Representation of Egalitarian Concepts in the Tradition of the Banyumas Community in Ahmad Tohari’s Novels in the Perspective of Prophetic Philosophy
Main Article Content
Abstract
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Alfitri & Hambali. (2013). Integration of National Character Education and Social Conflict Resolution through Traditional Culture: A Case Study in South Sumatra Indonesia. Asian Social Science, 9 (12). 125 – 135. DOI: 10.5539/ass.v9n12p125.
Amin, H. (2013). Aktualisasi Humanisme Religius Menuju Humanisme Spiritual dalam Bingkai Filsafat Agama. JURNAL SUBSTANTIA, 15 (1). 66 – 80.
Barried, B. (1984). Teori Filologi. Jakarta: Depdikbud.
Bourdieu, P. (2010). Arena Produksi Kultural, Sebuah Kajian Sosiologi Budaya. Terj. Y. Santosa. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Cheng, Y. C. (2002). Fostering Local Knowledge and Wisdom in Globalized Education: Multiple Theories. In The 8th International Conference on “Globalization and Localization Enmeshed: Searching for a Balance in Education.” Bangkok, Thailand: Organized by Faculty of Education of Chulalongkorn University in Collaboration of Beijing Normal University, Hong Kong Institute of Education, Kyoto University of Education, SEAMEO RIHED, University of Melbourne, University of Sydney, & Vietnam National University.
Creswell, J. W. (2012), Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Terj. A. Fawaid. Yorgakarta: Pustaka Pelajar.
Fidiyani, R. (2013). Kerukunan Umat Beragama di Indonesia (Belajar Keharmonisan dan Toleransi Umat Beragama di Desa Cikakak, Kec. Wangon, Kab. Banyumas). JURNAL DINAMIKA HUKUM, 13 (3) 468 – 482.
Geertz, C. (1981). Santri, Priyai, Abangan. Yogyakarta: Ganesha.
Hadi. W.M., A. (2004). Hermeneutika, Estetika, Dan Religiusitas. Yogyakarta: Matahari
Haryanto, J. T. (2013). Kontribusi Ungkapan Tradisional dalam Membangun Kerukunan Beragama. Walisongo, 21 (2). 365 – 392.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kuntowijoyo. (2000). Muslim Tanpa Masjid. Bandung: Jakarta.
Kuntowijoyo. (2013). Maklumat Sastra Profetik. Yogyakarta: Multi Presindo.
Krippendorf, K. (1980). Content Analysis, An Introduction to Its Methodology. California: Sage Publications Ltd.
Lewis, M. (1983). Conservation: A Regional Point of View. Dalam M. Bourke, Miles & B. Saini. (Ed.). Protecting the Past for the Future. Canberra: Australian Government Publishing Service.
Luardini, M. A. (2016). Socio-Cultural Values of Traditional Communities: A Case Study of the Dayak in Kalimantan. Asian Culture and History, 8 (2). 1 – 9. DOI: 10.5539/ach.v8n2p1.
Mardimin, J. (1994). Pandangan dan Sikap Hidup Orang Jawa. Dalam L. Widjajanto (Ed.)., Kritis (hal. 63-76). Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1994). Qualitatitive Data Analysis: An Expanded Sourcebook. SAGE Publication.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.
Mulder, N. (1986). Kepribadian Jawa dan Pembangan Nasional. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Priyadi, S. (2000). Fenomena Kebudayaan Yang Tercermin dari Dialek Banyumasan. Jurnal Humaniora, (1), 120 – 129.
Priyadi, S. (2006). Beberapa Karakter Orang Banyumas. Jurnal Humaniora, 18 (2), 14 – 27.
Ratna, N. K. (2013). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roqib, M. (2010). Prophetic Education: Filsafat dan Budaya Profetik dalam Pendidikan. Yogyakarta: Buku Litera & STAIN Press.
Rosyid, M. (2014). Keselarasan Hidup Beda Agama dan Aliran: Interaksi Nahdliyin, Kristiani, Buddhis, dan Ahmadi di Kudus. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, 2 (1), 75-94.
Rosyid, M. (2016). Menguji Kebenaran Local Wisdom sebagai Modal Toleransi: Studi Kasus di Kudus. Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan, 4 (2). 276 – 292. DOI: 10.21043/fikrah.v4i2.1633.
Saparie, G. (2014). Menggagas Peraturan Daerah Tentang Pelestarian Kesenian Tradisional. Makalah Kongres Kebudayaan Jawa, Balai Bahasa Jawa Tengah. Surakarta: ISI.
Sedyawati, E. (2007). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi Seni dan Sejarah. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Sedyawati, E. (2014). Kebudayaan di Nusantara Dari Keri, Tor-Tor Sampai Industri Budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Smith, L. (1996). Significance Concepts in Australian Management Archaeology. Dalam L. Smith & A. Clarke. (Eds.). Issue in Management Archaeology, Tempus. Vol 5.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi, T. (2010). Banyumas Dalam Kancah Perubahan Sosial Dan Pergeseran Nilai. Purwokerto. UMPurwokerto Press.
Supadjar, D. (2005). Wulang wuruk Jawa. Yogyakarta: Pustaka Dian.
Suseno, F. M. (2001). Kuasa dan Moral. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suseno, F. M. (1996). Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suwignyo, H. (2013). Makna Kearifan Budaya Jawa dalam Puisi Pariksit, Telinga, Dongeng Sebelum Tidur, dan Asmaradana. BAHASA DAN SENI, 41 (2). 181 – 190.
Tilaar, H. A. R. (1999). Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia, Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Bandung: Rosdakarya.
Tohari, A. (2004). Orang-orang Proyek. Yogyakarta: Matahari.
Tohari, A. (2005a). Kubah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tohari, A. (2005b). Di Kaki Bukit Cibalak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tohari, A. (2009). Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tohari, A. (2013). Bekisar Merah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Trianton, T. (2016). Bahasa sebagai Identitas dan Perlawanan Kultural Masyarakat Banyumas Pascakolonial. Dalam D. Susanto (Ed.). Prosiding Seminar Internasional “INDONESIA: Art And Urban Culture 2016”, FIB UNS. (hlm. 175 – 180). Karanganyar: Oase Pustaka.
Trianton, T. (2021). Inyong Banyumas, Narasi Budaya dari Dalam. Yogyakarta: Jejak Pustaka.
Wachid, B.S. A. (2002). Religiositas Alam. dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron. Yogyakarta: Gama Media.
Wibawarta, B. (2012). Transformasi Budaya Membangun Manusia Indonesia Berkesadaran Ilmu Pengetahuan. Bandung: ITB
Yunus, R. (2013). Transformasi Nilai-Nilai Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa (Penelitian Studi Kasus Budaya Huyula di Kota Gorontalo). Jurnal Penelitian Pendidikan, 14 (1). 65 – 77.