https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/issue/feedSolidaritas: Jurnal Pengabdian2023-05-30T14:35:08+07:00Rindha Widyaningsih[email protected]Open Journal Systems<p>Solidaritas: Jurnal Pengabdian published on the theme of community service results. The theme of community service aims to position Islam as a spirit, foundation, and paradigm in implementing community service activities. Solidaritas: Jurnal Pengabdian opens opportunities for lecturers and researchers to publish their community service activities which include service to the Muslim community, service from an Islamic perspective, Muslim community development, development of Islamic institutions, and other themes related to Islamic education and development. Solidaritas: Jurnal Pengabdian is a peer-reviewed journal and open-access through the Open Journal System version 3.0 system. Solidaritas: Jurnal Pengabdian published by the Institute for Research and Community Service (LPPM) Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto and published bianually in June and December.</p>https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/6866Strategi Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP) Melalui Pelatihan Olahan Makanan Bahan Dasar Pisang di Desa Karanggedang, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga2023-01-25T14:15:47+07:00Nur Abdika Rakhmah Wati[email protected]Ficky Syifa Janani[email protected]Aisyah Aulia Salsabila[email protected]Rifa Rahma Anjani[email protected]<p>After the world's covid 19 pandemic was hit by a recession, this made developing countries have to prepare themselves to deal with it with equitable economic development in every village which is nothing but empowering women as human resources who are quite dominant in number to be able to be economically independent by empowering women's economic productivity management. The ultimate goal of the community empowerment process is to make community members independent so that they can improve the standard of living of their families and optimize resources (Sumodiningrat, 2000). This research uses a case study qualitative approach. The case study was conducted by researchers to find out more deeply and thoroughly about the strategy to increase women's economic productivity (PPEP) through training in cooking bananas with basic ingredients in Karanggedang Village. The subjects of this study were food business actors from each hamlet in Karanggedang village consisting of 20 women, some of whom were included in DTKS. The results of the Women's Economic Productivity Training (PPEP) activity in Karanggedang Village in general provided increased insight and knowledge about women's entrepreneurship, MSME opportunities, gender equality and added insight in managing food with processed banana ingredients such as banana cake, steamed banana cake, and banana chips. and conclusion. In general, women's economic productivity training in Karanggedang Village has achieved the goal of increasing women's entrepreneurship insight and knowledge, MSME opportunities, as well as catering training for higher selling points.</p>2022-12-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Nur Abdika Rakhmah Wati, Ficky Syifa Janani, Aisyah Aulia Salsabila, Rifa Rahma Anjanihttps://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/7127Inovasi Es Lilin Jamu dan Knowledge Empowerment Terhadap UMKM Jamu Tradisional Di Kampung Surobawan, Surakarta2023-01-25T09:47:00+07:00Desy Ayu Irma Permatasari[email protected]Tiara Ajeng Listiyani[email protected]<p>Jamu merupakan minuman tradisional warisan nenek moyang yang perlu dijaga akan tetapi keberadaannya saat ini mulai menurun. Jamu digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit yang ringan dan memelihara kesehatan. Inovasi dan kreasi terhadap usaha jamu diperlukan dalam rangka mempertahankan keberadaan obat tradisional di masa kini. Inovasi terhadap jamu dapat dilakukan dengan memberikan variasi yaitu dengan membuat es lilin jamu dengan varian rasa kunyit asam dan beras kencur, yang diharapkan dapat menjadi opsi bagi anak-anak agar mereka menyukai jamu. Mitra kami merupakan UMKM Jamu Tradisional di Kampung Surobawan, Kelurahan Jayengan, Surakarta yang terdiri dari ibu-ibu pembuat jamu tradisional. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi agar jamu dapat dikonsumsi untuk seluruh kalangan, diantaranya adalah agar anak-anak menyukai jamu. