Kontra Radikalisasi dalam Penyuluhan Agama Islam di Kabupaten Sukoharjo
DOI:
https://doi.org/10.24090/komunika.v14i1.2954Keywords:
Counter radicalism, Islamic Extension, Islamic Extension Worker, Kontra Radikalisasi, Penyuluhan Agama, Penyuluh Agama IslamAbstract
This paper examines the implementation of counter-radicalization extension by Islamic Extension Workers (IEW) and the policies issued in the effort at the Ministry of Religion Affairs (MoRA) in Sukoharjo, Central Java. The descriptive method was used by using the qualitative approach. The results show that the MoRA had established a program for disseminating Islamic moderation in the 2015-2020 Strategic Plan as a counter-radicalization, which the Directorate General of Islamic Guidance programmed to optimize the role of IEW. However, until the end of the Strategic Plan, the program was unclear to the level of extension workers. Although there was no policy for operational guidance on it, MoRa of Sukoharjo made a policy to enact the decision of the General Director of Islamic Guidance number 297/2017 as a reference for radicalism extension. In the implementation of the face-to-face approach of extension (inter persona communication), it has not run optimally by IEW due to their competency and capacity factors. While in the mediated communication approach, IEW of Sukoharjo has succeeded in developing the extension activities through counter radicalism narratives, mosque coaching, and forming the communication forum for Mosque administrators as counter radicalism efforts. Tulisan ini mengkaji tentang implementasi penyuluhan kontra radikalisasi oleh Penyuluh Agama Islam (PAI) dan kebijakan-kebijakan yang telah dikeluarkan dalam upaya tersebut di Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo, Jawa Tengah. Metode deskriptif digunakan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemenag telah menetapkan program diseminasi moderasi Islam dalam Renstra 2015-2020 sebagai kontra radikalisasi, yang oleh Ditjen Bimas Islam diprogramkan optimalisasi peran penyuluh agama Islam, namun sampai akhir Renstra upaya tersebut belum terealisasi dengan jelas sampai ke tingkat penyuluh. Meskipun belum ada kebijakan berupa pedoman penyuluhan moderasi Islam, Kemenag Sukoharjo mengambil kebijakan untuk memberlakukan keputusan Dirjen Bimas Islam No. 297/2017 sebagai acuan penyuluhan radikalisme, namun dalam implementasi penyuluhan tatap muka (inter persona communication) belum dijalankan secara maksimal oleh PAI karena faktor kompetensi dan kapasitas. Sementara dalam penyuluhan dengan pendekatan mediated communication, PAI Sukoharjo telah berhasil mengembangkan kegiatan penyuluhan melalui kontra narasi radikalisme, pembinaan masjid dan membentuk forum silaturahmi antar pengurus masjid sebagai upaya kontra radikalisme.Downloads
Download data is not yet available.
References
Alius, S. (2017). Menangkal Radikalisme dalam Keberagaman Identitas. Diambil dari http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/10/26/jurnalisme-warga/wacana/17/03/23/on9svv396-menangkal-radikalisme-dalam-keberagaman-identitas
BNPT. (2016). Strategi Menghadapi Paham Radikalisme Terorisme-ISIS. Diambil dari http://www.ristekdikti.go.id
Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Fitriana, S. (2016). Upaya BNPT dalam Melaksanakan Program Deradikalisasi di Indonesia. Journal of International Relations, 2(3), 187–194.
Hamidin. (2017). Apa Perbedaan Kontra Radikalisasi dan Deradikalisasi?. Diambil dari http://www.nu.or.id/post/read/76372/apa-perbedaan-kontra-radikalisasi-dan-deradikalisasi
Hidayatullah, M. T. (2014). Strategi Peningkatan Penyuluh Agama Islam di Tiga Daerah Provinsi Jawa Barat (Disertasi). IPB: Bandung.
Islam, Majalah Bimas. (2016). Tujuh Dekade Penyuluh Agama. Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, (Edisi 4/2016).
Kafid, Nur. (2016). Dari Islamisme ke Premanisme: Pergeseran Orientasi Gerakan Kelompok Radikal Islam di Era Desentralisasi. Jurnal Masyarakat: Jurnal Sosiologi. 21 (1).
Kustini dan Koeswinarno. (2015). Penyuluh Agama Menuju Kinerja Profesional. Analisa Journal of Social Science and Religion. 22(2). 173–188.
Maarif Institute. (2018). Maarif Institute: Ekstrakurikuler Pintu Masuk Radikalisme di Sekolah. Diambil dari https://news.detik.com/berita/d-3834483/maarif-institute-ekstrakurikuler-pintu-masuk-radikalisme-di-sekolah
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Neuman, W. L. (2003). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Allyn & Bacon.
