Hubungan Antara Tayangan K-Drama di Televisi dengan Perilaku pada Anak Remaja dalam Mengimitasi Korean Fashion

Authors

  • Zainal Abidin Universitas Singaperbangsa Karawang

DOI:

https://doi.org/10.24090/komunika.v13i1.2075

Keywords:

Television, Korean Drama, Korean Fashion, Social Learning, Behaviour

Abstract

Recent phenomenon of television is often shows a variety of Korean products and one of them was Korean drama (K-Drama). K-Drama is one of the television drama series that is famous until today and very popular among public. The objective of this research was to find out is there a relationship between K-Drama shows in television with behavior of the teenager to imitate Korean fashion at Bhinneka highschool Karawang. This research used quantitative with correlational analysis data by using social learning theory from Albert Bandura. The Theory was discovered by Albert Bandura to discuss the learning process through media massa as opposite to traditional learning process. The starting point of learning process is a phenimenon that can be observed, directly or indirectly. That phenomenon may occur in the person's daily activities, and also be presented directly by television, books, films and other media massa. The results of this study found there was a significant relationship between the intensity of K-Drama show with low but definite relationship (rs = 0.375), K-Drama message content with medium relationship (rs = 0,517) and K-Drama show attractiveness with strong relationship (rs = 0.641) with behavior of teenager to imitate Korean fashion. Fenomena belakangan ini televisi sering menyajikan berbagai produkproduk Korea salah satunya K-Drama (Drama Korea). Drama Korea sebagai salah satu serial drama televisi yang saat ini sedang booming dan diminati khalayak khsususnya remaja. Riset ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tayangan drama Korea dengan perilaku pada anak remaja dalam mengimitasi Korean fashion dengan mengambil sampel penelitian di SMK Bhinneka Kabupaten Karawang. Metode riset ini adalah kuantitatif dengan analisis korelasional dan teori yang digunakan adalah teori social learning Albert Bandura. Social Learning Theory berasumsi bahwa belajar bisa dilakukan melalui media massa dan tidak harus dilakukan dengan cara yang konvensional. Awal mula proses belajar adalah mengamati sebuah fenomena yang sedang terjadi, yang bisa dilakukan secara langsung ataupun melalui sebuah fasilitas oleh seseorang. Sebuah fenomena di sekeliling kita bisa terjadi pada siapapun yang dapat diamati secara langsung dari televisi, buku, film dan media massa lainnya. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan intensitas tayangan drama Korea dengan hubungan yang signifikan (rs = 0,375), isi pesan tayangan drama Korea dengan hubungan yang signifikan (rs = 0,517) dan daya tarik tayangan drama Korea dengan yang signifikan (rs = 0,641) dengan perilaku pada anak remaja dalam mengimitasi Korean fashion.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abidin, Z., Tayo, Y., & Mayasari. (2018). Fanaticism of a Korean Boy Band, “Shinee” as Perceived by K-Popers “Shinee World Indonesia” in Karawang Regency. International Journal of Engineering and Technology - Special Issues, 7(3), 74–79. Retrieved from https://www. sciencepubco.com/index.php/ijet/article/view/18159
Apsari, L., Mayangsari, M. D., & Erlyani, N. (2016). Pengaruh Perilaku Modeling pada Tayangan Drama Korea Terhadap Citra Diri Remaja. Jurnal Ecopsy, 3(3), 144–148. https://doi.org/ doi:http://dx.doi.org/10.20527/ecopsy.v3i3.2662
Ardia, V. (2014). Drama Korea dan Budaya Popular. Jurnal LONTAR, 2(3), 12–18. Retrieved from jurnal.lppmunsera.org/index.php/LONTAR/article/view/337Ardianto, E. (2011). Metodologi Penelitian untuk Public Relations - Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Ardianto, E., Erdinaya, L. K., & Karlinah, S. (2004). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. (2001). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bandura, A. (1963). Immitation of Film-Mediated Aggressive Models. Journal of Abnormal
and Social Psychology, 66(1). Retrieved from http://www.uky.edu/eushe2/Bandura/Bandura1963JASP. pdf
Bungin, B. (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Effendy, O. U. (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Huang, X. (2009). Korean Wave - The Popular Culture, Comes as Both Cultural and Economic Imperialism in The East Asia. Journal Asian Social Science, 5(8), 123–130. Retrieved from http://www.ccsenet.or /journal/index.php/ass/article/view/34
Hwang, K. H. (2009). The Korean Wave Causing Changes in the Perception of Korean and Japanese-Korean in the
Japanese. Society. Journal of the Japanese Culture, 42, 267–290.
Kaparang, O. M. (2013). Analisa Gaya Hidup Remaja dalam Mengimitasi Budaya Pop Korea Melalui Televisi: Studi pada Siswa. SMA Negeri 9 Manado. Journal Acta Diurna, 2. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph /actadiurna/article/view/1138
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Naratama. (2004). Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi. Massa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Puspitasari, W. (2013). Gaya Hidup Penggemar K-Pop (Budaya Korea) dalam Mengekspresikan
Kehidupannya: Studi Kasus K-Pop Lovers di Surakarta. SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pendidikan
Sosial Antropologi, 3(1), 1–10. Retrieved from http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.
php/sosant/article/view/1708
Rakhmat, J. (2003). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ridaryanthi, M. (2014). Bentuk Budaya Populer dan Konstruksi Perilaku Konsumen: Studi Terhadap
Remaja. Jurnal Visi Komunikasi, 13(1), 87–104. Retrieved from http://publikasi.
mercubuana.ac.id/index.php/viskom/article/view/379
Sari, I. C., & Jamaan, A. (2014). Hallyu Sebagai Fenomena Transnasional. Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. UNRI, 1(1), 1–14. Retrieved from https://jom.
unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/2258
Subroto, D. S. (2007). Produksi Acara Televisi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanthi, N. L. (2011). ‘Gurita’ Budaya Populer Korea di Indonesia (Vol. 10). Retrieved from
http://repo.isi-dps.ac.id/1187/
Tajudjaja, B. B. (2007). Pengaruh Media Komunikasi Massa Terhadap Popular Culture dalam
Kajian Budaya/Cultural Studies (Vol. 9). Retrieved from http://nirmana.petra.ac.id/index.
php/dkv/article/view/17678

Downloads

Published

2019-08-27

How to Cite

Abidin, Z. (2019). Hubungan Antara Tayangan K-Drama di Televisi dengan Perilaku pada Anak Remaja dalam Mengimitasi Korean Fashion. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 13(1), 65–79. https://doi.org/10.24090/komunika.v13i1.2075

Issue

Section

Articles