NASIONALISME DAN KEISLAMAN UNIVERSAL DALAM NOVEL MAWAKK IB AL-AHRR ARR KARYA NAJIB KYLANI

Authors

  • Yulia Nasrul Latifi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jl. Laksda Adisucipto Yogyakarta 55281

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v13i1.493

Keywords:

postkolonial, dekonstruksi, pos-nasional, nilai keislaman universal

Abstract

This article discusses an Egypt modern novel of Najib al-Kylani,Mawakib al-Ahrar, which tells about the struggle of Egyptians to get their independence from French colonization. One interesting point of this novel is the idea of critical and progressive nationalism. In contrast, postcolonial theory is focused on the aspects of nationalism using deconstruction methods. This theory is based on Edward Said argument on ‘East’ discourse through its orientalism as a product of science that has ideological basis and colonial interests. Their political and economic colonialism is accompanied by cultural colonialism through representing the East as ‘The Other’. Said developed his theory by using Foucault’s power concept and developed Derrida’s binary opposition. The progressive idea of this novel has a closed relationship with the universal values of Islam, characterized by inclusivity, egalitarianism, and democracy. Theologically and historically, Islam has taught the unity of human being and the need of plurality and differences of human beings, cultures, and nations to compete in good manner. Dialogical and mutual understanding of cultures is really important, not the exception between the West and the East cultures. Tulisan ini membahas novel modern Mesir yang berjudul Mawakib al-Ahrar karya Najib al-Kylani. Novel ini mengisahkan tentang perjuangan rakyat Mesir untuk mendapatkan kemerdekaan selama dalam penjajahanPerancis. Yang menarik dari novel ini adalah gagasan nasionalisme yang sangat kritis dan progresif. Sementara itu, teori poskolonial yang difokuskan pada aspek nasionalisme dengan memakai metode dekonstuksi. Teori ini didasarkan pada gugatan Edward Said tentang wacana ‘Timur’ melalui orientalismenya sebagai produksi ilmu pengetahuan yang memiliki landasan-landasan ideologis dan kepentingan-kepentingan kolonial. Penjajahan politik dan ekonomi mereka disertai pula penjajahan kultural berupa representasi Timur sebagai ‘Sang Lain’. Said mengembangkan teorinya dengan memakai konsep kekuasaan Foucault dan mengembangkangagasan oposisi biner Derrida. Gagasan novel yang progresif inimemiliki keterkaitan erat dengan nilai-nilai keislaman universal yang bercirikan inklusif, egaliter, dan demokratis. Secara teologis ataupun historis, Islam telah mengajarkan kesatuan manusia dan pentingnya pluralitas dan perbedaan manusia, budaya, dan bangsa untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Pemahaman budaya secara dialogis dan mutualistik sangat penting, termasuk budaya yang dialogis antara Barat dan Timur.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-Qur’a>n al-Kari>m

Alhumami, Amich. 2000. “Gerakan Modernisme Islam di Indonesia Menimbang Nurchalish Madjid” dalam Islam di Tengah Arus Transisi, Abdul Mun’im (edt). Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Anderson, Benedict. 2001. Komunitas-komunitas Terbayang (terj. Omi Intan Naomi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ashcroft, Bill., Griffiths, Gareth, and Tiffin, Helen (eds.). 1995. The Post- Colonial Studies Reader. London and New York: Routledge.

Ashcroft, Bill., Griffiths, Gareth, and Tiffin, Helen. 1998. Key Concepts in Post-Colonial Studies. London and New York: Routledge.

El-Ayouty Yassin. 1988. “Mesir” dalam ensiklopedi Negara dan Bangsa, Jilid I. jakarta: PT. Widyadara.

Bhabha, Homi K., 1995. “Dissemination Time, Narrative, and the Margins of the Modern Nation” dalam The Post-Colonial Studies Reader. (Ashcroft, Bill at. Al. [Ed.]). London and New York: Routledge.

