Manusia Indonesia Mutakhir dalam Relasi “Timur dan Barat” (Kritik Postkolonial Pada Novel Critical Eleven Karya Ika Natassa)

Authors

  • Hendrik Efriyadi Jejak Imaji

DOI:

https://doi.org/10.24090/jnr.v1i1.6610

Keywords:

Postkolonial, Stereotipe, Indentitas

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud efek relasi tidak seimbang Timur dan Barat dalam novel Critical Eleven karya Ika Natassa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif versi Bogdan dan Taylor. Data penelitian ini difokuskan pada permasalahan identitas dalam novel Critical Eleven karya Ika Natassa dengan menggunakan pendekatan postkolonial. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi teori. Data dianalisis dengan metode deskriptif dan teknik analisis isi (content). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para tokoh rekaan sebagai representasi Timur, berparadigma inferior di hadapan Barat dan ditemukannya fakta cerita bahwasannya masyarakat Indonesia sebagai salah satu negara bekas jajahan menjadi pengekor dan pemuja Barat akibat adanya kolonialisasi dan neokolonialisasi.

References

Ashcroft. B., Griffiths, G., & Tiffin, H. (ed). (2007). Post-colonial Studies: The Key Concept (2rd ed.). London & New York: Routledge.

Bandel, Katrin. (2013). Sastra Nasionalisme Pascakolonialitas. Pustaka Hariara: Yogyakarta.

Bhabha, H. K. (2007). The Location of Culture (3rd ed.). London: Routledge.

Bogdan, Robert dan Taylor, Steven J. (1992). Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif Suatu Pendekatan Fenomenologis Terhadap Ilmu-ilmu Sosial. (Terjemahan Wiwin Arif Furchan). Surabaya:Usaha Nasional. (Edisi asli diterbitkan tahun 1975 oleh Jhon Wiley & Sons, New York).

Faruk. (2007). Belenggu Pasca-kolonial (hegemoni dan resistensi sastra Indonesia). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gibson, W., & Brown, A. (2009). Working with Qualitative Data. London: Sage Publicatioan.

Fraengkel, Jack dan Wallen, Norman E. (2006). How to Design and Evaluate Research in Education (6rd ed.). New York: The McGraw-Hill Companies.

Gilbert, Helen & Tompkins, Joanne.
(1996). Post-colonial Drama: Theory, Practice, Politics. London: Routledge.
Natassa, Ika. (2015). Critical Eleven (6rd ed.). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Morton, Stephen. (2008). Gayatri Spivak Etika, Subaltern dan Kritik Penalaran Poskolonial. (Terjemahan Wiwin Indriarti). Pararaton:Yogyakarta. (Edisi asli diterbitkan tahun 2007 oleh Polity).

Said, Edwar W. (1978). Orientalism. New York: Pantheon Books.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sumardi. (1990). Metodologi Penelitian (5rd ed.). Jakarta:CV. Rajawali.

Syukur, Abdul (2010). Historiografi Belanda Sentris:Pembentukan dan Perkembangannya. Jurnal Sejarah Lontar, 7(2), 41-49. Diambil dari http://2572-Article%20Text-3781-1-10-20170713.

Taufiqurrohman, Muhammad. (2018). Franz Fanon Kebudayaan dan Kekuasaan. Yogyakarta: Resist Book.

Uraizee, Joya F. (1994). "Is There Nowhere Else Where We Can Meet?" The postcolonial woman writer and political fiction. Disertasi. Indiana: Purdue University.

Downloads

Published

2022-06-19

How to Cite

Efriyadi, H. (2022). Manusia Indonesia Mutakhir dalam Relasi “Timur dan Barat” (Kritik Postkolonial Pada Novel Critical Eleven Karya Ika Natassa). Jurnal Nusantara Raya, 1(1), 61–67. https://doi.org/10.24090/jnr.v1i1.6610

Issue

Section

Articles