.
Syam, Nina W. 2009. Sosiologi Komunikasi. Bandung: Humaniora.
Tim Penyusun. 2012. Panduan Akademik STAIN Purwokerto 2012-2013.
Purwokerto: STAIN Press.
Tubbs, Stewart L. -Sylvia Moss. 1996. Human Communication, Prinsip-Prinsip
Dasar, Terj. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Downloads

Published

2014-12-26

How to Cite

Uswatusolihah, U. (2014). Transformasi Identitas Mahasiswa-Santri (Studi Fenomenologi Perubahan Identitas Mahasiswa STAIN Purwokerto Program ’Pesantrenisasi’ Tahun Akademik 2013-2014). Jurnal Penelitian Agama, 15(2), 258–273. https://doi.org/10.24090/jpa.v15i2.2014.pp258-273

Issue

Section

Articles