Pluralism Camp: Menguatkan Sikap Keberagaman Inklusif pada Santri di Pondok Pesantren Darul Falah Kedungwuluh Purwokerto

Authors

  • Ulul Huda Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
  • Imam Suhardi Universitas Jenderal Soedirman
  • Noor Asyik Universitas Jenderal Soedirman

DOI:

https://doi.org/10.24090/sjp.v2i2.7075

Keywords:

Keberagaman Inklusif, Pluralism Camp, Santri, Pesantren

Abstract

Pada era post truth dewasa ini menandai ruang publik, dimana umat beragama terpanggil untuk memainkan peran sosialnya menjadi pewarta dan saksi kebenaran. Tentu hal tersebut merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Melalui kebenaran yang didakwahkannya tersebut, seharusnya menjadi berkat dan rahmat kemasalatan bagi umat manusia secara holistik. Namun pada realitasnya justru terjadi penguatan terhadap arus fundamentalisme dan radikalisme dalam kehidupan umat beragama dan bernegara. Kecenderungan tersebut dapat diantisipasi dengan mengembangkan sikap inklusivisme dalam beragama. Pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam yang dinilai mampu membentuk santri dilandasi dengan nilai moralitas. Meski di beberapa pesantren juga tidak luput dari pemberitaan dan kasus radikalisme, namun setidaknya pesantren telah menujukkan kekonsistenannya dalam menjaga gawang persatuan bangsa dan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam penguatan sikap keberagamaan inklusif santri di Pondok Pesantren Darul Falah Kedungwuluh Purwokerto melaui program Kemah Pemuda Lintas Agama yang bertajuk “Pluralism Camp”. Kegiatan tersebut dikemas dalam kegiatan yang berbasis edutainment dan melibatkan peserta lintas agama. Metode pelaksanaa PkM ini meliputi tahap persiapan yaitu workshop kerja dan studi literatur, tahap pelaksanaanya meliputi persiapan, pelaksanana dan evalusi. Adanya kegiatan Pluralism Camp yang diikuti oleh santri akan menumbuhkan kesadaran bahwa keberagaman perlu dirawat bukan dipermasalahkan, selain itu untuk menumbuhkan sikap inklusivisme dan semangat kebangsaan, kegiatan Pluralism Camp memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah dapat menghargai diri santri sendiri dan juga peserta Pluralism Camp yang diantaranya merupakan peserta lintas agama, menumbuhkan pola pikir peserta yang terbuka dan cerdas, menjadikan peserta peka terhadap hambatan pada masalah sosial dan menjadikan peserta mudah dalam menghargai setiap perbedaan budaya dan tradisi yang ada di lingkungan sekitar. Sedangkan evaluasi kegiatan Pluralism Camp dilakukan setelah kegiatan kemah berakhir, evaluasi dilakukan dengan membuat refleksi dalam bentuk tulisan (esai).

References

Abdul Halim. (2015). Pluralisme dan Dialog Antar Agama. Tajdid, 14(1), 37–38.

Ahmad Fuadi. (2018). Studi Islam Eksklusif dan Inklusif. Wahana Dan Inovasi, 7(2), 53.

Asrul Anan. (2016). Multikultural dalam Perspektif Al Qur’an. Al Murrabi, 1(2), 278.

Bruinessen, M. Van. (2002). Genealogi of Islamic Radicalism in Post Suharto Indonesia. Southeast Asia Research, 1(2), 117.

Carla Yumatle. (2015). Pluralism. In The Encyclopedia of Political Thought (1st ed., p. 1).

Dja’far, A. M. (2018). Intoleransi: Memahami Kebencian dan Kekerasan atas Nama Agama. PT Elex Media Komputindo.

Fuadi, A. (2018). Studi Islam Eksklusif dan Inklusif. Wahana Inovasi, 7(2), 49.

Harles Anwar. (2019). Nilai-nilai Pendidikan Pesantren sebagai Core Value; dalam Menjaga Moderasi Islam di Indonesia. Jurnal Islam Nusantara, 3(2).

Iis Sugiarti dan Moh. Roqib. (2021). Diseminasi Pendidikan Moderasi Islam pada Mahasiswa : Strategi Menangkal Radikalisme di Perguruan Tinggi Umum The Dissemination of Moderate Islamic Education to Students : Strategies to Counter Radicalism in Public University. Potret Pemikiran, 25(2), 123.

M. Khoiril Anwar. (2018). Dialog Antar Umat Beragama di Indonesia. Jurnal Dakwah, 19(1), 106.

Ma’arif, S. (2015). Pesantren Inklusif: Berbasis Kearifan Lokal. Kaukaba Dipantara.

Moh. Roqib. (2012). Membumikan Pluralisme. Pesma An Najah Press.

Moh. Roqib. (2016). Ilmu Pendidikan Islam. Pesma An Najah Press.

Nafi’, M. Z. (2018). Menjadi Islam Menjadi Indonesia. PT Elex Media Komputindo.

Nasri Kurnialoh. (2013). Pendidikan Agama Islam Berwawasan Inklusif. INSANIA, 18(03), 391.

Nurkholik Affandi. (2012). Harmoni dalam Keragaman (Sebuah Analisis tentang Konstruksi Perdamaian Antar Umat Beragama). Jurnal Komunikasi Dan Sosial Keagamaan, 15(1), 72.

Nurul Maarif H. (2017). Islam Mengasihi Bukan Membenci. Mizan Pustaka.

Setyadi, F. W. (2018). Meluhurkan Kemanusiaan. Kompas.

Wattimena, R. A. A. (2022). Untuk Semua yang Beragama: Agama, Politik, dan Spiritualitas. PT Kanisius.

Downloads

Published

2023-03-30

How to Cite

Huda, U., Suhardi, I., & Asyik, N. (2023). Pluralism Camp: Menguatkan Sikap Keberagaman Inklusif pada Santri di Pondok Pesantren Darul Falah Kedungwuluh Purwokerto . Solidaritas: Jurnal Pengabdian, 2(2), 151–168. https://doi.org/10.24090/sjp.v2i2.7075