PATERNITY LEAVE (CUTI AYAH): Apa, Bagaimana dan untuk Apa?

Authors

  • Dewi Ariyani IAIN Purwokerto

Abstract

Abstract: Paternity leave is part of the parental leave program. Paternity leave is a leave policy given to male workers by many reason, when childbirth or adopting a child. Paternity leave is essential for reconciling work and family life for men. In fact, paternity leave is still a debate in various countries. According to data from the World Labor Organization (ILO), in 2013 there have been 79 countries that set policy on paternity leave officially. The policies of these countries vary in terms of length of paid leave and salary payments. The paternity leave range varies from one day up to 90 days. In general, developed countries have paternity leave provisions better than others. As for salary payments, most countries set full wage payments, but others without payments. During paternity leave, fathers can interact with their children directly and build bounding attachments. Bounding attachment involves the process of enhancing the affectionate and inner attachments between parents and infants. Some things that can build bounding attachment between father and child is through the giving of touch and play together.Keyword: paternity leave, bonding attachment Abstrak: Paternity leave merupakan salah satu bagian dari program parental leave. Paternity leave adalah kebijakan cuti yang diberikan kepada pekerja laki-laki dengan alasan istri melahirkan atau pun karena mangadopsi anak. Paternity leave sangat penting untuk merekonsiliasi kehidupan kerja dan keluarga bagi pekerja laki-laki. Dalam praktiknya, paternity leave masih menjadi perdebatan di berbagai negara. Menurut data organisasi buruh dunia (ILO), pada tahun 2013 sudah ada 79 negara yang menetapkan kebijakan mengenai paternity leave secara resmi. Kebijakan negara-negara tersebut bervariasi dalam hal lama cuti yang diberikan dan pembayaran gaji/upah. Rentang waktu paternity leave bervariasi dari mulai satu hari sampai 90 hari. Secara umum negara maju mempunyai ketentuan paternity leave lebih baik daripada yang lainnya. Adapun mengenai pembayaran gaji atau upah, sebagian besar negaranegara menetapkan pembayaran upah penuh, namun ada pula yang tanpa pembayaran. Selama masa paternity leave, ayah dapat berinteraksi lebih dini dengan anak-anak mereka secara langsung dan membangun bounding attachment. Bounding attachment meliputi proses peningkatan hubungan kasih sayang dan keterikatan batin antara orang tua dan bayi. Beberapa hal yang dapat membentuk bounding attachment antara ayah dan anak adalah melalui pemberian sentuhan dan bermain bersama.Kata kunci: paternity leave, bounding attachment

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-12-29

How to Cite

Ariyani, D. (2017). PATERNITY LEAVE (CUTI AYAH): Apa, Bagaimana dan untuk Apa?. Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender Dan Anak, 12(2), 351–366. Retrieved from https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/yinyang/article/view/1710

Issue

Section

Articles