EKSISTENSI KIAI DALAM MASYARAKAT

Authors

  • Sayfa Auliya Achidsti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jl. Bulaksumur (+62-274) 64919336 Yogyakarta 55281

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v12i2.443

Keywords:

Kiai, Pesantren, Ketokohan, Budaya, Agama

Abstract

Kiai as a social actor, who closely related to religion, has double entities, as a kiai himself and as a Muslim. The first concept is usually apllied in netral discussion on viewing a scholar and the activity of kiai for his followers, how he do preach (dakwah), methods, and other discussions that relate to the influenced power of kiai in his society. The second study is how kiai preaching, the way and methods and other studies like how is kiai power toward the society. The next study is about the kiai’s preach, methods and ways related to how the existence of kiai is build. The capital of kiai figure, finally can be seen as a consequence from good Muslim, and people in the society tend to acquire it.

References

Achidsti, Sayfa Auliya. 2010a. “Kontroversi Formalisasi Islam dan Kepanikan Retorika”, dalam Ibda, Vol.8, No.2 (2010).

Azra, Azyumardi. 1997. “Pesantren: Kontinuitas dan Perubahan”, sebagai “Kata Pengantar” dalam Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-Bilik Pesantren. Jakarta: Penerbit Paramadina.

Barter, Shane Joshua. 2011. “Ulama, the State, and War”, dalam Contemporary Islam, Vol.5, No.1 (2011).

Dhofier, Zamakhsyari. 1982. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.

Dirdjosanjoto, Pradjarta. 1999. Memelihara Umat. Kiai Pesantren-Kiai Langgar di Jawa. Yogyakarta: LKiS.

Dortier, Jean-Francois. 2005a. “Marx dan Sosiologi”, dalam Giddens, Anthony, et.al. 2005. Sosiologi; Sejarah dan Berbagai Pemikirannya, terj. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Esman, Milton J. 1972. “The Elements of Institution Building”, dalam Eaton, Joseph W. (Ed.), 1972. Institutional Building and Development. California:
Sage Publications, Inc.

Geertz, Clifford. 1960. “The Javanese Kijaji: The Changing Role of a Cultural Broker”, dalam Comparative Studies in Society and History, Vol. 2, No. 2 (1960).

________. 1983. Abangan, Santri, dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa, terj. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Gibson, Clark C., et.al. 2000. “Explaining Deforestation: The Role of Local Institutions”, dalam Gibson, Clark C., et.al., (Eds.). 2000. People and Forest: Communities, Institutions, and Governance. London: The MIT Press.

Giddens, Anthony. 2009. Problematika Utama dalam Teori Sosial. Aksi, Struktur, dan Kontradiksi dalam Analisis Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Horikoshi, Hiroko. 1987. Kiai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.

Hurgronje, C. Snouck. 1992. Kumpulan Karangan Snouck Hurgronje, Jilid VII, terj. Jakarta: INIS.

Isma’il, Ibnu Qoyim. 1997. Kiai Penghulu; Peranannya di Masa Kolonial. Jakarta: Gama Insani Press.

Ismawati. 2000. “Budaya dan Kepercayaan Jawa Pra-Islam”, dalam Amin, M. Darori (Ed.). 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.

Kluver, Jodie Drapal. 2004. “Disguising Social Change: The Role of Nonprofit Organizations as Protective Masks for Citizen Participation”, dalam Administrative Theory & Praxis, Vol. 26, No. 3 (2004).

Komarudin, “75 Tahun Ordonansi Sekolah Liar”, dalam koran Suara Pembaruan, 27 Februari 2007.

Lombard, Denys. 2008a. Nusa Jawa: Silang Budaya. Batas-Batas Pembaratan, terj. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

________. 2008b. Nusa Jawa: Silang Budaya. Jaringan Asia, terj. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

________. 2008c. Nusa Jawa: Silang Budaya. Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris, terj. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mulder, Niels. 2001. Mistisisme Jawa; Ideologi di Indonesia, terj. Yogyakarta: LKiS.

Noor, Deliar. 1996. Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942, terj. Jakarta: LP3ES.

Soejatno dan Benedict Anderson. 1974. “Revolution and Social Tensions in Surakarta 1945-1950”, dalam Indonesia, Vol. 17 (Apr., 1974).

Sofwan, Ridin, et.al. 2004. Islamisasi di Jawa; Walisongo, Penyebar Islam di Jawa, Menurut Penuturan Babad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syafiuddin. 2007. Negara Islam menurut Konsep Ibnu Khaldun. Yogyakarta: Gama Media.

Tashadi, et.al. 2000. Keterlibatan Ulama di DIY Pada Masa Perang Kemerdekaan Periode 1945-1949. Jakarta, Departeman Pendidikan Nasional.

Wahid, Abdurrahman. 1997. “Pengantar”, sebagai bagian Pengantar dalam Dirdjosanjoto, Pradjarta. 1999. Memelihara Umat. Kiai Pesantren-Kiai Langgar di Jawa. Yogyakarta: LKiS.

. 1997. “Pengantar”, Pengantar dalam Dirdjosanjoto, Pradjarta.
1999. Memelihara Umat. Kiai Pesantren-Kiai Langgar di Jawa. Yogyakarta: LKiS.

Weber, Max. 2003. Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, terj. Yogyakarta: Pustaka Promethea.

Widagdo, Djoko. 2000. “Sikap Religius Pandangan Dunia Jawa”, dalam AMIN, M. Darori (Ed.). 2000. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.

Zuhri, Saifuddin. 2001. Guruku Orang-Orang dari Pesantren. Yogyakarta: Pustaka Sastra LKiS.

Downloads

How to Cite

Achidsti, S. A. (2014). EKSISTENSI KIAI DALAM MASYARAKAT. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(2), 149–171. https://doi.org/10.24090/ibda.v12i2.443

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.