Historisitas dan Tujuan Aturan Umur Minimal Perkawinan dalam Perundang-Undangan Keluarga Islam di Indonesia

Authors

  • Ulfi Azizah Pengadilan Agama Rumbia
  • Nur Wahid Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/volksgeist.v2i2.2822

Keywords:

historicity, minimum age of marriage

Abstract

This paper examines the minimum age requirement for marriage in Indonesian family law legislation in Indonesia historically. Determination of the minimum age for marriage in various countries is the result of ijtihad by considering the principle of physical and psychological maturity. In Indonesian marriage legislation sating that marriage is only permitted if the man reaches the age of 19 (nineteen) years and the woman has reached 16 (sixteen) years. Early marriage has several risks such as potential premature births, birth defects, maternal depression rates, maternal mortality rates, risk of contracting sexually transmitted diseases. Therefore, the authors strongly agree that the minimum age of marriage in Indonesia changed to 19 years

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asrofi. “Batas Usia Dewasa dalam Perspektif Hukum dan Penerapannya pada Pengadilan Agama.” Varia Peradilan Majalah Hukum, 2015.
“Dikutip dari salinan putusan Nomor: 22/PUU-XV/2017 Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.,” t.t.
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Ilmu Fiqh. Jakarata: Departemen Agama, 1985.
Hawari, Dadang. Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1997.
Hosen, Ibrahim. Fiqh Perbandingan dalam Masalah Nikah Thalaq-Rujuk dan Hukum Kewarisan. Jakarta: Balai Penerbitan dan Perpustakaan Islam Yayasan Ihya ‘Ulumuddin, 1971.
Jawad Mughniyyah, Muhammad. al Ahwal al Syakhsiyyah. Beirut: Dar al ’Ilmi lil Malayain, t.t.
Jaya Permana, Cepi. “Batas Usia Minimal Nikah di Negara Muslim: Studi Perbandingan Negara Indonesia, Turki dan Maroko.” Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, t.t.
Kementerian Agama RI. Ummul Mukminin Al-Qur’an dan Terjemahan untuk Wanita. Jakarta: Wali, 2012.
Masfuful Fuad, Ahmad. “Ketentuan Batas Minimal Usia Kawin: Sejarah, Implikasi Penetapan Undang-Undang Perkawinan” 1 Nomor 1 (April 2016).
Muchtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan. Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
Mudzar, Atho. Hukum Keluarga di Dunia Islam Modern (Suatu Studi Perbandingan). Jakarta: Al Hikmah dan Badan Peradilan Agama Islam, 1994.
Muhdlor, A. Zuhdi. Memahami Hukum Perkawinan (Nikah, Talak, Cerai, dan Rujuk). 2 ed. Bandung: Al-Bayan, 1995.
Muttaqien, Dadan. Cakap Hukum Bidang Perkawinan dan Perjanjian. Yogyakarta: Insani Cita Press, 2006.
Nasution, Khairuddin. Hukum Perdata (Keluarga) Islam Indonesia dan Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Muslim. Yogyakarta: ACAdeMIA TAZZAFA, 2013.
Nasution, Khoiruddin. Hukum Perkawinan I Dilengkapi Perbandingan UU Negara Muslim Kontemporer. Yogyakarta: ACAdeMIA TAZZAFA, 2013.
Rahman Ghozali, Abdul. Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.
Rajafi, Ahmad. Nalar Hukum Keluarga Islam di Indonesia. Yogyakarta: Istana Publishing, 2015.
Rasjidi, Lili. Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia dan Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1991.
Rofiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003.
———. Pembaharuan Hukum Islam Indonesia. Yogyakarta: Gama Media Offset, 2001.
Shihab, M. Quraish. Tafsir al Misbah. IV. Vol. Vol. IX. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Tim Penyusun Direktur Bina KUA dan Keluarga sakinah. Fondasi Keluarga Sakinah Bacaan Mandiri Calon Pengantin. Jakarta: Subdit Bina Keluarga Sakinah, Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah, Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 2017.

Downloads

Published

2019-12-11

How to Cite

Azizah, U., & Wahid, N. (2019). Historisitas dan Tujuan Aturan Umur Minimal Perkawinan dalam Perundang-Undangan Keluarga Islam di Indonesia. Volksgeist: Jurnal Ilmu Hukum Dan Konstitusi, 2(2), 163–177. https://doi.org/10.24090/volksgeist.v2i2.2822