MASJID JAMI PITI LAKSAMANA MUHAMMAD CHENG HO PURBALINGGA: SIMBOL KEINDAHAN TOLERANSI DALAM AKULTURASI
DOI:
https://doi.org/10.24090/ibda.v12i1.433Keywords:
Masjid, Cheng Ho, Akulturasi, Simbol, Ornamen, Arsitektur.Abstract
Artikel ini menganalisis salah satu masjid unik di Indonesia yangterletak di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Masjid Laksamana Muhammad Cheng Ho Purbalingga merupakan salah satu dari tiga masjid Cheng Ho di Indonesia. Kehadiran masjid ini merupakan wujud simbol keindahan toleransi antar etnis dan budaya dalam sebuah akulturasi. Bentuk arsitektur masjid ini merupakan perpaduan dari budaya Islam- Tiongkok-Arab-Jawa. Keistimewaan masjid ini bukan hanya terletak pada bentuk arsitektur bangunan dan ragam hias arsitekturnya saja. Namun juga pada keindahan makna dan nilai falsafah kehidupan yang terkandung di dalamnya, yang tentu saja selaras dengan peran sertanya dalam masyarakat. Dalam membaca tanda dan makna, artikel ini juga menyajikan penalaran melalui metode semiotika visual secara singkat namun cukup padat.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
How to Cite
Afriani, D. W. (2014). MASJID JAMI PITI LAKSAMANA MUHAMMAD CHENG HO PURBALINGGA: SIMBOL KEINDAHAN TOLERANSI DALAM AKULTURASI. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(1), 27–39. https://doi.org/10.24090/ibda.v12i1.433
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike License a that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).