PORNOGRAFI DALAM SERIAL ANIME ANAK (ANALISIS SEMIOTIKA DALAM SERIAL CRAYON SHIN CHAN)
DOI:
https://doi.org/10.24090/komunika.v9i1.833Keywords:
Pornografi, anak-anak, semiotika, simbolAbstract
Crayon Shin Chan, a Japanese two-dimension animation series broadcast in one of private Indonesian TVs, is categorized into child’s program since it is broadcast at child’s prime time, Sunday 08.30 a.m. In spite of its broadcast time, this series consist of symbols directed not for children, such as some acts that are not appropriate to be done by children, especially in Indonesia. Moreover, adult symbols of sex are also found in the program. For this reason it will be interesting to analyze it using semiotic analysis. Semiotics is the study of symbol and its meaning which its principle concept is that both signifier and signified consist of symbols and are related to denotation and connotation. Crayon Shin Chan merupakan serial animasi dua dimensi yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Ini merupakan produk animasi 2 dimensi yang diimpor dari Jepang. Di Indonesia, serial ini masuk dalam kategori acara anak. Hal ini dapat dilihat dari jam penayangannya yang merupakan waktu prime time bagi anak, yakni pada hari minggu pukul 08.30. Akan tetapi, pada serial ini banyak simbol-simbol yang mengarah pada tayangan yang bukan untuk anak-anak, yakni adeganadegan yang tidak pantas dilakukan oleh anak khususnya di Indonesia. Serta adanya pula simbol-simbol yang mengarah pada tayangan berbau dewasa. Tentu akan menarik jika tayangan ini diteliti menggunakan analisis semiotika. Semiotika sendiri merupakan kajian ilmu mengenai tanda dan makna. Yang pada prinsipnya, konsep penting seperti penanda (signifier) dan petanda (signified) sama-sama terdiri dari tanda dan terkait dengan denotasi dan konotasi.Downloads
Download data is not yet available.
References
Ranang A.S, Basnendar H, Asmoro N.P. Animasi Kartun dari Analog Sampai Digital. Jakarta: PT INDEKS, 2010.
Fiske, Jhon. Culutral and Communication Studies. terj. Yosal Iriantara, MS dan Idi Subandy Ibrahim. Yogyakarta: Jalasutra, 2007.
Haryatmoko, Etika Komunikasi (Maniplasi Media, Kekerasan, dan Pornografi). Yogyakarta: Kanisius, 2007.
http://Id.m.wikipedia.org/wiki/Crayon_Shin-chan, diakses pada tanggal 4 April 2014.
http://www.oocities.org/galaxy_m318/html/shinchan.htm, diakses pada tanggal 4 April 2014.
http://www.anneahira.com/sinchan.htm diakses pada tanggal 11 Juni 2014.
video dari www.yotube.com
Fiske, Jhon. Culutral and Communication Studies. terj. Yosal Iriantara, MS dan Idi Subandy Ibrahim. Yogyakarta: Jalasutra, 2007.
Haryatmoko, Etika Komunikasi (Maniplasi Media, Kekerasan, dan Pornografi). Yogyakarta: Kanisius, 2007.
http://Id.m.wikipedia.org/wiki/Crayon_Shin-chan, diakses pada tanggal 4 April 2014.
http://www.oocities.org/galaxy_m318/html/shinchan.htm, diakses pada tanggal 4 April 2014.
http://www.anneahira.com/sinchan.htm diakses pada tanggal 11 Juni 2014.
video dari www.yotube.com
Downloads
Published
2017-01-23
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).