Interpretasi dan Kontekstualisasi Kalimat Larangan dalam Alquran
DOI:
https://doi.org/10.24090/jimrf.v10i2.5064Kata Kunci:
Interpretasi, Konteks, Qur'an, Kalimat LaranganAbstrak
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui pengertian, bentuk, makna, dan kaidah dari nahy. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan yakni metode analisis isi dengan unsur interpretasi dan deskripsi. Dalam tulisan ini ditemukan hasil berdasarkan pada pembacaan terhadap kitab-kitab yang memuat perihal makna-makna kalimat larangan bahwa nahy adalah meninggalkan suatu perbuatan karena haram atau makruh dari pihak yang lebih tinggi. Sedangkan bentuk dari larangan atau nahy sangat beragam. Di antara ragam shigat atau bentuk nahy yakni berupa fi’il mudhari’ yang didahului oleh la nahy, berupa nafi, berupa fi’il amr yang menunjukkan sebuah larangan, berupa fi’il dari kata nahy, berupa bentuk pernyataan menggunakan kalam khabariyah. Di samping makna nahy adalah pelarangan, namun terkadang bisa berubah makna menjadi: do’a, karohah, ihtiqar/ya’s, irsyad, dawam, bayanul aqibah, tamanny, tahdid, tubikh, i’tinas, dan iltimas. Sedangkan kaidah nahy meliputi: pertama, makna awal dari nahy adalah pengharaman, seketika dan langgeng; kedua, ketika bentuk pelarangan merupakan perkara yang tidak mungkin dihindari maka memuat dilalah atas nahy yang diharuskan menjahui; ketiga, ketika ada pelarangan secara global maka berlaku untuk keseluruhannya; keempat, ada pelarangan berbentuk kalam khabar; dan kelima, nahy menunjukkan kemafsadat-an.Unduhan
Referensi
al-Anshori, Abu Yahya Zakaria. 1520. Mulakhas Talkhis al-Miftah. Beirut: Daru Sodir.
_______________. Tt. Ghayatu al-Wusul Syarah Lubbu al-usul. Semarang: Karya Toha Putera.
Badruddin. 1989. al-Misbah fi al-Ma’ani wa al-Bayan wa al-Badi’. Mesir: al-Jamamizat,.
Hamka, Zainuddin. “Kaidah-kaidah Tafsir yang Berhubungan dengan Amr (Perintah) dan Nahy (Larangan) di dalam al-Qur’anâ€. Ash-Shahabah: Jurnal Pendidikan dan Islam. Vol 3 No. 2 Juli 2017.
Hamzah, Amir. “Kaidah-kaidah dalam Memahami al-Qur’an: Studi Tentang al-Amr dan an-Nahy dalam Penafsiran Ayat-ayat yang Mengandung Hukum dalam al-Quranâ€. Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan. Vol 8 No. 2 2016.
al-Hasyimi, Ahmad. 1960. Jawahirul Balaghah FI Al-Ma’ani Al-Bayan wa Al-Badi’. Surabaya: Maktabah Al-Hidayah.
al-Jarim, Ali & Amin, Musthafa. 1999. al-Balaghah al-Wadhihah: al-Bayan, al-Ma’ani, al-Badi’. Lundun: Daru al-Ma’arif.
Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner bidang sosiologi, Budaya, Filsafat, Seni, Agama, dan Humaniora. Yogyakarta: Paradigma.
Munawwir, Ahmad. 1997. W. Al-Munawir. Jakarta: Pustaka Praja.
ar-Razi, Fakhruddin. 1997. al-Mahshul Fi ‘Ilmi Ushul al-Fiqh. Beirut: Muassah ar-Risalah.
Ritonga, Muhammad Tohir. “Makna Amar dan Nahy dalam al-Qur‘anâ€. Al-I’jaz: Jurnal Kewahyuan Islam. Vol VI No. I Januari-Juni 2020.
Saepudin, Dindin Moch. 2019. Penerapan Kaidah La Nahyu pada Juz 30 Analisis Muhammad.
Said Khan, Musthafa. 1985. Atsarul Ikhtilaf Fi Al- Qawaid al-Ushuliyah Fi Ikhtikaf al-Fuqaha. Beirut: Muassash al-Risalah.
Syarifudin, Amir. 2001. Ushul Fiqh Jilid 2. Jakarta: Pt. Logos Wacana Ilmu.
as-Suyuti, Jalaluddin Abdurrahman. Tt. Syarah Uqudu al-Juman fi Ilmi al-Ma’ani wa al-bayani. Semarang: Karya Toha Putera.
at-Taftazani, Sa’duddin. 1937. Syarah al-Mukhtashar. Mesir: al-Mahmudiyyah at-Tijariyah.
Utsman, Khalib bin. 1421 H. Qawaid Tafsir Jam’an wa Dirasatan. Kairo: Dar ibn Utsman.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).