https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/issue/feed Jurnal Penelitian Agama 2023-09-29T10:51:07+07:00 Pangestika Rizki Utami [email protected] Open Journal Systems <p>Jurnal Penelitian Agama (JPA) (<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180430123" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN: 1411-5875</a> / <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180430123" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN: 2597-954X</a>) is a <a href="https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/libraryFiles/downloadPublic/28">Sinta 5 accreditted journal by Kemendikbud RI</a>, that becomes a communication medium for scholars and researchers, and practitioners to the public for the results of religious research. This journal is published two times a year by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Saizu Purwokerto. This journal aims to provide readers with a better understanding of religious studies in Indonesia and worldwide. The Journal invites scholars, researchers, and practitioners who focus on religious studies to submit articles to this journal. A selected expert in this field will review articles. The editor can make editorial changes without altering the substance of the writing.<br /><br />Articles published in JPA are indexed by <strong>Sinta, Google Scholar, Moraref, Academic Resource Index, Indonesian Publication Index, PKP index.<br /></strong>Publisher :<strong> </strong><a href="http://lppm.iainpurwokerto.ac.id/">http://lppm.uinsaizu.ac.id/</a> <br />p-ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180430123" target="_blank" rel="noopener">1411-5875</a><br />e-ISSN : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1496972228" target="_blank" rel="noopener">2597-954X</a> <br />OAI Address : <a href="http://ojs3.iainpurwokerto.ac.id/index.php/jpa/index">http://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/index</a> <br />Accreditation :<a href="http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=3065"> </a><a href="https://sinta.ristekbrin.go.id/journals/detail?id=5378">Accredited and Indexed by Sinta 5</a></p> https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/7961 Telaah Sunnah dan Hadis Perspektif Fazlurrahman 2023-05-04T12:26:16+07:00 Tirta Tirta Rhamadanty [email protected] Ahmad Fauzi [email protected] <p><span class="fontstyle0">Untuk menghadirkan gagasan-gagasan baru di bidang sunnah dan hadits serta mengikuti perkembangan zaman, para intelektual di bidang metodologi kajian Al-Qur'an dan hadits harus terus<br />mengembangkan metodologinya. Fazlur Rahman adalah salah satu filosof dan cendekiawan muslim<br />yang meneliti bagaimana Alquran dimaknai. Sunnah dan hadis Nabi SAW yang dimaknai oleh mayoritas umat Islam sebagai ilustrasi ucapan, perbuatan, dan persetujuannya terhadap perilaku (taqrir) orang lain, harus senantiasa dipahami secara dinamis dan bersemangat. Ketika sunnah Nabi SAW dipandang sebagai ijtihad beliau dalam memahami dan mengamalkan wahyu dan ajaran Allah SWT dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat, menjadi kekuatan yang ampuh dalam mendorong terbentuknya dinamika kemajuan, inspirasi, dan inovasi. Sunnah Nabi, sebaliknya, akan dibatasi dalam literatur kuno yang akan menghambat perkembangan pola pikir umat Islam jika diterima dan diterjemahkan secara akurat. Kebangkitan pemikir Muslim liberal modern seperti Fazlur Rahman dari Pakistan telah menimbulkan perdebatan tersendiri di antara mereka yang mengikuti studi Islam. Salah satu intelektual yang terkait dengan neo-modernisme adalah Fazlur Rahman. Dia memiliki kaitan batin yang kuat ketika dia sampai pada masalah agama. Dia mengadopsi pendekatan yang berbeda ketika dia mengungkapkan dan mengembangkan gagasan sunnah dan hadits, yang merupakan jawaban dan semacam kritik terhadap keyakinan Muslim sebelumnya</span><span class="fontstyle0">.</span> </p> 2023-09-13T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Tirta Tirta Rhamadanty, Ahmad Fauzi https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/9505 Strategi Pengembangan Karakter Mandiri Santri Pondok Pesantren Hidayatul Qur’an Batanghari, Lampung Timur 2023-09-29T10:48:27+07:00 Bima Fandi Asy'arie [email protected] Mahbub Humaidi Aziz [email protected] Agung Kurniawan [email protected] <p>Tujuan penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui strategi dalam pengembangan karakter mandiri santri. (2) Menganalisis problematika yang menghambat strategi pengembangan karakter di pondok pesantren. Tempat penelitian yang dilakukan di pondok pesantren