TREN FOTO DI ERA MILENIAL DI BANGUNAN PENINGGALAN SEJARAH INDONESIA

Authors

  • Nur Alifah Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/jsij.v1i1.6226

Keywords:

Trends, Photos, Millennials, Buildings, History

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tren foto di era milenial di bangunan peninggalan sejarah Indonesia. Hadirnya sosial media juga dapat berperan dalam munculnya tren foto di bangunan peninggalan sejarah. Foto yang diambil di bangunan peninggalan sejarah dan kemudian tersebar di sosial media dapat menarik minat masyarakat untuk mengunjungi bangunan peninggalan sejarah dan juga mengikuti tren foto yang sedang marak digandrungi. Penelitian ini menggunakan teori fenomenologi, serta mengumpulkan data dari observasi, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tren foto di bangunan peninggalan sejarah di era milenial dipengaruhi oleh selera foto generasi milenial yang menyukai tema-tema vintage, yaitu tema fotografi yang membuat kesan foto menjadi terlihat seperti foto jaman dulu. Keaslian bangunan peninggalan sejarah membuat foto tema vintage terlihat lebih real dan mengesankan. Selain itu, suasana bangunan sejarah yang berbeda dari tempat lain juga mempengaruhi rasa atau feel dari foto yang diambil. Tren foto di bangunan peninggalan sejarah juga mampu menjadi solusi bagi generasi milenial yang ingin memperoleh foto keren dan juga pengetahuan tentang peninggalan sejarah Indonesia. Dengan adanya tren foto ini diharapkan bisa meningkatkan eksistensi bangunan peninggalan sejarah, serta menjadikan generasi milenial sebagai motor penggerak pelestarian bangunan peninggalan sejarah di Indonesia.

References

“Berburu Foto di Bangunan Bersejarah Benteng Pendem Ambarawa” dalam https://www. google.com/amp/s/tribunjogjatravel.tribunnews.com/amp/2019/12/05/berburu- foto-di-bangunan-bersejarah-benteng-pendem-ambarawa diakses pada 23 Desember 2020, pukul 08. 45 WIB

Baimbach, “Apa Itu Instagramable? Berikut Adalah Arti dan Penjelasannya” dalam https:// www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/baimbach2019/5c5d39f3677f fb68c624aa35/apa-itu-instagramable-berikut-adalah-arti-dan-penjelasannya diakses pada 18 Januari 2020, pukul 06.43

“Delapan Destinasi Wisata Istana Peninggalan Sejarah di Indonesia Yang Instagramable” dalam https://www.wowkeren.com/amp/berita/tampil/00231543.html diakses pada 23 Desember 2020, pukul 08.15 WIB

“Ingin Buat Feed Instagram Keren Sekaligus Belajar Sejarah? Segera Kunjungi Tempat- tempat Ini Deh”, dalam https://www.google.com/amp/s/www.wowkeren.com/amp/ berita/tampil/00231543.html diakses pada 18 Januari 2021, pukul 10.50

Labellapansa, Ause, dkk. Augmented Reality Bangunan Bersejarah Berbasis Android (Studi Kasus: Istana Siak Sri Indrapura), Journal research and development, Vol. 1, No. 2, Maret 2017.

“Menurunnya Minat Generasi Muda Terhadap Sejarah” dalam http://koranbogor. com/lainnya/featured/menurunnya-minat-generasi-muda-terhadap-sejarah-
%EF%BB%BF/ diakses pada 23 Desember 2020, pukul 07.45 WIB

Mubarok, Abdul Malik. “Benteng Van der Wijck dan Upaya Meredam Pemberontakan Diponegoro” dalam https://daerah.sindonews.com/berita/1319832/29/benteng-van- der-wijck-dan-upaya-meredam-pemberontakan-diponegoro?_gl=1*e75wce*_ga*dzlkdl RZbW5IWkJ4ZWstVlVmdTdCS2pwRUZUem1xZjNLTjhKWWphMXplWWlHay1fVlpUOD g1T2lZX084a2lEag diakses pada 18 Januari 2021, pukul 07.56

Putranti, Riskantina Chresma, Fotografi Sebagai Media Promosi Pariwisata Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, 2010.

Sidiq, “Fenomenologi: Pengertian, Contoh dan Metode Penelitian” dalam https://www. google.com/amp/sosiologis.com/fenomenologi/amp diakses pada 6 Januari 2020,
pukul 09.30 WIB

Situmorang, Bonar. “Teori Fenomenologi dan Tokoh-tokohnya” dalam https://www. bonarsitumorang.com/2018/08/makalah-teori-fenomenologi-dan-tokoh.html?m=1# diakses pada 6 Januari 2020, pukul 20.15

Downloads

Published

2022-07-25

How to Cite

Alifah, N. (2022). TREN FOTO DI ERA MILENIAL DI BANGUNAN PENINGGALAN SEJARAH INDONESIA. JSI: Jurnal Sejarah Islam, 1(01), 1–6. https://doi.org/10.24090/jsij.v1i1.6226