Mooi-Indie dalam Narasi-Narasi Perjalanan F.W. Junghuhn dan Buku Puisi Priangan si Jelita Karya Ramadhan K.H.

Authors

  • Ilham Rabbani Jejak Imaji Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24090/jnr.v1i1.6601

Keywords:

Junghuhn, Ramadhan K.H., Sunda, Mooi-Indie, intertekstual

Abstract

Abstrak: Penelitian ini akan berusaha membahas bentuk-bentuk Mooi-Indie yang terepresentasikan dalam narasi-narasi perjalanan Junghuhn dan puisi-puisi karya Ramadhan. Narasi-narasi Junghuhn diambil dari buku Sunda Abad ke-19 karya Hawe Setiawan, sementara karya Ramadhan yang dipilih ialah Priangan si Jelita. Pisau analisis yang digunakan adalah teori intertekstual yang dikembangkan oleh Julia Kristeva. Metode yang dipilih ialah kualitatif-deskriptif. Adapun kesimpulan dari penelitian ini, bahwa bentuk-bentuk Mooi-Indie yang terepresentasikan dalam karya kedua penulis ialah, alam Sunda dalam narasi-narasi Junghuhn semata-mata dipaparkan secara polos dan lebih diarahkan sebagai “jalan” ke arah kontemplasi bertemu Sang Pencipta, sementara puisi-puisi Ramadhan mempergunakan unsur trinitas suci Mooi-Indie sebagai penyampai ironi atau suara lain mengenai gejala budaya dan gejala alam Sunda, yakni adanya pengacauan di tanah Sunda oleh gerombolan yang melabeli diri mereka sebagai kelompok Darul Islam.

References

Aveling, H. (2003). Pengantar Edisi Bahasa Inggris. In Ramadhan K.H. (Ed.), Priangan si Jelita (pp. xiv–xxv). Magelang: Indonesia Tera.
Faruk. (2017). Metode Penelitian Sastra: Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hartoko, D. (1985). Bianglala Sastra: Bunga Rampai Sastra Belanda tentang Kehidupan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Mahayana, M. S. (2012). Pengarang Tidak Mati: Peranan dan Kiprah Pengarang Indonesia. Bandung: Nuansa Cendekia.
Mahayana, M. S. (2015). Kitab Kritik Sastra. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Muhyidin, A. (2018). Reitrasi dalam Priangan si Jelita dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Leksema, 3(1), 35–44.
Nieuwenhuys, R. (1982). Mirror of The Indies. United States: The University of Massachusetts Press.
Pinurbo, J. (2017). Berguru kepada Akar. In Y. Ahmad, R. Zaky, B. T. Handoko, M. Frasdia, & M. H. Prasetya (Eds.), Antologi Puisi Nusantara Lebih Baik Putih Tulang daripada Putih Mata (pp. x–xiii). Bangkalan: Komunitas Masyarakat Lumpur.
Pradopo, R. D. (2014). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: UGM Press.
Ramadhan K.H. (2003). Priangan si Jelita. Magelang: Indonesia Tera.
Ramadhan K.H. (2009). Keadaan Lingkungan: Sumur Tempat Menimba. In P. Eneste (Ed.), Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang (Jilid III) (pp. 149–163). Jakarta: KPG.
Rosidi, A. (2003). Pengantar Edisi Bahasa Indonesia. In Ramadhan K.H. (Ed.), Priangan si Jelita (pp. ix–xiii). Magelang: Indonesia Tera.
Rosidi, A. (2017). Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia. Bandung: Pustaka Jaya.
Sastrowardoyo, S. (1990). Sastra Hindia Belanda dan Kita. Jakarta: Balai Pustaka.
Setiadi, T. (2015). Petualangan yang Mustahil. Yogyakarta: Interlude.
Setiawan, H. (2019). Sunda Abad ke-19: Tafsir atas Ilustrasi-ilustrasi Junghuhn. Yogyakarta: Cantrik.
Setiawan, H. W., & Sabana, S. (2015). Priangan dalam Kehidupan Franz Wilhelm Junghuhn. Susurgalur: Jurnal Kajian Sejarah & Pendidikan Sejarah, 3(1), 31–56.
Steven, J. T., Bogdan, R., & Marjorie, L. D. V. (2016). Introduction to Qualitative Research Methods: a Guidebook and Resource. John Wiley & Sons, Inc.
Suganda, H. (2007). Priangan si Jelita dan Masalah Kependudukan. Dalam https://walhijabar.wordpress.com/2007/12/30/priangan-si-jelita-dan-masalah-kependuduka n/, diakses pada 5 Desember 2019.
Teeuw, A. (1980). Tergantung pada Kata. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw, A. (2015). Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: Pustaka Jaya.
Wellek, R., & Warren, A. (2014). Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Downloads

Published

2022-06-19

How to Cite

Rabbani, I. (2022). Mooi-Indie dalam Narasi-Narasi Perjalanan F.W. Junghuhn dan Buku Puisi Priangan si Jelita Karya Ramadhan K.H. Jurnal Nusantara Raya, 1(1), 44–60. https://doi.org/10.24090/jnr.v1i1.6601

Issue

Section

Articles