Hidayatul Qur’an Batanghari, Lampung Timur. Penelitia n yang dilakuka n ole h Peneliti termasu k jenis penelitia n kualitatif atau di sebut dengan lapanga n (field research) dengan deskriptif yang berusaha untu k menggambarka n secara jelas denga n apa adanya. Teknik pengumpul data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Model analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam strategi yang telah diterapkan diantaranya (1) Pengolaan waktu dengan baik, (2) Perencaan kurikulum, (3) Membangun jiwa kewirausahaan, (4) Pengabdian (latihan praktik mengajar). Kemudian problematika internal yang ditemukan adanya kesenjangan dalam praktik keilmuan, penyesuaian dengan lingkungan, tantangan dalam interaksi sosial manajemen dan tata kelola. Sedangkan, problematika ekternal yang kerap terjadi seperti Pengaruh Budaya Lingkungan Sekitar, Tekanan Sekulerisasi, Kurangnya Dukungan Keluarga dan kemajuan teknologi.</p> 2023-10-27T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Bima Fandi Asy'arie, Mahbub Humaidi Aziz, Agung Kurniawan https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/7931 Kebijakan Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma Terhadap Masyarakat Miskin Perspektif Keadilan Bermartabat dan Maqashid Al-Syari’ah 2023-09-14T08:17:26+07:00 Pujangga Candrawijayaning Fajri [email protected] <p><span class="fontstyle0">Masyarakat miskin yang terhimpit ekonomi dan buta akan hukum tentu cenderung sulit ketika berhadapan dengan hukum. Padahal untuk menyelesaikan masalah tersebut negara telah mengoptimalkan jaminan atas keadilan bagi masyarakat miskin berupa pemberian bantuan hukum<br />secara cuma-cuma melalui instrumen UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Atas dasar<br />pertimbangan instrumen UU yang ada belum meberikan tindakan efektif kemudian negara mengeluarkan aturan lain seperti Perda guna memastikan masyarakat miskin dapat mengakses keadilan. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif, yang mana studi pustaka digunakan<br />dalam pengumpulan data. Analisis bahan hukum yang digunakan adalah deskripitif-kualitatif. Hasil<br />penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan mengenai pemberian bantuan hukum secara cuma-cuma<br />terhadap masyarakat miskin melalui UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, Program<br />Kemenkumham, dan Peraturan Daerah sejalan dengan semangat yang termuat dalam teori keadilan<br />bermartabat; </span><span class="fontstyle2">nge wong ke wong</span><span class="fontstyle0">. Teori keadilan bermartabat merupakan refleksi atas penggalian nilai<br />keadilan yang termuat pada Pancasila; </span><span class="fontstyle2">equality before the law</span><span class="fontstyle0">. Kebijakan tersebut juga sejalan dengan<br />teori </span><span class="fontstyle3">maqashid al-shari’ah </span><span class="fontstyle0">yang menghendaki dalam setiap produk kebijakan harus memuat anasir<br />kemaslahatan sebagai upaya untuk menjaga fitrah manusia; harkat dan martabat.</span></p> 2023-11-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Pujangga Candrawijayaning Fajri https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/9256 Pernikahan Beda Agama Dalam Pandangan Agama Buddha 2023-09-08T10:20:55+07:00 Virna Dita Pratiwi [email protected] Wistina Sineru [email protected] Edi Sumarwan [email protected] <p><em>The purpose of this study is to describe interfaith marriage in the view of Buddhism using the literature study method. With the results of the study, namely in the view of Buddhism, the importance of similar beliefs (samma saddha) and religious values is considered a strong foundation for harmony in marriage. But if this cannot be done, then there are no sanctions for Buddhists who carry out these interfaith marriages. Because this is not something that is justified or blamed. In this case, Human Rights Law No. 39 of 1999 which extends to the applicable laws and regulations, namely the Indonesian Marriage Law, Law No. 1 of 1974 and according to the 1st KHI statement of 1974, CLD-KHI states that it does not prohibit interfaith marriages and guarantees freedom and protects the rights everyone to marry and have a family. For this reason, in interfaith marriages, mutual respect, communication of a deep understanding of each other's religious beliefs and practices. This can help in building a strong foundation for cooperation, balance and respect in the marriage relationship.