Penguatan Moderasi Beragama melalui Forum Persaudaraan Lintas Iman (Forsa) Kabupaten Banyumas pada Masa Pandemi Covid 19
DOI:
https://doi.org/10.24090/sjp.v1i1.4970Keywords:
Moderasi beragama, Covid-19, Komunitas Lintas ImanAbstract
Sebagian kelompok memanfaatkan ketertarikan remaja terhadap pendalaman agama di masa Pandemi Covid-19 untuk mendoktrin paham radikal dan intoleran. Moderasi beragama merupakan konsep ajaran yang memuat nilai-nilai toleransi beragama dan mereduksi maraknya intoleransi dan ekstremisme beragama. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman moderasi beragama bagiremaja lintas iman melalui Forum Persaudaraan Lintas Iman (Forsa) Banyumas. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode edukasi masyarakat melalui metode workshop dan praktik lapangan. Kegiatan pengabdian berlangsung dalam delapan sesi yang secara umum terdiri dari sesi pre-test dan perkenalan, sesi workshop, erta sesi praktik lapangan dan orasi media elektronik. Sesi workshop berisi pemberian materi tentang kebhinekaan, moderasi beragama, kasus-kasus intoleransi di Indonesia, dan cerdas dalam bermedia sosial. Sesi ketujuh berbentuk praktik moderasi dengan membagikan masker dan sembako untuk para pengelola tempat ibadah di Banyumas dan masyarakat kecil terdampak Covid-19. Sesi kedelapan berupa orasi pesan moderasi melalui radio Rama FM. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan peningkatan pemahaman moderasi beragama peserta dari skala medium menjadi skala tinggi. Praktik lapangan menunjukkan antusiasme peserta dalam merawat kebhinekaan melalui aksi nyata di lingkungan masyarakat yang majemuk. The young generation of the millennial era is a generation that has the challenges of digital modernization, especially in maintaining religious harmony. The rise of the social media context tends to be intolerant, contains hate speech, and hoaxes that can be easily accessed by the younger generation can create a character of intolerance and radicalism in the Pandemic Covid-19 situations. To overcome this problem, the General Soedirman University Community Service team partnered with the Banyumas Interfaith Brotherhood Forum (Forsa) to organize digital media literacy workshops and religious moderation practices in the community. The method used is public education. The form of the activity consisted of eight sessions, namely pre-test, the material on diversity, the material on religious moderation, the material on religious phenomena on social media, training on digital literacy media content analysis, post-test, reflection on restraint through field practice, and moderation oration via on-air radio media. The result of this activity is an increase in participants' understanding and skills in understanding religious diversity and sorting good content on social media.References
Abdullah, A. (2016). Gerakan Radikalisme Dalam Islam: Perspektif Historis. Addin, 10(1), 1. https://doi.org/10.21043/addin.v10i1.1127
Akhmadi, A. (2008). Moderasi Beragama dalam Keragaman Indonesia. 13(2), 45–55.
Busyro, B., Ananda, A. H., & Adlan, T. S. (2019). Moderasi Islam (Wasathiyyah) di Tengah Pluralisme Agama Indonesia. FUADUNA : Jurnal Kajian Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 3(1), 1. https://doi.org/10.30983/fuaduna.v3i1.1152
Caniago, J. K. (2013). Literasi Media dan Literasi Digital. FIB, Universitas Sumatera Utera, 53(9), 1689–1699.
Diananda, A. (2018). Psikologi Remaja dan Permasalahannya. ISTIGHNA, 1(1), 116–133.
Dugard, P., & Todman, J. (1995). Analysis of Preâ€testâ€Postâ€test Control Group Designs in Educational Research. Educational Psychology, 15(2), 181–198. https://doi.org/10.1080/0144341950150207
Faiqah, N., & Pransiska, T. (2018). Radikalisme Islam Vs Moderasi Islam: Upaya Membangun Wajah Islam Indonesia Yang Damai. Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 17(1), 33. https://doi.org/10.24014/af.v17i1.5212
intan limbong. (2020). Dampak Pandemi Covid19 Terhadap Ibadah di Indonesia. http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/3vcu7
Juhri, M. A. (2020). Paradigma Tauhid sebagai Basis Mewujudkan Moderasi Islam Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr, 9(2), 1–9.
