Wacana Pemberitaan Dugaan Menghina Nabi oleh Gus Muwafiq: Analisis Wacana Norman Fairclough pada Media Online Detik.com dan Tempo.co
DOI:
https://doi.org/10.24090/komunika.v14i2.3564Keywords:
Gus Muwafiq, deconstruction, online media, insulting the prophet, Norman Fairclough analysis, dekonstruksi, media online, menghina nabiAbstract
Detik.com and tempo.co are online media that provide information on the latest news, one of which is news about alleged insulting the Prophet in Gus Muwafiq's lecture. This study aims to find out how the insulting discourse of the Prophet is packaged in the news about the controversy of Gus Muwafiq's lectures on detik.com and tempo.co by using Norman Fairclough's discourse analysis to analyze texts, practices of text production and social and cultural practices. In this article examines online media news at detik.com and tempo.co in the December 2019 edition with qualitative use. Qualitative research which is a research methodology that focuses on processes and events interactively that focuses on general principles underlying the realization of a meaning of social phenomena in society using a critical paradigm. The results showed that detik.com and tempo.co had deconstructed about insulting the Prophet in the case of Gus Muwafiq's controversy among Muslims. The language used in news texts is packaged in a light, concise and easily understood way by the public. Detik.com dan tempo.co merupakan media online yang memberikan informasi mengenai berita terkini, salah satunya berita mengenai dugaan menghina Nabi pada ceramah Gus Muwafiq. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana wacana menghina Nabi dikemas dalam pemberitaan tentang kontroversi ceramah Gus Muwafiq pada detik.com dan tempo.co dengan menggunakan analisis wacana Norman Fairclough untuk menganilisis teks, praktik produksi teks dan praktif sosial budaya. Dalam artikel ini meneliti berita media online di detik.com dan tempo.co edisi bulan Desember 2019 degan menggunakan kualitatif. Penelitian kualitatif sebagai metodologi penelitian yang fokus pada proses dan peristiwa secara interaktif yang memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat menggunakan paradigma kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa detik.com dan tempo.co telah melakukan dekonstruksi tentang menghina Nabi dalam kasus kontroversi ceramah Gus Muwafiq di kalangan muslimin. Bahasa yang digunakan dalam teks berita di kemas secara ringan, singkat dan mudah dipahamai oleh khalayak.Downloads
Download data is not yet available.
References
Adiansah, W., Mulyana, N., & Fedryansyah, M. (2016). Potensi Crowdfunding di Indonesia dalam Praktik Pekerjaan Sosial. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. https://doi.org/
10.24198/jppm.v3i2.13655
Anas, A., & Adinugraha, H. H. (2018). Gerakan Dakwah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Grobogan. Jurnal Komunikasi Islam, 1(1), 179–211. https://doi.org/10.15642/jki.2018.1.1.179-211
Bungin, B. (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Chakim, S. (2017). Kontestasi Kuasa Atas Undang-Undang Produk Tembakau di Media (Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2009). Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 9(2), 302–324. https://doi.org/10.24090/
komunika.v9i2.855
Fauziyah, S., & Nasionalita, K. (2018). Counter Hegemoni atas Otoritas Agama pada Film (Analisis Wacana Kritis Fairclough pada Film Sang Pencerah). Informasi, 48(1), 79–93. https://doi.org/10.21831/informasi.v48i1.17397
Fitrajaya, R. (2018). Peran Humas Pemerintah dalam Menyukseskan Prioritas PemÂbangunan Daerah. Bappeda.Babelprov.ÂGo.Id. http://bappeda.babelprov.go.id/Âcontent/peran-humas-pemerintah-dalam-menyukseskan-prioritas-pembangunan-daerah#:~:text=Humas Pemerintah merupakan ujung tombak,masyarakat dalam menyukseskan program Pemerintah.
Irianto, S. (2011). Memperkenalkan Studi Sosiolegal dan Implikasi Metodologisnya. In S. Irianto & S. Shidarta (Eds.), Metode Penelitian Hukum, Konstelasi dan Refleksi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kawu, S. (2016). Pergeseran Paradigma Keagamaan Mahasiswa Muslim di UniÂversitas Widyagama Mahakam Samarinda. Al-Qalam, 21(2), 187–202. https://doi.org/10.31969/alq.v21i2.240
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Littlejohn, S. W., Foss, A., & Hamdan, Y. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Maghvira, G. (2017). Analisis Wacana Kritis pada Pemberitaan Tempo.Co tentang Kematian Taruna STIP Jakarta. Jurnal The Messenger, 9(2), 120–130.
Moleong, L. J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Nunan, D., & Choi, J. (2010). Language and Culture: Reflective Narratives and the Emergence of Identity. London: Rutledge.
Prihantoro, E. (n.d.). Analisis Wacana PemÂberitaan Selebriti pada Media Online. Prosiding PESAT, 5, 8–9.