</em></p> 2023-11-08T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Virna Dita Pratiwi, Wistina Sineru, Edi Sumarwan https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/9526 Semangat Perdamaian Perspektif Agama Islam, Buddha, dan Konghucu 2023-09-07T09:57:48+07:00 Haiva Satriana Zahrah S [email protected] <p>Tulisan ini menjelaskan pandangan tiga agama besar di Indoensia yaitu Islam, Buddha dan Konghucu dalam memaknai perdamian dengan landasan kitab suci agama-agama tersebut. Pemahaman tentang perdamaian menjadi akar pembangunan masyarakat sosial agar nyaman dan tentram.&nbsp; Dengan merujuk pada kitab suci sebagai sumber ajaran yang mengandung nilai-nilai agung di dalamnya sehingga dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari pemeluknya. Maka dari itu tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan orientasi agama sebagai landasan perdamian dengan merujuk pada kitab suci agama Islam, Buddha dan Konghucu. Penelitian merupakan studi komparatif berupa studi kepustakaan (library research) dengan jenis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran agama sebagai sistem pembentuk pola-pola ideal yang menjadi asas dan pedoman manusia, sangat menentukan bagaimana cara pemeluknya dalam menjalankan kehidupan. Untuk melihat pola ideal tersebut dapat merujuk pada kitab suci agama-agama, dengan adanya konsep <em>rahmah</em> bagi agama Islam, <em>metta </em>bagi agama Buddha dan <em>jien </em>bagi agama Konghucu berserta etika bersosial yang baik bagi tiap-tiap pemeluk agama.</p> 2023-11-09T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Haiva Satriana Zahrah S https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/9516 Bagaimana Siti Hawa Tercipta: Perspektif Tafsir Al-Qur’an 2023-09-08T09:32:20+07:00 Muh Luqman Arifin [email protected] <p>Penciptaan asal Siti Hawa menjadi topik hangat yang dikaji oleh para ilmuan secara teologis ataupun ilmiah. Imam Fahruddin Ar-Razi dan Zaghlul Al-Najjar dengan karya dalam tafsir masing-masing ikut menjelaskan topik ini. Tujuan penelitian ini adalah menemukan persamaan dan perbedaan pendekatan yang digunakan dua tokoh tersebut. Jenis penilitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan analisis deskripstif. Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari buku, <em>“Mafatihul Ghaib” </em>dan “<em>Tafsir Ayat Kauniyah fil Qur’anil Karim.”</em> Hasil penelitian menunjukkan persamaan pendekatan yang digunakan adalah sama-sama menggunakan pendekatan dalil naqli yang berupa teks Al-Qur’an dan hadits, serta pendapat ulama. Adapun perbedaan, <em>pertama, </em>Fakhruddin menggunakan pendekatan linguistik dan rasional, sedangkan Zaghlul tidak menggunakan dua pendekatan tersebut. <em>Kedua, </em>Fakhruddin tidak menggunakan pendekatan saintifik, sedangkan Zaghlul menggunakan pendekatan saintifik.&nbsp;</p> 2023-11-24T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Muh Luqman Arifin https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/9295 Aborsi Dalam Perspektif Buddhisme 2023-09-29T10:51:07+07:00 Dwi Ratna Sari [email protected] Dicky Renaldi [email protected] Beri [email protected] Komang Sutawan [email protected] <p>Dalam agama Buddha aborsi dapat dikatakan sebagai bentuk usaha atau tindakan yang mencoba untuk mengakhiri atau membunuh&nbsp; kehidupan dari calon bayi (janin). Dalam hal ini seseorang yang telah memiliki niat buruk dan bahkan melakukan tindakan kekerasan dengan menyakiti, menyiksa serta membunuh maka seseorang tersebut dapat dikatakan telah melakukan pelanggaran sila. Dalam ajaran agama Buddha menyatakan bahwa tindakan&nbsp; pembunuhan&nbsp; merupakan salah satu tindakan&nbsp; yang tidak terpuji. Dalam penelitian ini kami menggunakan metode studi literatur (literature review). Dalam pengumpulan data ini peneliti mengumpulkan data penelitian, kemudian menganalisis, dan menelusuri sumber dari artikel, buku, jurnal dan penelitian sebelumnya dengan literatur umum maupun sutta-sutta terkait dengan materi mengenai aborsi ataupun pembubuhan dalam agama Buddha. Dalam Ajaran Sang Buddha dikenal adanya lima latihan kemoralan. Adapun lima latihan kemoralan tersebut lebih dikenal dengan istilah Pancasila Buddhis seperti yang diterangkan dalam <em>Anguttara Nikaya III, 203</em> yang berisikan tekad untuk melatih diri dalam menghindari tindakan pembunuhan, pencurian, asusila, berbohong dan mabuk-mabukan <em>(AN.III.203)</em>. Dalam ajaran agama Buddha, setiap tindakan yang dilakukan akan menghasilkan akibat yang sesuai dengan tindakan yang dilakukannya tersebut, yaitu berkaitan dengan&nbsp; teori karma. Oleh karena itu, mengakhiri kehidupan makhluk lain, termasuk bayi dalam kandungan, akan membawa akibat buruk bagi pelakunya. Dalam ajaran agama