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilaksanakan dengan menyelenggarakan <em>knowledge empowerment </em>dan demonstrasi pembuatan es lilin jamu terhadap anggota UMKM Jamu Tradisional di Kampung Surobawan. Kegiatan berjalan dengan lancar dan diikuti oleh peserta dengan penuh antusias. Proses diskusi pada saat demo berjalan dengan menarik serta banyak hal yang ditanyakan oleh para peserta. Para peserta sangat memahami manfaat jamu terhadap kesehatan serta pentingnya inovasi terhadap produk jamu yang dijual agar dapat mengikuti jaman serta tidak kalah dengan banyaknya pesaing penjual minuman yang saat ini sedang tren.</p>2023-02-28T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Desy Ayu Irma Permatasari, Tiara Ajeng Listiyanihttps://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/5288Pengembangan Pengembangan UMKM Untuk Meningkatkan Penghasilan Melalui Digital marketing di Dusun Karangnongko Desa Sumberagung Kecamatan Plosoklaten Kediri2023-05-30T14:35:08+07:00Devi Kumalasari[email protected]<p>Mayoritas pelaku UMKM mengalami penurunan omset penghasilan hingga kebangkrutan akibat pandemi yang membuat kondisi keuangan menjadi kritis. Dalam masa pandemi ini UMKM olahan jambu mete sempat mengalami penurunan pendapatan karena kurangnya minat pembeli, ditambah dengan cara penyebaran produk yang hanya mengandalkan mulut ke mulut serta penjual sayur keliling dan toko-toko yang ada disekitar. Untuk itu diperlukan pengembangan produk dan pemasaran melalui <em>digital marketing</em> agar penghasilan bisa kembali bangkit. Metode yang digunakan adalah Asset-Based Community Development (ABCD). Metode ABCD merupakan sebuah pendekatan dalam pengembangan masyarakat yang berada dalam aliran besar mengupayakan terwujudkan sebuah tatanan kehidupan sosial dimana masyarakat menjadi pelaku dan penentu upaya pembangunan di lingkungannya. Dalam upaya pengembangan UMKM untuk meningkatkan penghasilan melalui <em>digital marketing</em> ditemukannya permasalahan yang ada, diantaranya : (1) Kurangnya peminat dari produk sehingga diperlukan inovasi produk, (2) Pemasaran produk yang konvensional, (3) Pelaku UMKM masih awam dengan pemanfaatan teknologi. Inovasi produk diterima baik oleh pembeli walaupun belum seberapa peminatnya. Akan tetapi usaha dalam perkembangan produk guna meningkatkan penghasilan harus terus berjalan.</p>2023-05-31T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Devi Kumalasarihttps://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/7119Optimalisasi Literasi Akad Muamalah Pada BPRS di Kabupaten Banyumas2022-12-20T07:53:57+07:00Ayu Kholifah[email protected]Jamal Abdul Aziz[email protected]Arina Nur Arofah[email protected]Siti Hanifah Sudiarti[email protected]Nur Khasanah Dwi F[email protected]<p>Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) menjadi salah satu pilihan penyedia jasa pembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kabupaten Banyumas yang membutuhkan pembiayaan berbasis syariah namun tidak dapat mengakses jasa layanan keuangan di Bank Umum Syariah (BUS). BPRS perlu terus meningkatkan profesionalisme lembaga terutama dengan penguasaan dan pemahaman yang baik terhadap konsep keuangan syariah, karena fakta di lapangan menunjukan bahwa tidak seluruh pengurus dan pengelola BPRS memiliki latar belakang keilmuan ekonomi/perbankan syariah. Oleh sebab itu dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim pengabdian dari program studi Perbankan Syariah UIN Prof. K.H. Zuhri mencanangkan program pengabdian yang berfokus pada optimalisasi manajer pendanaan dan pembiayaan terhadap akad muamalah pada BPRS di Kabupaten Banyumas. Pengabdian masyarakat untuk peningkatan literasi akad muamalah di BPRS Kabupaten Banyumas menggunakan metode <em>perticipatory action research </em>(PAR). Pendekatan PAR meruapakan pendekatan secara kualitatif dengan mengintegrasikan teknik mengamati, mendokumentasikan, menganalisa dan menafsirkan pola dari komunitas sasaran program. Hasil menunjukan bahwa 70% peserta pendampingan mengalami peningkatan pemahaman terhadap akad muamalah.</p>2023-03-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Ayu Kholifah, Jamal Abdul Aziz, Arina Nur Arofah, Siti Hanifah Sudiarti, Nur Khasanah Dwi Fhttps://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/7062Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berciri Literasi Sains dan Numerasi bagi Mahasiswa Calon Guru Kab. Langkat2023-01-25T14:14:13+07:00Julia Mardhiya[email protected]Khalishatun Zahra[email protected]<p>Learning tools as one of the aspects supporting the implementation of the curriculum become pedagogical knowledge that must be possessed by prospective teachers. Prospective teachers have an important role in reviewing and developing the latest current learning concepts, namely efforts to