The Religious Oral Tradition of ‘Maca Syekh’ and the Concept of Preserving Oral Literature in Schools
Main Article Content
Abstract
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
References
Alamsyah, & et, All. (2018). Kajian Nilai pada Tradisi Maca Syekh di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Anwar, K. (2022). Pembelajaran Sastra Lisan: Upaya Pelestarian Mutiara yang Terlupakan. Seminar Internasional Pemikiran-Pemikiran Inovatif Dalam Kajian Bahasa, Sastra, Seni, Dan Pembelajarannya.
Attas, S. G. (2013). Mengusung Pembelajaran Sastra Lisan Gambang Rancag Betawi Menuju Pembelajaran Inovatif. Lokabahasa, 4(2), 171–183.
Azhari, Y. A. (2018). Perubahan Tradisi Jawa (Studi Tentang Upacara Adat Pelaksanaan Perkawinan Suku Jawa di Kepenghuluan Harapan Makmur Kecamatan Bagan Sinembah Raya Kabupaten Rokan Hilir). JOM FISIP, 5(1).
Ervitaputri, Y. (2016). Arkaisme Spiritual dalam Tradisi Lisan Budaya Cahyana. Ibda: Jurnal Kebudayaan Islam, 14(2), 189–204.
Fakhrurozi, J., & et, A. (2021). Pemertahanan Sastra Lisan Lampung Berbasis Digital di Kabupaten Pesawaran. Journal Social Science and Teknologi for Community Service (JSSTCS), 2(1), 27–36.
Faruk. (2012). Mertode Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar.
Fauzi, A. (2020). Maca Syekh Semakin Terkenal di Kalangan Masyarakat Banten. Kabar Banten.
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bumi Aksara.
Hutomo, S. S. (1991). Mutiara yang Terlupakan. HISKI Jawa Timur.
Khisbiyah, Y. (2003). Pendidikan Apresiasi Seni untuk Multikulturalisme.
Lord, A. B. (1976). The Singer of Tales. Atheneum.
Lubis, T., & Abus, A. F. (2020). Revitalisasi Tradisi Lisan Melayu dalam Mempertahankan Eksistensi Kebahasaan: Pendekatan Antropolinguistik. Seminar Nasional Bahasa Dan Sepeda Bangsa, 1–11.
Mahsun. (2012). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Rajawali Press.
Nurhadi, A. (2020). Pembelajaran Sastra Lisan dengan Media Audiovisual sebagai Sarana Pengembangan Keterampilan Bahasa. Seminar Nasional Pendidikan.
Pahruji, & et, A. (2022). Penyajian Teater Tutur Maca Syekh pada Masyarakat Kampung Keluncing Kecamatan Kasemen Kota Serang Banten. Matra: Jurnal Musik, Tari, & Rupa, 1(1), 37–47.
Paluseri, D. D., & et, A. (2018). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2018. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Priyatno, A. (2020). Pendidikan Islam dalam Turbulensi Era 4.0. Al-Fikr: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1).
Ratna, N. K. (2007). Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra: dari Strukturalisme hingga Postrukturalisme. Pustaka Pelajar.
Rusyana, Y. (1981). Cerita Rakyat Nusantara. Fakultas Keguruan Sastra dan Seni IKIP Bandung.
Saleh, D. R. (2020). Pembelajaran Sastra Lisan Berbasis Soft Skill dalam Penerapan Literasi Digital. Prosiding Seminar Daring Nasional: Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, 160–166.
Sarwono, S., Rahayu, N., Purwadi, A. J., & Noermanzah. (2020). Kayiak Beterang Ritual: The First Social Life Learning of the Serawai Girls. International Journal of Scientific and Technology Research, 9(1), 1278–1289.
Setiawan, I. (2019). Akulturasi dalam Tradisi Lisan Maca Syekh di Kabupaten Pandeglang. Jurnal Patanjala, 11(1), 49–64.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Afabeta.
Syahputra, E. (2021). Tradisi Lisan Sebagai Bahan Ajar: Membentuk Karakter dan Melestarikan Budaya. Masyarakat & Budaya, 20(16).
Syahputra, E., & Dewi, D. (2020). Tradisi Lisan sebagai Bahan Pengembangan Materi Ajar IPS di SMP: Sebuah Telaah Literatur. Jurnal Teori Dan Praksis Pembelajaran IPS, 5(1), 51–62.
Tradisi Lisan sebagai Bahan Ajar, Kemiskinan Jadi Ancaman. (2010). Kompas.
Wahyuningsih, S., Sunhaji, & Mawardi, K. (2022). Professionalism and Competence of Teachers in the Development of Islamic Religious Education Learning after the Covid-19 Pandemic. International Journal of Social Science and Human Research (IJSSHR), 5(10), 4756–4763.
Widyasari, N. (2014). Peranan Debus dalam Pembinaan Budaya Kewarganegaraan (Civic Culture) pada Masyarakat Banten. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wurianto, A. B. (2017). Literasi Sastra dalam Masyarakat Belajar (Learning Society). In Malang (Ed.), SENASBASA (Seminar Nasional Bahasa dan Sastra). Universitas Muhammadiyah Malang.
Yusuf, M. (2017). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian Gabungan. Kencana.