Hubungan Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Berdasarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.24090/volksgeist.v3i2.4184Keywords:
Authority relationship, relative autonomy model.Abstract
This article aims to examines the implementation of government affairs. So that it excludes regiÂons to get involved directly and independently in order to manage and fight for the interests of theÂir regions. Therefore, the issue of authority relations is related to how to determine the houseÂhold affairs of the autonomous regions. Thus, the effort to find the ideal form of relationship between the center and the regions within the framework of a unitary state is not an easy problem to find. However, in the author's perspective, the relative autonomy model is a better choice of models to create a pattern of authority relations between the central government and regional governmentsDownloads
Download data is not yet available.
References
Abdullah, Dudung. "Hubungan Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah" Jurnal Hukum Positum 1 1 (2016): 83-103. https://doi.org/10.35706/positum.v1i1.501.
Abu Daud Busroh. Asas-Asas Hukum Tata Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.
Agus Kusnadi. "Re-Evaluasi Hubungan Pengawasan Pusat Dan Daerah Setelah Berlakunya UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah." Arena Hukum 10 1 (n.d.): 61-77. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2017.01001.4.
Alan Norton. International Handbook of Local and Regional Government: A Comperative Analysisof Advance Democracies. Great Britain: Reprinted, the Ipswich Book Company, Suffolk, 1997.
Aries Djaenuri. Hubungan Keuangan Pusat Daerah, Elemen-Elemen Penting Hubungan Keuangan Pusat Daerah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
Ateng Syafrudin. "Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih Dan Bertanggung Jawab." Jurnal Justicia Bandung: Universitas Parahyangan, 2000 (n.d.).
Bagir Manan. Hubungan Pusatdan Daerah Menurut UUD 1945. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995.
________ Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusta Studi Hukum Fakultas Hukum, 2001.
________. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: PSH Fakultas Hukum UII, 2005.
________. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, n.d.
________. Pengembangan Wilayah Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Kawasan Pesisir Dalam Rangka Penataan Ruang.†In Wewenang Propinsi, Kabupaten Dan Kota Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung : UNPAD, 2000.
Bagir manan. Perjalanan Historis Pasal 18. Jakarta: UNISKA, 1993.
Bayu Suryaningrat. Pemerintahan Administrasi Desa Dan Kelurahan. Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
Benyamin Hoessein. Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Jakarta: FH UI, 2000.
C.F Strong. A History of Modern Political Constitutions: An Introduction to the Comperative Study of Their History and Existing Form. London: Sidgwick and Jackson, 1963.
C.S.T Kansil. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Fahmi Amrusy. Otonomi Dalam Negeri Kesatuan. Beberapa Pemikiran Tentang Otonomi Daerah,. Jakarta: Media Sasaran Press, 1987.
Faisal Akbar, Nasution. “Kebijakan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Pasca Reformasi.†Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 18 3 (n.d.): 361–404. https://doi.org/10.20885/iustum.vol18.iss3.art5.
Harun Al-Rasyid. Federalisme Mungkinkan Bagi Indonesia (Beberapa Butir Pemikiran) Dalam Adnan Buyung Dkk, , Federal Untuk Indonesia. Jakarta: Kompas, 2000.
J. Wajong. Asas Dan Tujuan Pemerintah Daerah. Jakarta: Jembatan, 1975.
Jimly Assiddiqie. Konstitusi, n.d.
———. “Saat Ini Daerah Yang Masih Berstatus Otonomi Khusus Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Telah Dicabut Oleh UU No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (Pasal 272),†n.d. hlm 275.
Laode Ida. “Desentralisasi Dan Demokrasi.†Jurnal Demokrasi Dan HAM 2 no 2 (September 2002).
Lihat Dalam Sadu Wasistiono. “Kajian Hubungan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah (Tinjauan Dari Sudut Pandang Manajemen Pemerintah).†Jurnal Adm¬inistrasi Pemerintah Daerah 1 (n.d.): 9.
M. Solly Lubis. Pergeseran Garis Politik Dan Perundang-Undangan Mengenai Pemerintah Daerah. Bandung: Alumni, 1983.
Mawhood dalam Nicole Niessen. Municipal Government in Indonesia. Universitiet Leiden: CNSW Publication, 1999.
Meriam Budiarjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. 13. Jakarta: PT Gramedia, 2016.
MPR RI. “Panduan,†n.d. hlm 102-103.
Ni’matul Huda. Desentralisasi Asimateris Dalam NKRI; Kajian Terhadap Daerah Istimewa, Daerah Khusus Dan Otonomi Khusus. Bandung: Nusa Media, 2014.
R. Tresna. Bertamasya Ke Taman Ketatanegaraan. Bandung: Dibya, n.d.
Samsul Wahidin. Distribusi Kekuasaan Negara Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Smith B.C. Decentralization The Territorial Dimention of The State. London: George Allen & Unwin, 1985.
Sri Soemantri M. Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata NegaraS. Jakarta: Rajawali, 1981.
Syarif hidayat. Refleksi Realitas Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Quantum, 2000.
The Liang Gie. Pertumbuhan Pemerintah Daerah Di Negara Republik Indonesia. Jilid II. Yogyakarta: Liberty, 1994.
