A Study of Islamic Moderation Discourse Among Female Scholars in Banyumas Regency Based on Their Interpretation of Radical-Indicating Hadiths

Munawir Munawir; Laily Liddini; Klawing Arjuna

doi:10.24090/ijtimaiyya.v9i2.12991

Authors

Munawir Munawir Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto
Laily Liddini Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto
Klawing Arjuna Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/ijtimaiyya.v9i2.12991

Keywords:

banyumas regency, female scholars, islamic moderation, radical-indicating hadiths

Abstract

Islamic radicalism in Indonesia has evolved from merely an ideology to a full-blown terrorist movement. In the context of the spread of Islamic radicalism in Indonesia, Banyumas Regency is categorized as a yellow zone, signifying it is under surveillance by Densus 88 and BNPT. Islamic radicalism is triggered by numerous factors, with one of the primary causes being a textualistic and non-comprehensive understanding of religious texts, including hadith. Particularly problematic are hadith with radical connotations. Islamic scholars play a crucial role in deradicalization discourse. Traditionally, Islamic scholars have been associated with the male gender; however, there are now many female scholars whose Islamic thought contributes significantly and is accessible to the public, including female scholars in Banyumas Regency. Through fieldwork involving observation, interviews, and document analysis, and subsequent data analysis using theories of textualist and contextualist understanding and Islamic moderation, it was found that female scholars in Banyumas Regency interpret hadith with radical connotations contextually and possess moderate Islamic thought and practices.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu Dawud. (1997). Sunan Abi Dawud. Dar Ibnu Hazm.

Agustina, R. (2023, September 30). Wacana Moderasi Islam Di Kalangan Ulama Perempuan Kabupaten Banyumas Berbasis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Berisyarat Radikal (Kober RT/RW 03/03) [Komunikasi pribadi].

Al-Bukhari. (t.t.). Shahih Al-Bukhari. Dar Ibnu Katsir.

An-Nasa’i. (t.t.). Sunan An-Nasa’i. Dar Al-Ma’rifah.

Arti kata moderasi—Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. (t.t.). Diambil 11 Desember 2024, dari https://kbbi.web.id/moderasi

At-Tirmidzi. (2013). Sunan At-Turmudzi. Dar Al-Fikr.

Busyro, Ananda, A. H., & Adlan, T. S. (2019). Moderasi Islam (Wasathiyyah) di Tengah Pluralisme Agama Indonesia. Jurnal Fuaduna, 3.

Chirzin, M. (2016). Kontroversi Jihad di Indonesia. Pilar Media.

Choliel Al-Bisri (Direktur). (2023, Juli 5). Gus Baha Terbaru 2023—Islamnya Orang Indonesia seperti Padi [Video recording]. https://www.youtube.com/watch?v=APAdScwPrN4

Fathmah. (2023, Juli 22). Wacana Moderasi Islam Di Kalangan Ulama Perempuan Kabupaten Banyumas Berbasis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Berisyarat Radikal (Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah Parakanonje Purwokerto) [Komunikasi pribadi].

Fauziyah, Y. (2010). Ulama Perempuan dan Dekonstruksi Fiqih Patriarkis. Jurnal Islamika, 5.

Hanafi, M. M., Maimoen, A. G., Anwar, R., Hude, M. D., Nurdin, A., Hakim, A. H., & Tamam, A. M. (2022). Tafsir Tematik Moderasi Beragama. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Gedung Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal.

Hisyam, T. (2023, Juli 24). Wacana Moderasi Islam Di Kalangan Ulama Perempuan Kabupaten Banyumas Berbasis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Berisyarat Radikal (Pondok Pesantren At-Taujieh Leler) [Komunikasi pribadi].

Ibnu Al-Hasan. (1988). Al-Munjid Fi Al-Lughah. Al-Qahirah.

Ibnu Majah. (2009). Sunan Ibni Majah. Dar Ihya’ Turats Al-’Arabi.

Irawan, M. D. (2017). Islam Wasatiyyah: Refleksi Antara Islam Modern Dan Upaya Merasi Islam. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 16(2), Article 2. https://doi.org/10.30631/tjd.v16i2.57

Kementerian Agama RI. (2019a). Moderasi Beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

Kementerian Agama RI. (2019b). Tanya Jawab Moderasi Beragama (1 ed.). Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.

KUPI. (2017). Proyeksi Masa Depan Ulama Perempuan Indonesia. 1.

Kusumaningtyas, A., Eridani, A., AR, M., & Abdurahman, M. (2014). Merintis Keulamaan untuk Kemanusiaan: Profil Kader Ulama Perempuan Rahima. Rahima.

Miles, M., & Huberman, M. (1992). Analisa Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, terj. Tjejep Rohendi Rohidi. UI-Press.

Muslim. (t.t.). Shahih Muslim. Dar Ihya’ Turats Al-’Arabi.

Nafisah, D. (2023, Juli 25). Wacana Moderasi Islam Di Kalangan Ulama Perempuan Kabupaten Banyumas Berbasis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Berisyarat Radikal (Pondok Pesantren Fathul Mu’in Parakanonje Purwokerto) [Komunikasi pribadi].

Naqiyah. (2023, Juli 21). Wacana Moderasi Islam Di Kalangan Ulama Perempuan Kabupaten Banyumas Berbasis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Berisyarat Radikal (UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto) [Komunikasi pribadi].

Ningsih, S. (2023, Juli 21). Wacana Moderasi Islam Di Kalangan Ulama Perempuan Kabupaten Banyumas Berbasis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Berisyarat Radikal (Jl. Riyanto, Gg. Dahlia RT/RW 01/02) [Komunikasi pribadi].

Saeed, A. (2016). Paradigma, Prinsip, dan Metode Penafsiran Kontekstualis atas Al-Qur’an. Baitul Hikmah Press.

Safrida, A. (2023, Oktober 6). Wacana Moderasi Islam Di Kalangan Ulama Perempuan Kabupaten Banyumas Berbasis Pemahaman Terhadap Hadis-Hadis Berisyarat Radikal (Ma’had Al-Imam Malik) [Komunikasi pribadi].

Shihab, M. Q. (2019). Wasathiyyah: Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama. Lentera Hati.

Suryadi, Y., & Zayyadi, A. (2017). Melacak Gerakan Radikalisme Agama dan Terorisme di Kabupaten Banyumas (Sebuah Upaya Deradikalsasi Islma dari Tudingan sebagai Agama Kekerasan dan Teroris). Jurnal An-Nidzam, 4.

Wojowasito, S. (1980). Kamus Lengkap: Inggris-indonesia. Hasta.

Zamimah, I. (2018). Moderatisme Islam Dalam Konteks Keindonesiaan: Al-Fanar : Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 75–90. https://doi.org/10.33511/alfanar.v1n1.75-90