Bhabha, Homi K. 1994. The Location of Culture. London and New York: Routledge.

Budianta, Melani. 1998. “Oposisi Biner dalam Wacana Kritik Pascakolonial”. Makalah pada kolosium Mempersoalkan Pascakolonialisme, Balai
Seminar Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur.

Brugman, J. 1984. An Introduction to the History of Modern Arabic Literature in Egypt. Leiden: E.J. Brill.

Coyle M dan Peck J.1993. Literary Terms and Criticism. London: Macmillan.

Culler, Jonathan. 1994. On Deconstruction, Theory and Practicism after Structuralism. Eight Printing. Ithaca, New York : Cornell University Press.

Engineer, Asghar Ali. “Problem Hind-Muslim di India Suatu Titik Pandang Islam” dalam Wahid, Abdurrahman dkk. Dialog: Kritik & Identitas Agama. 2004. Yogyakarta: Interfidei.

Foulcher, Keith. 1994. “Mimikri Siti Nurbaya Catatan untuk Faruk”. Jurnal Kebudayaan Kalam. Edisi ke 14. Jakarta.

Gandhi, Leela. 2001. Teori Poskolonial: Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat. (terj. Yuwan Wahyutri dan Nur Hamidah). Yogyakarta: Qalam.

Hidayat, Kommaruddin. 2000. “Islam Mengecam Rasialisme” dalam Islam di Tengah Arus Transisi, Abdul Mun’im (edt). Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Kylani, Najib. 2001. Mawa>kib al-A}hra>r. Lebanon: Muassasah ar-Risalah

Lo, Jacqueline and Helen Gilbert. 1998. “Poscolonial Theory: Possibilities and Limitation”. Makalah pada An International Research Workshop University of Sidney

Said, Edward. W. 2001. Orientalisme (terj. Asep Hikmat). Bandung: Pustaka.

Said, Imam Ghazali. 2000. “Islam dan Pluralitas Masyarakat Bangsa”, dalam Islam di Tengah Arus Transisi, Abdul Mun’im (edt). Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Sarup, Madan. 1993. An Introductory Guide to Postructuralism and Posmodernism. Second edition. Athens: University of Georgia Press.

Salih, al-‘Arini, Abdullah. Tt. Al-Ittijah al-Islami fi A’mal Najib Kylani al- Qasasiyah. Ttp. Tnp.

Slemon, Stephen. 1995. “The Scramble for Post-Colonialism” dalam The Post- Colonial Studies Reader. (Aschroft, Bill et. Al [ed.]). London and New York: Routledge.

Sukidi. 2000. “Citra Muslim di Barat Refleksi Fenomenal Presiden Gus Dur” dalam Islam di Tengah Arus Transisi, Abdul Mun’im (edt). Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Syeirazi, M. Kholid. 2003. “the Death of Nationalism? Problem dan Tantangan bagi Paham Kebangsaan Indonesia”. Majalah Tradem. Edisi ke-5. Yogyakarta.

Sumartana, Th. dkk. “Pengantar: Menuju Dialog Antar Iman” dalam Wahid, Abdurrahman dkk. Dialog: Kritik & Identitas Agama. 2004. Yogyakarta: Interfidei.

Thung Julan dan M. Azzam Manan (penyunting). 2011. Nasionalisme dan Ketahanan Budaya di Indonesia. Jakarta: LIPI bekerjasama dengan Yayasan Obor Indonesia.

Wahid, Abdurrahman. “Bercermin dari Para Pemimpin” dalam Islam di Tengah Arus Transisi, Abdul Mun’im (edt). 2000. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Downloads

How to Cite

Latifi, Y. N. (2015). NASIONALISME DAN KEISLAMAN UNIVERSAL DALAM NOVEL MAWAKK IB AL-AHRR ARR KARYA NAJIB KYLANI. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 13(1), 59–81. https://doi.org/10.24090/ibda.v13i1.493