Victor M Situmorang. Hukum Administrasi Pemerintahan Daerah. Sinar Grafika, 1994.
Abu Daud Busroh. Asas-Asas Hukum Tata Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001.
Agus Kusnadi. "Re-Evaluasi Hubungan Pengawasan Pusat Dan Daerah Setelah Berlakunya UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah." Arena Hukum 10 1 (n.d.): 61-77. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2017.01001.4.
Alan Norton. International Handbook of Local and Regional Government: A Comperative Analysisof Advance Democracies. Great Britain: Reprinted, the Ipswich Book Company, Suffolk, 1997.
Aries Djaenuri. Hubungan Keuangan Pusat Daerah, Elemen-Elemen Penting Hubungan Keuangan Pusat Daerah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
Ateng Syafrudin. "Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Bersih Dan Bertanggung Jawab." Jurnal Justicia Bandung: Universitas Parahyangan, 2000 (n.d.).
Bagir Manan. Hubungan Pusatdan Daerah Menurut UUD 1945. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995.
________ Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusta Studi Hukum Fakultas Hukum, 2001.
________. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: PSH Fakultas Hukum UII, 2005.
________. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah, n.d.
________. Pengembangan Wilayah Dan Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Kawasan Pesisir Dalam Rangka Penataan Ruang.†In Wewenang Propinsi, Kabupaten Dan Kota Dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung : UNPAD, 2000.
Bagir manan. Perjalanan Historis Pasal 18. Jakarta: UNISKA, 1993.
Bayu Suryaningrat. Pemerintahan Administrasi Desa Dan Kelurahan. Jakarta: Rineka Cipta, 1994.
Benyamin Hoessein. Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Jakarta: FH UI, 2000.
C.F Strong. A History of Modern Political Constitutions: An Introduction to the Comperative Study of Their History and Existing Form. London: Sidgwick and Jackson, 1963.
C.S.T Kansil. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Fahmi Amrusy. Otonomi Dalam Negeri Kesatuan. Beberapa Pemikiran Tentang Otonomi Daerah,. Jakarta: Media Sasaran Press, 1987.
Faisal Akbar, Nasution. “Kebijakan Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah Pasca Reformasi.†Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 18 3 (n.d.): 361–404. https://doi.org/10.20885/iustum.vol18.iss3.art5.
Harun Al-Rasyid. Federalisme Mungkinkan Bagi Indonesia (Beberapa Butir Pemikiran) Dalam Adnan Buyung Dkk, , Federal Untuk Indonesia. Jakarta: Kompas, 2000.
J. Wajong. Asas Dan Tujuan Pemerintah Daerah. Jakarta: Jembatan, 1975.
Jimly Assiddiqie. Konstitusi, n.d.
———. “Saat Ini Daerah Yang Masih Berstatus Otonomi Khusus Provinsi Daerah Istimewa Aceh Sebagai Provinsi Nangroe Aceh Darussalam Telah Dicabut Oleh UU No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh (Pasal 272),†n.d. hlm 275.
Laode Ida. “Desentralisasi Dan Demokrasi.†Jurnal Demokrasi Dan HAM 2 no 2 (September 2002).
Lihat Dalam Sadu Wasistiono. “Kajian Hubungan Antara Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah (Tinjauan Dari Sudut Pandang Manajemen Pemerintah).†Jurnal Adm¬inistrasi Pemerintah Daerah 1 (n.d.): 9.
M. Solly Lubis. Pergeseran Garis Politik Dan Perundang-Undangan Mengenai Pemerintah Daerah. Bandung: Alumni, 1983.
Mawhood dalam Nicole Niessen. Municipal Government in Indonesia. Universitiet Leiden: CNSW Publication, 1999.
Meriam Budiarjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. 13. Jakarta: PT Gramedia, 2016.
MPR RI. “Panduan,†n.d. hlm 102-103.
Ni’matul Huda. Desentralisasi Asimateris Dalam NKRI; Kajian Terhadap Daerah Istimewa, Daerah Khusus Dan Otonomi Khusus. Bandung: Nusa Media, 2014.
R. Tresna. Bertamasya Ke Taman Ketatanegaraan. Bandung: Dibya, n.d.
Samsul Wahidin. Distribusi Kekuasaan Negara Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Smith B.C. Decentralization The Territorial Dimention of The State. London: George Allen & Unwin, 1985.
Sri Soemantri M. Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata NegaraS. Jakarta: Rajawali, 1981.
Syarif hidayat. Refleksi Realitas Otonomi Daerah. Jakarta: Pustaka Quantum, 2000.
The Liang Gie. Pertumbuhan Pemerintah Daerah Di Negara Republik Indonesia. Jilid II. Yogyakarta: Liberty, 1994.
Victor M Situmorang. Hukum Administrasi Pemerintahan Daerah. Sinar Grafika, 1994.
Downloads
Published
2020-12-29
How to Cite
Hariyanto, H. (2020). Hubungan Kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Berdasarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi, 3(2), 99–115. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v3i2.4184
Issue
Section
Articles
License
Copyright Notice
Authors who publish with this journal agree to the following terms: Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