Newsdetik.com (2018). BNPT Kumpulkan Penyuluh Agama se-DIY, Ada Apa?. Diambil dari: https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3928755/bnpt-kumpulkan-penyuluh-agama-se-diy-ada-apa
Republika.co.id. (2019). Pelibatan Penyuluh Agama untuk Cegah Terorisme Dinilai Tepat. Diambil dari: https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/01/11/p2dzqi396-pelibatan-penyuluh-agama-untuk-cegah-terorisme-dinilai-tepat
Sindonews. (2018). 45.000 Penyuluh Agama Siap Bantu BNPT Cegah Radikalisme. Diambil dari: https://nasional.sindonews.com/read/1272738/15/45000-penyuluh-agama-siap-bantu-bnpt-cegah-radikalisme-1515637902.
Sukoharjo, Kemenag (2012). Profil Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo: Kemenag Sukoharjo.
Sukoharjo, Kemenag (2018). Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 298/2017 tentang Pedoman Penyuluhan Agama Islam bagi Penyuluh Agama Islam Non-PNS. Sukoharjo: Kemenag Kabupaten Sukoharjo.
Wildan, M. (2013). Mapping Radical Islamism in Solo: The Proliferation of Radical Islamism in a Town in Central Java. Dalam Contemporary Development in Indonesian Islam: Exploring The Conservative Turn. Singapore: Institute of Southeast Asia Studies.
BNPT. (2016). Strategi Menghadapi Paham Radikalisme Terorisme-ISIS. Diambil dari http://www.ristekdikti.go.id
Cangara, H. (2013). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press.
Fitriana, S. (2016). Upaya BNPT dalam Melaksanakan Program Deradikalisasi di Indonesia. Journal of International Relations, 2(3), 187–194.
Hamidin. (2017). Apa Perbedaan Kontra Radikalisasi dan Deradikalisasi?. Diambil dari http://www.nu.or.id/post/read/76372/apa-perbedaan-kontra-radikalisasi-dan-deradikalisasi
Hidayatullah, M. T. (2014). Strategi Peningkatan Penyuluh Agama Islam di Tiga Daerah Provinsi Jawa Barat (Disertasi). IPB: Bandung.
Islam, Majalah Bimas. (2016). Tujuh Dekade Penyuluh Agama. Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, (Edisi 4/2016).
Kafid, Nur. (2016). Dari Islamisme ke Premanisme: Pergeseran Orientasi Gerakan Kelompok Radikal Islam di Era Desentralisasi. Jurnal Masyarakat: Jurnal Sosiologi. 21 (1).
Kustini dan Koeswinarno. (2015). Penyuluh Agama Menuju Kinerja Profesional. Analisa Journal of Social Science and Religion. 22(2). 173–188.
Maarif Institute. (2018). Maarif Institute: Ekstrakurikuler Pintu Masuk Radikalisme di Sekolah. Diambil dari https://news.detik.com/berita/d-3834483/maarif-institute-ekstrakurikuler-pintu-masuk-radikalisme-di-sekolah
Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Neuman, W. L. (2003). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Allyn & Bacon.
Newsdetik.com (2018). BNPT Kumpulkan Penyuluh Agama se-DIY, Ada Apa?. Diambil dari: https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3928755/bnpt-kumpulkan-penyuluh-agama-se-diy-ada-apa
Republika.co.id. (2019). Pelibatan Penyuluh Agama untuk Cegah Terorisme Dinilai Tepat. Diambil dari: https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/18/01/11/p2dzqi396-pelibatan-penyuluh-agama-untuk-cegah-terorisme-dinilai-tepat
Sindonews. (2018). 45.000 Penyuluh Agama Siap Bantu BNPT Cegah Radikalisme. Diambil dari: https://nasional.sindonews.com/read/1272738/15/45000-penyuluh-agama-siap-bantu-bnpt-cegah-radikalisme-1515637902.
Sukoharjo, Kemenag (2012). Profil Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo: Kemenag Sukoharjo.
Sukoharjo, Kemenag (2018). Keputusan Dirjen Bimas Islam Nomor 298/2017 tentang Pedoman Penyuluhan Agama Islam bagi Penyuluh Agama Islam Non-PNS. Sukoharjo: Kemenag Kabupaten Sukoharjo.
Wildan, M. (2013). Mapping Radical Islamism in Solo: The Proliferation of Radical Islamism in a Town in Central Java. Dalam Contemporary Development in Indonesian Islam: Exploring The Conservative Turn. Singapore: Institute of Southeast Asia Studies.
Downloads
Published
2020-04-30
How to Cite
Hidayat, A. S., Hadi, S., & Subejo, S. (2020). Kontra Radikalisasi dalam Penyuluhan Agama Islam di Kabupaten Sukoharjo. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 14(1), 77–93. https://doi.org/10.24090/komunika.v14i1.2954
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).