Struktur Kepribadian Nabi Yunus dalam Alqur'an (Pendekatan Psikoanalis Sigmund Freud)

(Pendekatan Psikoanalis Sigmund Freud)

Abstrak

Al-Qur’an tidak hanya dipandang sebagai teks biasa, ia juga bisa dianggap sebagai teks sastra. Sehingga penelitian sastra dalam Al-Qur’an sudah menjadi lumrah dan sering dilakukan. Metode kisah yang ada dalam Al-Qur’an dianggap sebagai metode yang paling tepat untuk menyampaikan pesan, dan teori psikologi sastra Sigmund Freud dapat menyempurnakan metode penyampaian pesan dalam kisah. Karena teori ini bersentuhan langsung dengan jiwa para pembaca, dan bisa merepresantikan dirinya melalui tokoh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur kepribadian Nabi Yunus dalam Al-Qur’an, dimana struktur kepribadian yang ditawarkan oleh Freud terdiri dari id, ego, dan superego. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalan deskriptif kualitatif, yaitu dengan mesdeskripsikan fakta apa adanya. Metode pengumpulan datanya adalah dengan teknik catat dan simak, yaitu yang dikumpulkan berdasar pada ayat Al-Qu’an sebagai objek utama dan library research sebagai objek pendukung. Hasil dari penelitian ini adalah, bahwa struktur kepribadian yang dimiliki oleh Nabi Yunus hanya terdiri dari id, ego dan superego, namun kepribadian yang paling dominan yang dimiliki oleh Nabi Yunus adalah Superego  yaitu bagaimana sifat moralitas menyadarkan dirinya dari kesalahan yang telah ia perbuat. Hal ini tidak lepas dari campu tangan Allah, karena mengingat Nabi Yunus adalah seorang utusan Allah yang sholeh yang diutus kepada suatu kaum. selain dari struktur kepribadian, Nabi Yunus juga melakukan mekanisme pertahanan ego. Mekanisme pertahanan ego dalam penelitian ini adalah apatis dan sublimasi.