PEMBELAJARAN MAHARAH BAHASA ARAB BERBASIS INKLUSIF
Analisis Kebutuhan Peserta Didik Tunanetra dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab
DOI:
https://doi.org/10.24090/tarling.v1i2.1783Kata Kunci:
maharah; inklusif; tunanetra; modifikasiAbstrak
Pembelajaran bahasa pada dasarnya dibuat agar siswa dapat menguasai empat keterampilan bahasa. Keterampilan bahasa tersebut terdiri dari keterampilan mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Oleh karena itu, pembelajaran maharah bahasa Arab harus dilakukan dengan berbagai macam variasi agar tujuan dapat dicapai dengan baik. Hal demikian juga harus dilakukan ketika terdapat peserta didik yang memiliki keterbatasan atau siswa difabel. Demi terwujudnya kelas yang inklusif, seorang guru harus dapat memiliki sifat sensitif agar terciptanya kelas yang berkeadilan bagi mereka. Artikel ini mencoba untuk memberikan beberapa variasi pembelajaran maharah bahasa Arab bagi siswa-siswa yang memiliki keterbatasan, khususnya adalah siswa tunanetra yang dihasilkan dari beberapa pengalaman penulis dan beberapa kajian teori yang telah ditemukan mengenai pembentukan kelas yang inklusif. Sehingga diharapkan dapat menjadikan kelas lebih mudah untuk dijangkau oleh peserta didik tunanetra.
Unduhan
Diterbitkan
2018-10-12
Terbitan
Bagian
Articles
Lisensi
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).