Pengelolaan Sumber Daya Air Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Modal Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Authors

  • Annisa Weningtyas Universitas Sebelas Maret
  • Endang Widuri Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/volksgeist.v5i1.6074

Keywords:

Water resource management; local wisdom; sustainable development.

Abstract

Through local wisdom, indigenous peoples in Indonesia could survive the various water resource crises they face. This study aims to investigate the relationship between local wisdom and sustainable water resource management, as well as challenges to the existence of the local wisdom in managing water resources. This study implements normative legal research method, with a normative juridical approach. Data are collected from Law Number 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management (UUPPLH) and Law Number 17 of 2019 concerning Water Resources. The data are analyzed in a qualitative juridical manner. The results of the study conclude that UUPPLH and customary law have the same goal in providing protection for environmental management. Environmental issues should be addressed integrally, comprehensively, and holistically, so that technical aspects of operations, regulations, institutions, financing, and community participation are needed. In addition, preventive efforts are carried out through regional regulations as an elaboration and explanation of statutory regulations by taking into account the characteristics of each region; while repressive efforts in the context of enforcing environmental law require serious efforts by involving all law enforcement officers.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariyanti, Rr. Vicky, and Kisworo Rahayu. “Perlu Dikajinya Nilai-Nilai Kearifan Lokal Berkaitan Pengelolaan Sumber Daya Air.” Pertemuan Ilmiah Tahunan HATHI XXIX, 2020.
Asdak, Chay. Kebijakan Nasional Sumber Daya Air Terpadu. Jakarta: Bappenas, 2015.
———. Musim Kemarau Kekeringan Musim Hujan Kebanjiran. Bandung: Universitas Padjajaran, 2015.
Astriani, Nadia. “Pengelolaan Sumber Daya Air Berdasarkan Kearifan Tradisional: Perspektif Hukum Lingkungan.” Arena Hukum 13, no. 2 (Agustus 2020): 210.
———. Sistem Hukum Lingkungan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan. Bandung: Logoz Publishing, 2018.
Atmojo, Guido Dwi, Kartini, and Dian Rahayu Jati. “Analisis Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Menjaga Sumber Daya Air (Study Kasus Desa Pisak Kecamatan 17 Kabupaten Bengkayang).” Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah 6, no. 1 (2018): 3.
BPS: 270,20 Juta Penduduk Indonesia Hasil SP2020,” n.d. https://www.bps.go.id/news/2021/01/21/405/bps--270-20-juta-penduduk-indonesia-hasil-sp2020.html.
Dihni, Vika Azkiya. “Pencemaran Air Terjadi di 10 Ribu Desa/Kelurahan Indonesia,” March 24, 2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/24/pencemaran-air-terjadi-di-10-ribu-desakelurahan-indonesia.
Fajar, Mukti, and Yulianto Achmad. Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Hamzah, Andi. Penegakan Hukum Lingkungan. Jakarta: Sinar Grafika, 2005.
Hariyanto, Hariyanto. “Implications of State Policy Through Village Funds Towards the Cultural Values of Mutual Cooperation in the Village,” DE LEGA LATA: Jurnal Ilmu Hukum 7, no. 1 (2022), http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/delegalata/article/view/8721
Hidayati, Deny. “Memudarnya Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air” 11, no. 1 (June 2016): 46.
Ilyas, Husin. “Eksistensi Kearifan Lokal Lubuk Larangan Sebagai Upaya Pelestarian Sumberdaya Perairan Di Dusun Lubuk Beringin Kecamatan Bathin Ulu III Kabupaten Bungo.” Jurnal Inovatif 11, no. 4 (September 2018): 125–26.
Kasih, Ayunda Pininta. “46 Persen Sungai Indonesia Tercemar Limbah, Peneliti UP Beri Solusi,” Agustus 2021. https://edukasi.kompas.com/read/2021/08/10/110406171/46-persen-sungai-indonesia-tercemar-limbah-peneliti-up-beri-solusi?page=all.
KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai Di Indonesia Tercemar Berat,” July 28, 2021. https://bisnis.tempo.co/read/1488232/klhk-ungkap-penyebab-59-persen-sungai-di-indonesia-tercemar-berat.
Lubis, Zulkifli B. “Menumbuhkan (Kembali) Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Tapanuli Selatan.” Jurnal Antropologi Indonesia 29, no. 3 (2005).
Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana, 2010.
Menjaga Kelestarian Sumber Daya Air Butuh Kearifan Lokal,” April 3, 2018. http://www.pdamtirtabenteng.co.id/berita/menjaga-kelestarian-sumber-daya-air-butuh-kearifan-lokal.
Moniaga, Sandra. “Masyarakat Adat, Hukum Dan Hak Asasi Manusia Di Indonesia,” 2. Bandung: FH Unpar, 2018.
Muhjad, Hadin. Hukum Lingkungan. Yogyakarta: Genta Publishing, 2015.
Sulastriyono,. “Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Di Telaga Omang Dan Ngloro Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul Yogyakarta.” Jurnal Mimbar Hukum 21, no. 2 (June 2009): 247–48.
Sumardjono, Maria S.W. Pluralisme Hukum Sumber Daya Alam Dan Keadilan Dalam Pemanfaatan Tanah Ulayat. Yogyakarta: FH UGM, 2018.
Sumber Daya Air, Pub. L. No. Undang-Undang No 17 Tahun 2019 (n.d.).
Suyasa, Wayan Budiarsa. Pencemaran Air & Pengolahan Air Limbah. Bali: Udayana University Press, 2015.
Utari, I Gusti Ayu Wahyu. “Penerapan Tri Hita Karana Pada Subak Kelawanan, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.” Jurnal DwijenAgro 7, no. 2 (2017): 83–84.
Widowaty, Yeni. “Konsep Sustainable Development Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Korban Tindak Pidana Lingkungan Hidup.” Jurnal Media Hukum 19, no. 2 (2012): 269.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Weningtyas, A., & Widuri, E. (2022). Pengelolaan Sumber Daya Air Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Modal Untuk Pembangunan Berkelanjutan. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi, 5(1), 129–144. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v5i1.6074