Populisme dan Politisasi Agama dalam Representasi Media Portal NU Online: Analisis Wacana Kritis Van Dijk
DOI:
https://doi.org/10.24090/jpa.v26i1.2025.pp15-34Kata Kunci:
NU Online, populisme agama, politisasi agama, analisis wacana kritisAbstrak
NU Online sebagai salah satu media keagamaan yang paling aktif mengangkat masalah nasionalisme, Islam moderat, populisme dan politisasi agama. NU Online memainkan peran strategis dalam membingkai wacana dan membentuk pemahaman publik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana NU Online mempresentasikan populisme dan politisasi agama, baik dengan memperkuat, menegosiasikan, atau menolaknya. Penelitian ini menganalisis artikel NU Online dari tahun 2022–2025 dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis model Teun A. van Dijk, yang mencakup dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa NU Online secara konsisten menentang populisme agama dan politik identitas dengan menggunakan kata-kata tegas seperti "tolak", "hindari", dan "buang", serta dengan menggunakan figur otoritatif untuk menegakkan posisi moralnya. Media NU Online menampilkan narasi yang mendukung Islam moderat dan menunjukkan bahwa NU Online tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga aktif meningkatkan kesadaran publik dan menciptakan ruang wacana alternatif untuk memperkuat demokrasi substansial di Indonesia.Referensi
Daftar Pustaka
Alfitri. (2018). Islam, Demokrasi, dan Minoritas: Menimbang Kembali Peran Nahdlatul Ulama dalam Politik di Indonesia. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 8(1), 1–26. https://doi.org/10.18326/ijims.v8i1.1-26
Aru Lego Triono. (2023). Jelang Pemilu 2024, LD PBNU Minta Dai dan Tokoh Agama Hindari Politik Identitas. NU ONLINE. https://www.nu.or.id/nasional/jelang-pemilu-2024-ld-pbnu-minta-dai-dan-tokoh-agama-hindari-politik-identitas-SxU46
Aru Lego Triono. (2024). Seruan Ulama NU Jelang Pemilu 2024: Buang Politik Identitas, Berpolitik Demi Rakyat. https://www.nu.or.id/nasional/seruan-ulama-nu-jelang-pemilu-2024-buang-politik-identitas-berpolitik-demi-rakyat-Fb83C
Aspinall, E., & Warburton, E. (2018). Indonesia: The Dangers of Democratic Regression. Contemporary Southeast Asia, 40(3), 353–378. https://doi.org/10.1355/cs40-3b
C. Mudde, C., & R. K. (2017). Populism: A Very Short Introduction. Oxford University Press.
Fealy, G. (2019). Nahdlatul Ulama and the Politics of Religious Authority in Indonesia. Journal of Southeast Asian Studies, 50(3), 347–367. https://doi.org/10.1017/S0022463419000312
Hadiz, V. R. (2018a). Imagine All the People? Mobilizing Islamic Populism for Right-Wing Politics in Indonesia. Journal of Contemporary Asia, 48(4), 566–583. https://doi.org/10.1080/00472336.2018.1446546
Hadiz, V. R. (2018b). Populisme Islam di Indonesia dan Timur Tengah. Jurnal Masyarakat Indonesia, 44(1), 1–16.
Hasani, I., & Naipospos, B. G. (2019). Politik Identitas dan Masa Depan Demokrasi di Indonesia. Jurnal Maarif Institute, 14(1), 15–34.
Herianto, H., & Wijanarko, R. (2022). Populisme Berwajah Politik Identitas Keagamaan di Indonesia. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(1), 53–64. https://doi.org/10.23887/jfi.v5i1.39581
Kurniawan, D. (2023). Narasi Kebangsaan dalam Media Islam: Studi Kasus NU Online. Jurnal Komunikasi Islam, 13(1), 85–102.
Mietzner, M. (2020a). Populism, Identity Politics and Democratic Decline in Indonesia. Asian Studies Review, 44(3), 499–518. https://doi.org/10.1080/10357823.2020.1728100
Mietzner, M. (2020b). Populist Anti-Scientism, Religious Polarisation, and Institutionalised Corruption: How Indonesia’s Democratic Decline Shaped Its COVID-19 Response. Journal of Current Southeast Asian Affairs, 39(2), 227–249. https://doi.org/10.1177/1868103420935561
Nurdin, I., & Basyir, M. (2021). Media Sosial dan Populisme Keagamaan: Studi Kasus Pemilu 2019. Jurnal Sosiologi Reflektif, 15(2), 289–310.
Syakir NF. (2024). NU Kukuhkan Peran sebagai Otoritas Agama, Perkuat Otoritas Politik. NU ONLINE. https://nu.or.id/nasional/nu-kukuhkan-peran-sebagai-otoritas-agama-perkuat-otoritas-politik-DDgnx
Syifa Arrahmah. (2024). Satu Suara, NU-Muhammadiyah Hilangkan Politik Identitas pada Pemilu 2024. NU ONLINE. https://nu.or.id/nasional/satu-suara-nu-muhammadiyah-hilangkan-politik-identitas-pada-pemilu-2024-ZAAjY
van Dijk, T. A. (1998). Ideology: A Multidisciplinary Approach. Sage.
van Dijk, T. A. (2006). Discourse and Manipulation. Discourse & Society, 17(3), 359–383. https://doi.org/10.1177/0957926506060250
van Dijk, T. A. (2009). Society and Discourse: How Social Contexts Influence Text and Talk. Cambridge University Press.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Sitti Anshoriah, Khusnul Khotimah

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).