increase science and numeracy literacy for students. Science and numeracy literacy and skills are very important for students to develop their abilities in science. Therefore, teachers have a role to support students by identifying the Science and numeracy literacy of students. Assistance activities in developing learning tools that are characterized by science and numeral literacy are carried out well for prospective teachers in Kab. Langkat. These activities include workshops and assistance in developing learning tools. The products produced are lesson plans, student worksheets, and assessment instruments. Participants gave positive feedback on a series of activities. Participants’ understanding was measured using a pretest and posttest. The questions asked contain aspects that need to be considered in preparing learning tools, components of learning tools, and how science and numeracy literacy can be applied in lesson planning. The results of the post-test and pre-test scores showed an increase in participants’ understanding of preparing learning tools.</p>2022-12-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Julia Mardhiyahttps://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/6773Pendampingan Remaja Suka Mulya dalam Meningkatkan Self Control di Era Digital2023-03-30T11:40:41+07:00Lia Norvia[email protected]Surawan Surawan[email protected]Eka Safitri[email protected]<p><em>Self-control</em> merupakan salah satu sikap yang mampu mengontrol maupun mengelola atau menyesuaikan diri dengan permasalahan yang ada terlebih lagi di era digital ini. Mengenai tujuan dari pelaksanaan pengabdian ini ialah agar bisa meningkatkan <em>self-control</em> remaja Suka Mulya di era yang serba digital. <em>Self-control</em> memiliki beberapa aspek yang perlu didampingi dalam diri seseorang, antara lain kontrol kognitif (kontrol pikiran), kontrol perilaku, dan kontrol pengambilan keputusan. Melalui <em>self-control</em> diharapkan remaja Suka Mulya mampu mengontrol dirinya dengan baik. Adapun penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam, pendampingankemudian melakukan <em>Focus Group Discussion</em> (FGD) di sebuah kajian akhwat <em>sisterfillah</em> dengan tema <em>let’s talk about Palestine</em> dalam kegiatan <em>Charity Ghatering</em> (acara amal). Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 30 Mei 2022 dan tindak lanjut dilakukan langsung setelah pelaksanaan kegiatan berikutnya. Kegiatan ini melibatkan sejumlah 10 remaja Suka Mulya. Hasil dari program pengabdian pada masyarakat ini yaitu remaja mendapatkan pengetahuan mengenai kegiatan pendampingan sendiri, siswa memiliki keterampilan dalam mengembangkan kemampuan <em>self-control</em>, dan terjadi peningkatan kemampuan <em>self-control</em> dalam pendampingan remaja ini yang diketahui dari hasil wawancara. Dampak yang dirasakan remaja setelah kegiatan ini berlangsung yakni bertambahnya kemampuan remaja dalam mengontrol diri di era digital ini.</p>2023-04-19T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Lia Norvia, Surawan Surawan, Eka Safitrihttps://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/7126Sinergi Program Penguatan Ekonomi Masyarakat Melalui Pembuatan Tepung Moccaf Di Desa Suro Kalibagor Kabupaten Banyumas2023-04-09T11:39:16+07:00Sri Hartini[email protected]Nuniek Ina Retnaningtyas[email protected]Nurani Ajeng Tri Utami[email protected]Arif Rahman Hikam[email protected]<p>Desa Binaan merupakan program unggulan Unsoed. Desa Suro sebagai Desa binaan unsoed yang sudah 3 tahun , bersinergi dengan LAZ alirsyad dalam transfer ipteks. Tahun ke 3 melanjutkan program tahun pertama, dan ke dua , yaitu Tim pengabdi bersama masyarakat akan memberdayakan masyarakat untuk melanjutkan kegiatan agar bisa meningkatkan kesejahteraan di Desa Suro. . Ada dua permasalahan yang akan menjadi prioritas bagi LPPM, yang pertama banyaknya usia produktif yang tidak bekerja dan tidak melanjutkan sekolah. Yang ke dua yaitu Desa Suro merupakan penghasil singkong terbesar ke tiga di Kabupaten Banyumas. Permaslahanya adalah setiap panen raya petani mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan singkong tidak tahan lama, harga penjualan singkongpun mengalami penurunan yang sangat drastis. Untuk membantu petani dalam mempertahankan harga, program ini akan melakukan pemberdayaan pengolahan singkong secara optimal menjadi tepung moccaf, sehingga di butuhkan tenaga ahli yang akan melakukan transfer ipteks dan dan alat untuk memproses singkong menjadi produk tepung</p> <p> Upaya yang dilakukan Tim melakukan transfer iptek, melalui sosialisasi, pelatihan, praktik dan kunjungan ke kelompok usaha rumah Mocaf di Banjar negara yang sudah berhasil dalam mempertahan kan harga dan mengolah singkong yang mempunyai nilai ekonomis. . Melalui Program desa Binaan ini yang dilakukan LPPM Unsoed bersinergi dengan mitra yang selama ini sudah mendampingi desa Suro, diharapkan dapat memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi desa Suro, dapat, mengurangi kerugian dan mempertahankan harga yang sangat rendah pada saat panen raya singkong, dan ada akhirnya dapat meningkatkan penghasilan warga.