The Implementation of Literary Works for Promoting Student Involvement in Learning English Grammar

Abstrak

Sekarang ini, setiap proses belajar mengajar diharuskan menerapkan konsep student-centered dimana siswa adalah pusat dari proses tersebut dan mereka didorong untuk terlibat secara aktif. Oleh karena itu, semua level pendidikan telah menerapkan konsep tersebut termasuk level perguruan tinggi. Sayangnya, banyak siswa yang masih pasif selama proses pembelajaran. Fenomena ini juga terjadi di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto. Rendahnya partisipasi siswa hampir terjadi di semua kelas termasuk kelas tata bahasa. Berdasarkan hasil pengamatan awal pada sebuah kelas tata bahasa, nilai rata-rata partisipasi siswa hanya mencapai 58,82%. Dari tujuh kategori partisipasi siswa, ada dua indikator yang masih 0%, yaitu bertanya dan memberikan komentar membangun dan positif pada guru maupun siswa lain. Terdapat pula satu indikator yang hanya mencapai 41,18%. Selain itu, suasana juga tidak kondusif karena beberapa siswa berbicara sendiri dengan teman kelasnya dan terlihat cukup bosan selama proses pembelajaran. Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian tindakan. Setelah melakukan kajian literatur, peneliti sepakat untuk menggunakan karya sastra sebagai upaya mengatasi masalah yang ada. Penelitian ini sendiri dilaksanakan selama satu siklus yang terdiri dari tiga pertemuan. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi partisipasi siswa dan lembar observasi guru. Data yang terkumpul dianalisis dengan perhitungan statistik sederhana seperti persentase dan rerata, kemudian hasil analisis disajikan dengan diagram dan kata-kata. Karya sastra yang digunakan berupa cerita pendek, naskah film, dan novel. Penelitian tindakan ini dikatakan berhasil jika persentase siswa dapat mencapai 65%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peratisipasi siswa semakin membaik setelah penerapan karya sastra dalam proses belajar mengajar. Pada pertemuan pertama, rata-rata partisipasi siswa mencapai 69,29%, kemudian menjadi 75,89% di pertemuan kedua. Pada pemberian tindakan yang terakhir, partisipasi siswa mencapai 78,15%. Temuan luar biasa muncul di pertemuan ketiga. Terdapat tiga siswa yang bertanya. Indikator bertanya tidak muncul di pertemuan pertama dan kedua. Suasana belajar juga semakin kondusif semenjak karya sastra diterapkan sebagai media pembelajaran tata bahasa. Singkatnya, penelitian tindakan ini berhasil meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas tata bahasa.