PERUBAHAN KELEKATAN EMOSIONAL PASCA KONVERSI DI KALANGAN MUALAF

Penulis

  • Arafat Noor Abdillah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Kata Kunci:

Kelekatan emosional, pasca konversi, mualaf

Abstrak

Konversi agama yang dialami mualaf memberikan dampak pada kepribadian dan interaksi sosial. Peristiwa konversi agama dapat dipahamai melalui motivasi, keterikatan sosial yang mempengaruhinya, dan faktor-faktor yang lainnya. Beberapa penelitian tentang konversi agama cenderung meneliti perubahan kepribadian, definisi diri, dan kebermakanaan hidup pasca konversi, tetapi sedikit penelitian yang membahas kelekatan emosioanl pasca konversi. Para mualaf mengalami perubahan kelekatan emosional dengan lingkungan masyarakat yang dipengaruhi oleh konflik interpersonal, kelekatan emosional dalam beribadah kepada Allah, dan dukungan sosial dari lingkungan muslim. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sosial dan teori attachment. Metode penelitian yang digunakan yaitu life history dengan tujuan untuk menyingkap pengalaman beragama mualaf serta informasi yang tersembunyi berdasarkan riwayat kehidupan mualaf yang berkaitan pola perubahan interaksi sosial. Pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan dengan prosedur reduksi data, penyajian data serta verifikasi data menggunakan metode triangulasi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Para mualaf memiliki keterikatan emosional dengan lingkungan muslim. Dalam hubungannya dengan keluarga dan teman-teman yang menunjukkan indikasi konflik  menimbulkan ketidaknyamanan dalam beragama. 2) Keterikatan dalam hubungan yang baru melalui praktik ibadah shalat, kajian keagamaan, dan pembinaan di Mualaf Center Yogyakarta menunjukkan adanya restrukturasi spiritual serta menggambarkan perasaan nyaman dan tenang ketika lebih dekat dengan Allah.

Referensi

Agung Sasongko, Trend Hijrah Pengaruhi Jumlah Mualaf Di Indonesia, dari https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/pmm42z313/tren-hijrah-pengaruhi-jumlah-mualaf-di-indonesia.
Allport, Gordon W., dan J. Michael Ross. 1967. “Personal Religious Orientation And Prejudice”, Journal of Personality and Social Psychology, Harvard University, Vol. 5, No.4, April.
Armsden, G.,& Greenberg, M.T. 2009. Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA).College of Health and Human Development.
Dutton, Yasin. 1999. “Conversion to Islam.” Christopher Lamb dan M. Darrol Bryant (ed.), Religious Conversion: Contemporary Practices and Controversies. London: Cassell.
Ekasari, A dan Bayani, 1. 2009. Attachment pada Ayah dan Penerimaan Peer Group dengan Resiliensi (Studi Kasus pada Siswa Laki-laki di Tingkat Sekolah Menengah Pertama). Jurnal Soul, 2.
Gerungan. 1986. Psikologi Sosial, Cet. Ke-9. Bandung: PT. Eresco.
Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.
Moleong. Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
P., Laurie. 2014. Attachment Changes Post-Conversion in Committed Converts to The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints. Brigham Young University - Provo.
Panjimas.com, MCY : Selama 3 Tahun 307 Orang Masuk Islam.https://news.berdakwah.net/2017/07/muallaf-center-yogyakarta-sel ama-3-tahun-307-orang-masuk-islam.html.
Rambo, Lewis. 1995. Understanding Religious Conversion. New Haven: Yale University Press.
Santrock, J.W. 2007. Remaja Edisi 11 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Simpson, J. A., & Rholes, W. S. 1998. Attachment in adulthood. In J. A. R. Simpson, W. S. (Ed.), Attachment Theory and Close Relationships. New York, NY: The Guilford Press.
Subandi. 2013. Psikologi Agama dan Kesehatan Mental. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Upton, P. 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Diterbitkan

2020-05-08

Cara Mengutip

Abdillah, A. N. (2020). PERUBAHAN KELEKATAN EMOSIONAL PASCA KONVERSI DI KALANGAN MUALAF. Jurnal Penelitian Agama, 21(1), 36–48. Diambil dari https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/3583

Terbitan

Bagian

Articles