</p>2023-04-19T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 Sri Hartini, Nuniek Ina Retnaningtyas, Nurani Ajeng Tri Utami, Arif Rahman Hikamhttps://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/sjp/article/view/7075Pluralism Camp: Menguatkan Sikap Keberagaman Inklusif pada Santri di Pondok Pesantren Darul Falah Kedungwuluh Purwokerto 2023-03-28T11:47:55+07:00uluhuda[email protected]Imam Suhardi[email protected]Noor Asyik[email protected]<p><em>Today’s post truth era marks public spaces, where religious people are called to play their social role to be messengers and witnesses of the truth. </em><em>Of course this is a challenge in itself that must be faced. Through the truth he preaches, it should be a blessing and a blessing for humanity holistically. However, in reality there has been a strengthening of the currents of fundamentalism and radicalism in the life of religious communities and the state. This tendency can be anticipated by developing an attitude of inclusivism in religion. Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that are considered capable of forming students based on moral values. Even though several Islamic boarding schools have not been spared from news and cases of radicalism, at least pesantren have shown their consistency in maintaining national unity and making a major contribution to the Indonesian nation. This Community Service Activity (PkM) aims to provide assistance in strengthening the inclusive religious attitude of students at Darul Falah Islamic Boarding School Kedungwuluh Purwokerto through the Interfaith Youth Camp program entitled "Pluralism Camp". These activities are packaged in edutainment-based activities and involve interfaith participants. The PkM implementation method includes a preparatory stage, namely work workshops and literature studies. The implementation phase includes preparation, implementation and evaluation. Having a Pluralism Camp activity which is attended by students will raise awareness that diversity needs to be cared for, not to be an issue, in addition to fostering an attitude of inclusivism and national spirit.</em></p> <p><em><strong>Keyword: Inclusive Diversity, Pluralism Camp, Santri, Pesantren</strong></em></p> <p>Pada era <em>post truth</em> dewasa ini menandai ruang publik, di mana umat beragama terpanggil untuk memainkan peran sosialnya menjadi pewarta dan saksi kebenaran. Tentu hal tersebut merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Melalui kebenaran yang didakwahkannya tersebut, seharusnya menjadi berkat dan rahmat kemasalatan bagi umat manusia secara holistik. Namun pada realitasnya justru terjadi penguatan terhadap arus fundamentalisme dan radikalisme dalam kehidupan umat beragama dan bernegara. Kecenderungan tersebut dapat diantisipasi dengan mengembangkan sikap inklusivisme dalam beragama. Pesantren menjadi lembaga pendidikan Islam yang dinilai mampu membentuk santri dilandasi dengan nilai moralitas. Meski di beberapa pesantren juga tidak luput dari pemberitaan dan kasus radikalisme, namun setidaknya pesantren telah menujukkan kekonsistenannya dalam menjaga gawang persatuan bangsa dan berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam penguatan sikap keberagamaan inklusif santri di Pondok Pesantren Darul Falah Kedungwuluh Purwokerto melaui program Kemah Pemuda Lintas Agama yang bertajuk <em>“Pluralism Camp”.</em> Kegiatan tersebut dikemas dalam kegiatan yang berbasis <em>edutainment </em>dan melibatkan peserta lintas agama. Metode pelaksanaa PkM ini meliputi tahap persiapan yaitu <em>workshop</em> kerja dan studi literatur, tahap pelaksanaanya meliputi persiapan, pelaksanana dan evalusi. Adanya kegiatan <em>Pluralism Camp</em> yang diikuti oleh santri akan menumbuhkan kesadaran bahwa keberagaman perlu dirawat bukan dipermasalahkan, selain itu untuk menumbuhkan sikap inklusivisme dan semangat kebangsaan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Keberagamaan Inklusif, Pluralism Camp, Santri, Pesantren</p>2023-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2023 uluhuda, Imam Suhardi, Noor Asyik