DAI SEBAGAI ULAMA PEWARIS PARA NABI

Authors

  • Hatta Abdul Malik IAIN Walisongo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.24090/komunika.v9i1.828

Keywords:

Dai, Ulama, Nabi

Abstract

Allah guides people through the presence of the messengers who served as a witness, to give glad tidings and warnings, the Caller of Allah, to teach the Qur’an and the wisdom and to be good role models for human beings. However, as the messenger was gone, the task of the apostles passed on to the scholars or preachers whose task is to invite people to the path of Allah. Therefore, the scholars and preachers, as the spearhead of the spread of Islam, need to know the tasks of the Prophet and also follow the example of the Prophet in carrying out the mandate Allah assigned to him. Allah memberikan petunjuk kepada manusia melalui kehadiran para rasul yang bertugas untuk menjadi saksi, memberikan kabar gembira dan peringatan, penyeru agama Allah, mengajarkan al-Qur’an dan hikmah serta menjadi suri tauladan yang baik bagi manusia. Namun, ketika rasul sudah tiada, maka tugas rasul tersebut diwariskan kepada para ulama atau dai yang bertugas untuk mengajak manusia kepada jalan Allah. Oleh karena itu, dai sebagai ujung tombak penyebaran Islam perlu mengetahui tugas-tugas para Nabi dan juga mencontoh Nabi dalam mengemban amanat Allah yang dibebankan kepadanya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdus Salam, Izzuddin. “Tafsir Ibnu Abdu as-Salam”, dalam Maktabah Syamilah.

Al-‘As|qalani. Ibnu Hajar. “Fathul Bari”, dalam Maktabah Syamilah, I.

Al-Biqay, Burhanuddin. “Nadm ad-Durar fi Tanasub al-Ayati wa al-Suwar”, dalam Maktabah Syamilah.

Al-Mawardi, Abu al-Hasan. “An-Nukat wa al-‘Uyun”, dalam Maktabah Syamilah, III.

Al-Tabary , Ibnu Ja’far. “Tafsir al-Tabary”, dalam Maktabah Syamilah, III, XI

Al-Zarkasyi, Badr al-Din Muhamad ibn ‘Abdullah ibn Bahadur. Al-Burhan fi‘Ulum al-Qur’an. Tahqiq: Muhamad Abu al-Fadhl Ibrahim. Beirut: Daral-Ma’rifah, tt. I:17.

As-Sabuniy, Muhammad Ali. Kenabian dan para Nabi. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1993.

Asy-Syaukani. “Fathul Qadir”, dalam Maktabah Syamilah, I.

Atjeh, Aboe Bakar, Pengantar Ilmu Tarekat (Uraian tentang Mistik). Cet. III. Solo: CV Ramadhani, 1985.

Halimi, Safrodin. “Pergeseran Etika Dakwah dalam Transformasi Sosial Modern”, dalam Jurnal Ilmu Dakwah, 1 (2008).

———, Etika Dakwah dalam Perspektif al-Qur’an: antara Idealitas Qur’ani dan Realitas Sosial. Semarang, Walisongo Press, 2008.

Ibnu al-‘Arabi. “Al-Futuuhaat al-Makiyyat”, dalam Maktabah Sya>milah.

Ibnu Kas|ir. “Tafsir Ibnu Kas|ir”, dalam Maktabah Syamilah. I, III.

Moesa, Ali Maschan. Nasionalisme Kyai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama. Yogyakarta, LKiS Yogyakarta bekerjasama dengan IAIN Sunan Ampel
Surabaya, 2007.

Murajjab, Muhamad Sahrul. “Memahami konsep Basyir dan Nadzir dalam alQur’an”.

http://ikatmakna.wordpress.com/2009/03/19/konsep-basyirdan-nadzir-dalam-al-quran/

Qutb, Sayyid. “Fi Dilal al-Qur’an”, dalam “Maktabah Syamilah”.

Shihab, M. Qurasih. Membumikan al-Qur’an. Bandung, Mizan, 1994.

———, Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat.34 | Bandung, Mizan, 1996.

———, Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera hati, 2002.

“Tafsir Haqy”, dalam Maktabah Syamilah. IX.

Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Downloads

Published

2017-01-23

How to Cite

Malik, H. A. (2017). DAI SEBAGAI ULAMA PEWARIS PARA NABI. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 9(1), 20–35. https://doi.org/10.24090/komunika.v9i1.828

Issue

Section

Articles