Urgensi Pembentukan Undang-Undang tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat

Authors

  • Harry Setya Nugraha Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.24090/volksgeist.v4i1.4660

Keywords:

law, people’s consultative assembly, state organ

Abstract

This article aims to answer the urgency of the formation of Law about MPR in the Indonesian constitutional system. This research uses normative juridical research method with statutory and conceptual approach, as well as a qualitative descriptive analysis. This article concludes that 1) the formation of law on MPR has philosophical, juridical, and socio-political urgency; 2) the process of forming the law regarding the MPR must pay attention to the process and the content of the formation of good laws and regulations as regulated in the legislations.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi Dan Konstittusionalisme Indonesia. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MK, 2006.
———. “Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid 1.” Buku Ilmu Hukum Tata Negara 1 (2006): 200.
———. Perihal Undang-Undang. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Astomo, Putera. Hukum Tata Negara Teori Dan Praktek. Yogyakarta: Thafa Media, 2014.
Ayu Anastasia Wierdarini, Putu. “Tinjauan Yuridis Terhadap Pengembalian Kewenangan Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Melalui Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Jurnal Yuridis 5, no. 1 (2018).
Bahar, Saafroedin, and Nannie Hudawati. Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)-Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 22 Mei 1945-22 Agustus 1945. Jakarta, 1998.
Hukum Online. “Bahasa Hukum,” 2007. http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol15982/menyimak-perbedaan-kata-dengan-dan-dalam.
Bakar Ismail, Muhammad. Al-Qawa’idh Al-Fiqhiyyah Baina Al-Ashalati Wa Al-Taujih. Kairo: Darul Manar, 1996.
Chairul Azwar, Rully. “Kedaulatan Rakyat Dan Sosio-Demokrasi.” Yogyakarta, 2016.
Fitriciada Azhari, Aidul. Rekonstruksi Tradisi Bernegara Dalam UUD 1945. Yogyakarta: Genta Publishing, 2014.
Hariyanto, Hariyanto. “Pembangunan Hukum Nasional Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila.” Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi 1, no. 1 (June 7, 2018): 53–63. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v1i1.1731.
Hariyanto, Kadar Pamuji, and Tedi Sudrajat. “The Ideals of Pancasila Law in the Process of Forming Legislation,” 166–73. Atlantis Press, 2020. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201209.281.
Huda, Ni’matul. Lembaga Negara Dalam Masa Transisi Demokrasi. Yogyakarta: UII Press, 2007.
Mahfud MD, Moh. Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi. Cet 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
“Paham Tersebut Pada Prinsipnya Merupakan Turunan Atas Ajaran Teori Indovidualistik Yang Diajarkan Oleh Thomas Hobbes Dan John Locke (Abad Ke 17), J.J Rousseau (Abad Ke 18), Herbert Spencer (Abad Ke 19) Dan H.J Laski (Abad Ke 20).,” n.d.
“Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor Nomor 012-016-019/PUU-IV/2006,” n.d.
Ramadani, Rizki. “Gagasan Penyempurnaan Lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Dalam Sistem Parlemen Dua Kamar.” Pleno Jure 9, no. 1 (2020): 1–15. https://doi.org/10.37541/plenojure.v9i1.305.
Saifudin, Saifudin, and Dessy Ariani. “Kajian Yuridis Eksistensi Dan Materi Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Dalam Hirarki Perundang-Undangan Di Indonesia.” Jurnal Hukum Ius Quia Iustum 22, no. 1 (2015): 142–62. https://doi.org/10.20885/iustum.vol22.iss1.art7.
Simabura, Charles. Parlemen Indonesia: Lintasan Sejarah Dan Sistemnya. Yogyakarta: Rajawali Pers, 2011.
Soedijarto. “Implikasi Ajaran Pendiri Republik (Bung Karno) Dan Budaya Politik Indonesia Terhadap Amandemen UUD 1945.” Yogyakarta, 2016.
Solly Lubis, M. Landasan Dan Teknik Perundang-Undangan. Bandung: CV Mandar Maju, 1989.
“Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” n.d.
“Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,” n.d.
“Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1969 Tentang Susunan Dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,” n.d.
“Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Susunan Dan Kedudukan MPR, DPR, DPD Dan DPRD,” n.d.

Downloads

Published

2021-06-23

How to Cite

Nugraha, H. S. (2021). Urgensi Pembentukan Undang-Undang tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi, 4(1), 39–52. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v4i1.4660