Richards, J. R., & Rockford, R. E. (2013). Low-dose Ketamine Analgesia: Patient and Physician Experience in the ED. The American Journal of Emergency Medicine, 31(2), 390–394. https://doi.org/10.1016/j.ajem.2012.07.027
Romli, A. S. M. (2012). Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia.
Sukarta, S. (2018). Internalisasi Nilai-Nilai Dakwah Multikultural dalam PembelÂajaran Al-Islam di Universitas MuhamÂmadiyah Mataram. Al-I’lam: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 1(2), 30–38. https://doi.org/10.31764/jail.v1i2.229
Tajudjaja, B. B. (2007). Pengaruh Media KoÂmunikasi Massa Terhadap Popular Culture dalam Kajian Budaya/Cultural Studies. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 9(2), 96–105. https://doi.org/
10.9744/nirmana.9.2.pp.2096-105
Wildan, M. (2015). Gerakan Islam Kampus: Sejarah dan Dinamika Gerakan MahaÂsiswa Muslim. In Sejarah KebudayaÂan Islam Indonesia (3rd ed., pp. 425–461). Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan KeÂbudayaÂan.
Wirjana, B. R. (2008). Mencapai Masa Depan yang Cerah: Pelayanan Sosial yang Berfokus pada Anak. Yogyakarta: Yayasan Sayap Ibu.
10.24198/jppm.v3i2.13655
Anas, A., & Adinugraha, H. H. (2018). Gerakan Dakwah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah di Grobogan. Jurnal Komunikasi Islam, 1(1), 179–211. https://doi.org/10.15642/jki.2018.1.1.179-211
Bungin, B. (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Chakim, S. (2017). Kontestasi Kuasa Atas Undang-Undang Produk Tembakau di Media (Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2009). Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 9(2), 302–324. https://doi.org/10.24090/
komunika.v9i2.855
Fauziyah, S., & Nasionalita, K. (2018). Counter Hegemoni atas Otoritas Agama pada Film (Analisis Wacana Kritis Fairclough pada Film Sang Pencerah). Informasi, 48(1), 79–93. https://doi.org/10.21831/informasi.v48i1.17397
Fitrajaya, R. (2018). Peran Humas Pemerintah dalam Menyukseskan Prioritas PemÂbangunan Daerah. Bappeda.Babelprov.ÂGo.Id. http://bappeda.babelprov.go.id/Âcontent/peran-humas-pemerintah-dalam-menyukseskan-prioritas-pembangunan-daerah#:~:text=Humas Pemerintah merupakan ujung tombak,masyarakat dalam menyukseskan program Pemerintah.
Irianto, S. (2011). Memperkenalkan Studi Sosiolegal dan Implikasi Metodologisnya. In S. Irianto & S. Shidarta (Eds.), Metode Penelitian Hukum, Konstelasi dan Refleksi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Kawu, S. (2016). Pergeseran Paradigma Keagamaan Mahasiswa Muslim di UniÂversitas Widyagama Mahakam Samarinda. Al-Qalam, 21(2), 187–202. https://doi.org/10.31969/alq.v21i2.240
Kriyantono, R. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Littlejohn, S. W., Foss, A., & Hamdan, Y. (2009). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Maghvira, G. (2017). Analisis Wacana Kritis pada Pemberitaan Tempo.Co tentang Kematian Taruna STIP Jakarta. Jurnal The Messenger, 9(2), 120–130.
Moleong, L. J. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.
Nunan, D., & Choi, J. (2010). Language and Culture: Reflective Narratives and the Emergence of Identity. London: Rutledge.
Prihantoro, E. (n.d.). Analisis Wacana PemÂberitaan Selebriti pada Media Online. Prosiding PESAT, 5, 8–9.
Richards, J. R., & Rockford, R. E. (2013). Low-dose Ketamine Analgesia: Patient and Physician Experience in the ED. The American Journal of Emergency Medicine, 31(2), 390–394. https://doi.org/10.1016/j.ajem.2012.07.027
Romli, A. S. M. (2012). Jurnalistik Online: Panduan Mengelola Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia.
Sukarta, S. (2018). Internalisasi Nilai-Nilai Dakwah Multikultural dalam PembelÂajaran Al-Islam di Universitas MuhamÂmadiyah Mataram. Al-I’lam: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 1(2), 30–38. https://doi.org/10.31764/jail.v1i2.229
Tajudjaja, B. B. (2007). Pengaruh Media KoÂmunikasi Massa Terhadap Popular Culture dalam Kajian Budaya/Cultural Studies. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 9(2), 96–105. https://doi.org/
10.9744/nirmana.9.2.pp.2096-105
Wildan, M. (2015). Gerakan Islam Kampus: Sejarah dan Dinamika Gerakan MahaÂsiswa Muslim. In Sejarah KebudayaÂan Islam Indonesia (3rd ed., pp. 425–461). Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan KeÂbudayaÂan.
Wirjana, B. R. (2008). Mencapai Masa Depan yang Cerah: Pelayanan Sosial yang Berfokus pada Anak. Yogyakarta: Yayasan Sayap Ibu.
Downloads
Published
2020-10-16
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).