Jumala, N. (2019). Moderasi Berpikir untuk Menempati Tingkatan Spiritual Tertinggi dalam Beragama. 21, 170–184.
Latif, Y. (2011). Negara Paripurna (I. S. Ibrahim (ed.); I). Gramedia.
Maliki, M. (2020). Covid-19, Agama, dan Sains. Maarif, 15(1), 60–92. https://doi.org/10.47651/mrf.v15i1.77
Mubarok, A. A., & Rustam, D. G. (2018). Islam Nusantara: Moderasi Islam di Indonesia. Jurnal of Islamic, 3(2), 153–168. http://journal.walisongo.ac.id/index.php/jish
Pakpahan, A. K. (2020). Covid-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 0(0), 59–64. https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0.3870.59-64
Pursika, I. N. (2009). Kajian Analitik Terhadap Semboyan â€Bhinneka Tunggal Ikaâ€. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 42(1), 15–20.
Republika. (2016). Mengenal Generasi Millennial. http://www.republika.co.id/berita/koran/inovasi/16/12/26/ois64613-mengenal-generasi-millennial
Riduwan, A. (2016). Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 3. https://doi.org/DOI: 10.24034/j25485024.y1999.v3.i2.1886
Rogers, Y., & Brig, H. (2002). Subtle ice-breaking: encouraging socializing and interaction around a large public display. CSCW02 Workshop Proceedings, 1–6.
Shihab, M. Q. (2019). Wasathiyah: Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama (Qamaruddin SF (ed.)). Lentera Hati.
Suarabanyumas.com. (2020). Sosialisasikan Pencegahan Korona, Forsa Pilih Radio Streaming. Suarabanyumas.Com. https://suarabanyumas.com/sosialisasikan-pencegahan-korona-forsa-pilih-radio-streaming/
Syifa, M. M. (2019). Formulasi Konsep Moderasi Islam berbasis Keindonesiaan dalam mereduksi Radikalisme Agama di Indonesia (Kajian Epistemologis-Historis). Raushan Fikr, 8(1), 31–41.
Triastuti, E., Andrianto, D., & Nurul, A. (2017). Kajian Dampak Penggunaan Media Sosial bagi Anak dan Remaja. In Puskakom.
Umami, I. (2019). Psikologi remaja (1st ed.). IDEA Press.
Widyaningsih, R., Kuntarto, K., & Chamadi, M. R. (2021). The Level of Religion Radicalism Understanding Among University Students in Banyumas Region. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 15(1), 39–53. https://doi.org/10.24090/komunika.v15i1.4169
Yahya, M., & Farhan, F. (2019). Dakwah Virtual Masyarakat Bermedia Online. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 4(2), 249. https://doi.org/10.28926/briliant.v4i2.320
Akhmadi, A. (2008). Moderasi Beragama dalam Keragaman Indonesia. 13(2), 45–55.
Busyro, B., Ananda, A. H., & Adlan, T. S. (2019). Moderasi Islam (Wasathiyyah) di Tengah Pluralisme Agama Indonesia. FUADUNA : Jurnal Kajian Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 3(1), 1. https://doi.org/10.30983/fuaduna.v3i1.1152
Caniago, J. K. (2013). Literasi Media dan Literasi Digital. FIB, Universitas Sumatera Utera, 53(9), 1689–1699.
Diananda, A. (2018). Psikologi Remaja dan Permasalahannya. ISTIGHNA, 1(1), 116–133.