Buddha, terdapat lima latihan kemoralan, di mana salah satunya adalah menghindari tindakan pembunuhan</p> 2023-11-29T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Dwi Ratna Sari, Dicky Renaldi, Beri, Komang Sutawan https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/8579 Urgensi Islamisasi Pengetahuan Dalam Era Modernisasi 2023-07-14T12:20:20+07:00 Inayah Fadiyah Andirasdini [email protected] Milanda Viona Delfiza [email protected] Sri Hidayatul Reski [email protected] Ardi [email protected] <p> <span class="fontstyle0">Pengetahuan menjadi salah satu elemen penting dalam perkembangan manusia dan masyarakat. Dalam konteks islamisasi pengetahuan muncul sebagai sebuah konsep yang mengusulkan pengintegrasian nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam dalam pengembangan dan pemahaman pengetahuan. Dalam era globalisasi dan modernisasi yang cepat, masyarakat sering terpapar oleh berbagai ideologi dan pandangan dunia yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi islamisasi pengetahuan dalam era modernisasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu literature review yaitu dengan mengumpulkan artikel nasional yang relevan. Teknik analisiis data dilakukan secara deskriptif yaitu menganalisis sumber yang digunakan, sehingga diperoleh sejumlah informasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Islamisasi pengetahuan bertujuan untuk memastikan bahwa pengetahuan yang dihasilkan dan dipahami oleh masyarakat<br />mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. Urgensi islamisasi pengetahuan juga terkait dengan kebutuhan untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan modern dan ajaran agama. islamisasi pengetahuan juga memiliki potensi untuk memberikan solusi atas masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh umat Muslim dan masyarakat umum</span> </p> 2023-11-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Inayah Fadiyah Andirasdini, Milanda Viona Delfiza, Sri Hidayatul Reski, Ardi https://ejournal.uinsaizu.ac.id/index.php/jpa/article/view/9424 Analisis Konsep Waris Bilateral Hazairin Terhadap Putusan Gugat Waris Tahun 2021 di Pengadilan Agama Purwokerto 2023-09-29T10:46:17+07:00 Arini Rufaida [email protected] <p><span class="fontstyle0">Sistem hukum waris Islam yang selam ini dirumuskan oleh jumhur Ulama dalam fikih mawaris lebihbercorak patrilineal. Sistem ini menentukan ahli warisnya dengan mengedepankan garis keturunan laki-laki. Sebagian besar Muslim yakin bahwa dalam hukum kewarisan Islam patrilineal mengandung nilai kemaslahatan dalam segala hal. Adanya perbedaan bagian ahli waris laki-laki atau perempuan, secara lahiriah bukan ditentukan oleh jenis kelamin, tetapi kadar waris dalam nas al-Qur’an 2:1 antara laki-laki dan perempuan mengandung banyak hikmah </span><span class="fontstyle2">Illahiyah </span><span class="fontstyle0">yang tidak bisa dijangkau dengan menyatakan bahwa perbedaan kadar ini merupakan bentuk diskriminasi terhadap kaum perempuan. Keyakinan akan corak waris patrilineal dalam hukum Islam ini terkadang berbeda dalam pelaksanaan pembagian harta waris dalam masyarakat umum, khususya masyarakat wilayah Purwokerto. Masyarakat banyak membagi harta peninggalan berdasarkan sistem bilateral atau parental (kekeluargaan), sama halnya dengan apa yang diyakini Hazairin dalam teori warisnya. Dalam penelitian ini perlu dilihat apakah hakim Pengadilan Agama Purwokerto juga menerapkan pembagian waris dengan konsep bilateral Hazairin atau tidak. Sehingga penelitian ini mengambil pendekatan lapangan dengan metode </span><span class="fontstyle2">purposive sampling</span><span class="fontstyle0">, hanya kasus yang ada sepanjang tahun 2021 yaitu sebanyak 5 kasus yang akan dijadikan sampling. Sehingga, bahan penelitian primer adalah putusan hakim sepanjang tahun 2021 dalam masalah gugat waris. Adapun bahan penelitian sekunder adalah wawancara terhadap Hakim yang terkait dengan kasus ini. Dari lima kasus waris yang terjadi di Pengadilan Agama Purwokerto sepanjang tahun 2021, mayoritas Penggugat dan tergugat pada akhirnya kembali pada sistem pembagian waris bilateral yang cocok dengan konsep Hazairin yang mengedepankan pada aspek musyawarah kekeluargaan, walaupun pada awalnya para Penggugat dan Tergugat harus mengajukan gugatan, mengikuti proses mediasi dan sidang yang berujung pada perdamaiaan kedua belah pihak. Konsep waris bilateral Hazairin bertujuan menjaga hubungan persaudaraan dan untuk menghindari saling terjadinya permusuhan antar keluarga.</span></p> 2023-12-04T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Arini Rufaida