Living Hadis LIVING HADIS: SEBUAH METODE BARU MEMAKNAI HADIS NABI MUHAMMAD SAW MELALUI FENOMENA SOSIAL-KEAGAMAAN DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.24090/jimrf.v12i1.7534Kata Kunci:
living sunnahAbstrak
Living Hadis merupakan sebuah term yang menarik dalam kajian Hadis. Living hadis sebagai wujud pengembangan kajian hadis yang tidak hanya pada teks hadis saja tetapi masuk kedalam pola resepsi dari hadis oleh masyarakat. Indonesia menjadi negara yang kaya akan praktik living hadis menjadi sebuah ketertarikan sendiri untuk membedahnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berjenis penelitian kepustakaan. Menggunakan pendekatan yang bervariatif salah satunya adalah pendekatan fenomenologi dan sosiologi. Dimana penelitian ini mengahasilkan bahwa resepsi masyarakat terhadap sebuah teks sangat terpengaruhi oleh unsur lain seperti kondisi sosio-kultural, geografi, etnografi, dan lain sebagainya. Kemudian dalam contohnya penulis mewawancarai sebuah tradisi living hadis yaitu tahlilan yang terjadi di lingkungan Jama’ah Masjid Al-Fatah, Pasir Kidul, Purwokerto Barat, Banyumas. Kata Kunci: Indonesia, Living HadisUnduhan
Referensi
Abdul Mustaqim. (2014). Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir. Idea Press Yogyakarta.
Aini, A. F. (2020). Living Hadis Dalam Tradisi Malam Kamis Majelis Shalawat Diba’Bil-Mustofa. Ar-Raniry, International Journal of Islamic Studies, 2(1), 221–235.
Anwar, M. K. (2015). Living Hadis. Jurnal Farabi, 12(1), 72–86.
Badry, A., Rahmah, S., & Heryana, E. (2022). Resistensi Budaya Tahlilan Pada Masyarakat Pragaan Daya: Kajian Living Hadis. Jurnal Riset Agama, 2(1), 231–243.
Darmalaksana, W. (2020). Studi Penggunaan Analisis Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Penelitian Hadis Metode Syarah. Khazanah Sosial, 2(3), 155–166.
Darmalaksana, Wahyudin, & Dkk. (2019). Analisis Perkembangan Penelitian Living Al-Qur’an dan Hadis. Jurnal Perspektif, 3(2), 134–144.
Dewi, S. K. (2017). Fungsi Performatif dan Informatif Living Hadis dalam Perspektif Sosiologi Reflektif. Jurnal Living Hadis, 2(2), 179–207.
Mahfud, M. (2018). Living Hadis: Sebuah Kajian Epistimologis. Jurnal Fikroh, 11(1), 12–33.
Muhsin, M. (2015). Memahami Hadis Nabi dalam Konteks Kekinian: Studi Living-Hadis. Holistic Hadis, 1(1), 1–24.
Qudsy, S. Z. (2016). Living Hadis: genealogi, teori, dan aplikasi. Jurnal Living Hadis, 1(1), 177–196.
Raharjo, F. F., & Fizin, M. N. (2018). Living Hadits Di MA (Madrasah Aliyah) Darussalam, Depok, Sleman, Yogyakarta. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan Tarbiyah, 3(2), 185–204.
Rahman, F. (1965). Islamic Methodology in History. Central Institute of Islamic Research.
Rakhmat, J. (1995). Dari Sunnah ke Hadis atau Sebaliknya?” dalam Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah (2nd ed.). Paramidana.
Rohmana, J. A. (2015). Pendekatan Antropologi Dalam Studi Living Hadis Di Indonesia: Sebuah Kajian Awal. Holistic Hadis, 1(2), 247–288.
Setiawan, M. N. K. (2006). Al-Qur’an Kitab Sastra Terbesar. elsaq Press.
Suryadilaga, M. F. (2000). lmu Hadis sebagai Cabang Ilmu Pengetahuan (Analisis Epistemologis). Jurnal Ilmu Keushuluddinan, 1(2).
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Sobri Febrianto, Munawir

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).