Dugard, P., & Todman, J. (1995). Analysis of Preâ€testâ€Postâ€test Control Group Designs in Educational Research. Educational Psychology, 15(2), 181–198. https://doi.org/10.1080/0144341950150207
Faiqah, N., & Pransiska, T. (2018). Radikalisme Islam Vs Moderasi Islam: Upaya Membangun Wajah Islam Indonesia Yang Damai. Al-Fikra : Jurnal Ilmiah Keislaman, 17(1), 33. https://doi.org/10.24014/af.v17i1.5212
intan limbong. (2020). Dampak Pandemi Covid19 Terhadap Ibadah di Indonesia. http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/3vcu7
Juhri, M. A. (2020). Paradigma Tauhid sebagai Basis Mewujudkan Moderasi Islam Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr, 9(2), 1–9.
Jumala, N. (2019). Moderasi Berpikir untuk Menempati Tingkatan Spiritual Tertinggi dalam Beragama. 21, 170–184.
Latif, Y. (2011). Negara Paripurna (I. S. Ibrahim (ed.); I). Gramedia.
Maliki, M. (2020). Covid-19, Agama, dan Sains. Maarif, 15(1), 60–92. https://doi.org/10.47651/mrf.v15i1.77
Mubarok, A. A., & Rustam, D. G. (2018). Islam Nusantara: Moderasi Islam di Indonesia. Jurnal of Islamic, 3(2), 153–168. http://journal.walisongo.ac.id/index.php/jish
Pakpahan, A. K. (2020). Covid-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 0(0), 59–64. https://doi.org/10.26593/jihi.v0i0.3870.59-64
Pursika, I. N. (2009). Kajian Analitik Terhadap Semboyan â€Bhinneka Tunggal Ikaâ€. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 42(1), 15–20.
Republika. (2016). Mengenal Generasi Millennial. http://www.republika.co.id/berita/koran/inovasi/16/12/26/ois64613-mengenal-generasi-millennial
Riduwan, A. (2016). Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian. EKUITAS (Jurnal Ekonomi Dan Keuangan), 3. https://doi.org/DOI: 10.24034/j25485024.y1999.v3.i2.1886
Rogers, Y., & Brig, H. (2002). Subtle ice-breaking: encouraging socializing and interaction around a large public display. CSCW02 Workshop Proceedings, 1–6.
Shihab, M. Q. (2019). Wasathiyah: Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama (Qamaruddin SF (ed.)). Lentera Hati.
Suarabanyumas.com. (2020). Sosialisasikan Pencegahan Korona, Forsa Pilih Radio Streaming. Suarabanyumas.Com. https://suarabanyumas.com/sosialisasikan-pencegahan-korona-forsa-pilih-radio-streaming/
Syifa, M. M. (2019). Formulasi Konsep Moderasi Islam berbasis Keindonesiaan dalam mereduksi Radikalisme Agama di Indonesia (Kajian Epistemologis-Historis). Raushan Fikr, 8(1), 31–41.
Triastuti, E., Andrianto, D., & Nurul, A. (2017). Kajian Dampak Penggunaan Media Sosial bagi Anak dan Remaja. In Puskakom.
Umami, I. (2019). Psikologi remaja (1st ed.). IDEA Press.
Widyaningsih, R., Kuntarto, K., & Chamadi, M. R. (2021). The Level of Religion Radicalism Understanding Among University Students in Banyumas Region. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 15(1), 39–53. https://doi.org/10.24090/komunika.v15i1.4169
Yahya, M., & Farhan, F. (2019). Dakwah Virtual Masyarakat Bermedia Online. Briliant: Jurnal Riset Dan Konseptual, 4(2), 249. https://doi.org/10.28926/briliant.v4i2.320
Downloads
Published
2021-08-10
How to Cite
Chamadi, M. R., Wibowo, D. N., Insan, A. I., Musmuallim, M., & Prasetiawan, A. Y. (2021). Penguatan Moderasi Beragama melalui Forum Persaudaraan Lintas Iman (Forsa) Kabupaten Banyumas pada Masa Pandemi Covid 19. Solidaritas: Jurnal Pengabdian, 1(1), 43–54. https://doi.org/10.24090/sjp.v1i1.4970
Issue
Section
Articles
License
Copyright (c) 2021 Muhamad Riza Chamadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).