KINERJA PENDIDIKAN MENENGAH DI INDONESIA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

Authors

  • Sri Winarsih Dosen Pasca Sarjana IAINU Kebumen

DOI:

https://doi.org/10.24090/jk.v2i2.558

Keywords:

Performance, Quality Education, Kinerja, Pendidikan Menengah, Mutu Pendidikan

Abstract

Education is an "investment". Education is the process of forming the basis of the fundamental capabilities, both related to cognitive (intellectual) and emotional power (feeling), which is directed to human nature and to each other. Problems of teachers in secondary education in Indonesia are as follows. (1) Lack of teachers: deployment of teachers in Indonesia is not in accordance with the needs in each educational unit; there is a tendency surplus of teachers in certain areas, while other areas (outside Java) are lack of teachers. (2) The qualifications of teachers: many teachers have not their minimal education qualifications (S1 degree). (3) Academic competence and qualifications: the results of the competency test conducted on random teachers in 2004 are not satisfactory. (4) Unsuitable education background: Many teachers teach subjects that are not in accordance with their educational background. In order that the planning formulated at the national level is supported and implemented in the education ranks below, it is recommended to implement an optimal management, "Planning Philosophy", asdepicted in the "Sustainable development planning pentagon" in this article. Pendidikan merupakan suatu â€investasiâ€. Pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (daya intelektual) maupun daya emosional (perasaan) yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Permasalahan Tenaga Pendidik di Pendidikan menengah di Indonesia adalah: (1) kekurangan guru. Penyebaran guru di Indonesia tidak sesuai dengan kebutuhan di setiap satuan pendidikan, terdapat kecenderungan surplus guru di daerah tertentu, sementara di daerah lainnya (di luar Jawa) kekurangan guru. (2) kualifikasi guru, masih banyak guru yang kualifikasi pendidikannya belum S1. (3) kualifikasi kompetensi akademik. Berdasarkan hasil uji kompetensi yangdilakukan terhadap guru secara random pada tahun 2004, hasilnya belum memuaskan. (4) Ketidaksesuaian latar belakang pendidikan dengan mata ajar. Agar perencanaan yang dirumuskan di tingkat pusat terdukung dan terlaksana pada jajaran pendidikan di bawahnya, direkomendasikan agar menerapkan manajemen secara optimal, “Planning Philosophy†sebagaimana tergambar dalam “Sustainable development planning pentagon†dalam artikel ini.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aedi Nur, 2012, Dasar-dasar manajemen pendidikan, Bandung: CV Pustaka Cendekia Utama.

Bryson, John.M., 1988. Strategic Planning for Public and Nonprofit Organization: A Guide to Strengthening and Sustaining Organizational Achievement, San Fransisco: Jossey-Bass Publishers.

Buchari Alma dan Ratih Hurriyati, 2008, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan (Fokus pada mutu dan layanan prima), Bandung: CV Alfabeta.

Cepi Triatna dan Aan Komariah, 2005, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Edison Ginting, 2008, Pendidikan Menengah, Bandung: UPI Bandung.

Edward Sallis, 2006, Total Quality Management in Education; Manajemen Mutu Pendidikan (alih bahasa: Dr. Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurrozi, M.Ag.), Jogjakarta: IRCiSoD

E.Mulyasa, 2013, Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

E. Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah Konsep Strategi dan Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

George Terry, 2003, Prinsip-Prinsip Manajemen (alih bahasa J. Smith D. F.M.), Jakarta: Bumi Aksara

Imam Munawwir Ek., tt., Asas-asas Kepemimpinan Dalam Islam, Surabaya: Usaha Nasional

Irham Fahmi, 2011, Manajemen (Teori, Kasus, dan Solusi), Bandung: Alfabeta.

Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi (ed), 2001, Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Klien, Peter G. 1999. Entrepreneurship and Corporate Governance, The Quarterly Journal of Austrian Economics, Vol. 2, No. 2, Summer.

Syaiful, Sagala, 2000, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: CV Alfabeta

—————-,2006, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta.

Melayu, S.P. Hasibuan, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Made Pidarta, 1988, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara

Moedjiarto, 2002, Sekolah Unggul Metodologi Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan, tanpa kota: Duta Graha Pustaka

Mohammad Ali, 2007, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo

Muhammad Abdullah Al Buraey, 1986, Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan, Jakarta: CV Rajawali

—————-, 1990, Management & Administration in Islam, Dahran Saudi Arabia: King Fahd University of Petroleum & Mineral

Whittaker, James B., 1999. The Government Performance and Result Act of 1993:A Mandate for Strategic Planning and Management, Dirangkum oleh SPAMEN Angkatan IV kelas F, LAN, Jakarta.

Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Zimmerer,Thomas, W. 2001, Entrepreneurship The New Venture Formation. Pren tice-Hall Internasional Inc.

Downloads

How to Cite

Winarsih, S. (2014). KINERJA PENDIDIKAN MENENGAH DI INDONESIA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. Jurnal Kependidikan, 2(2), 163–181. https://doi.org/10.24090/jk.v2i2.558

Issue

Section

Articles