DISKURSUS ARSITEKTUR ISLAM – JAWA MENUJU MASJID YANG ECO CULTURE
DOI:
https://doi.org/10.24090/ibda.v12i1.439Keywords:
diskursus, arsitektur Islam-Jawa, masjid, eco culture, budayaAbstract
Tulisan ini ditujukan untuk memahami diskursus arsitektur Islam- Jawa dalam upaya mewujudkan ruang hidup material manusia yang berbentuk masjid yang ramah lingkungan dan budaya. Apa yang dilakukan atau dibahas dalam diskursus, seperti yang terjadi pada arsitektur Islam- Jawa yang diterapkan pada masjid yang ramah lingkungan dan budaya merupakan kehendak dan kekuasaan. Dalam hal ini, persoalan arsitektur bukan hanya berhenti pada persoalan geometris, penciptaan ruang, dan menghuninya, melainkan lebih pada dimensi “kekinian†yang disebut dengan “kemenjadian†(becoming); bukan hanya ada (being), namun juga mengada (beings) yang detail penjelasan dalam tulisan ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu: 1) konsep dan wacana arsitektur Islam-Jawa; 2) pengembangan arsitektur Islam-Jawa dan perpaduannya dengan eco culture; dan 3) arsitektur masjid yang eco culture.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
How to Cite
Pitana, T. S. (2014). DISKURSUS ARSITEKTUR ISLAM – JAWA MENUJU MASJID YANG ECO CULTURE. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 12(1), 100–109. https://doi.org/10.24090/ibda.v12i1.439
Issue
Section
Articles
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike License a that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).