Legitimasi Al-Qur’ān tentang Konsep Kesehatan Mental

Authors

  • Fathur Riyadhi Arsal UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Lina Marlina UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DOI:

https://doi.org/10.24090/maghza.v8i2.9632

Keywords:

Kesehatan mental, Perspektif, Al-Qur’ān

Abstract

Antara tahun 2000 dan 2019, diperkirakan 25% lebih banyak orang yang hidup dengan penyakit mental. Dalam meneliti masalah kesehatan mental, para ilmuwan dan psikolog mungkin mengabaikan dimensi spiritual dan lebih memilih dimensi biologis dan sosial.  Peran Islam dalam kesehatan mental sangatlah penting untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan seperti kegelisahan, kecemasan, dan bahkan tekanan mental. Pada kenyataannya, setiap manusia mendambakan kehidupan yang tenang, damai, menyenangkan, dan bermanfaat bagi orang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji gagasan kesehatan mental dari perspektif Al Qur’ān . Penelitian ini menggunakan strategi studi literatur atau penelitian kepustakaan, dan data dikumpulkan dengan menggunakan mesin pencari Google Scholar, istilāh "Mental health dalam perspektif Al-Qur’ān" digunakan dalam pencarian yang kemudian diolah menggunakan Nvivo 12. Menurut Mustofa Fahmi kesehatan mental ada dua kategori: pertama, kesehatan mental positif (ijabĩ) adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan diri sendiri dan lingkungan sosialnya, dan kedua, kesehatan mental negatif (salabĩ) adalah terhindarnya individu dari segala bentuk neurosis (al-amrādl al-ashābiyyah) dan psikosis (al-amrādi al-dzibāniyyah). Sejalan dengan teori tersebut temuan dari penelitian ini ialah ada dua macam kesehatan mental dalam Al-Qur’ān : menjaga kesehatan mental dan penyakit kesehatan mental itu sendiri. Petunjuk dan pertolongan Allah, ibadah, keikhlasan, kebahagiaan, keseimbangan emosi, cinta diri, kesabaran, muhasabah, dan menjadikan Al-Qur’ān  sebagai penyembuh merupakan komponen-komponen dalam menjaga kesehatan mental. Depresi, kecemasan, dan penyakit mental adalah contoh masalah kesehatan. Implikasi dari penelitian ini adalah gagasan Al-Qur’ān  tentang menjaga dan mencegah masalah kesehatan mental.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, J. (2018). Muhasabah Sebagai Upaya Mencapai Kesehatan Mental. Islamic Studies, December, 1–16.

Al-Atsari, A. I., & Ihsan, U. (2019). Ensiklopedi Akhlak Salaf (Cetakan 4). Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Al-Maraghi, A. M. (1974). Tafsir Al-Maraghiy (Juz XI). Mushthafa Al-Babi Al-Halabi.

Al-Utsaimin, M. S. (2019). Syarah Tsalatsatul Ushul (Edisi Terj). Al-Qowam.

Alfain, S. N. I., Soleh, A. K., & Yamani, M. R. (2023). The Role of Patience in Coping Mental Problems: A Quranic Perspective. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 34(2), 195–212. https://doi.org/10.33367/tribakti.v34i2.3633

Ariadi, P. (2019). Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam. Syifa’ MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 3(2), 118. https://doi.org/10.32502/sm.v3i2.1433

Cahyandari, R. (2019). Peran Spiritual Emotical Freedom Technique (SEFT) Dalam Penanganan Nosocomephobia. Esoterik, 5(2), 292–303. https://doi.org/https://doi.org/10.21043/esoterik.v5i2.6514

Darise, H. H. A. (2018). Kesehatan Mental Dalam Perspektif Al Qur’ān (Analisis Surah Yunus Ayat 57) [Institut Agama Islam Negeri Palu]. http://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/1084/%0Ahttp://repository.iainpalu.ac.id/id/eprint/1084/1/SKRIPSI.pdf

Dhaisani Sutra, S., & Rahmania, F. A. (2022). Peran Ikhlas sebagai Salah Satu Faktor Pendukung Kesehatan Mental. Jurnal Psikologi Islam, 9(1), 1–8. https://doi.org/10.47399/jpi.v9i1.127

Ellison, C. G. (1991). Religious Involvement and Subjective Well-being. Journal of Health and Social Behavior, 32, 80–99. https://doi.org/https://doi.org/10.2307/2136801

Fajrussalam, H., Hasanah, I. A., Asri, N. O. A., & Anaureta, N. A. (2022). Peran Agama Islam dalam Pengaruh Kesehatan Mental Mahasiswa. Al-Fikri: Jurnal Studi dan Penelitian Pendidikan Islam, 5(1), 22. https://doi.org/10.30659/jspi.v5i1.21041

Fitrianah, R. D. (2018). Keseimbangan Emosi Dan Kesehatan Mental Manusia Dalam Persfektif Psikologi Agama. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 18(1), 91. https://doi.org/10.29300/syr.v18i1.1285

Fuad, I. (2016). Menjaga Kesehatan Mental Perspektif Al-Qur’ān dan Hadits. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 1(1), 31–50. https://doi.org/10.33367/psi.v1i1.245

Hamid, A. (2017). Agama dan Kesehatan Mental Dalam Perspektif Psikologi Agama. Jurnal Kesehatan Tadulako, 3(1), 1–84. https://doi.org/10.52263/jfk.v12i1.240

Hamidah, R. N., & Rosidah, N. S. (2021). Konsep Kesehatan Mental Remaja dalam Perspektif Islam. Prophetic Guidance and Counseling Journal, 2(1), 26–33. https://doi.org/10.32832/pro-gcj.v2i1.5122

Hamka. (2015). Tafsir Al-Azhar (Jilid 2). Pustaka Panjimas.

Husna, R. R., & Sa’adah, N. (2023). Self-Love dalam Perspektif Islami: Menjaga Kesehatan Mental dan Mengoptimalkan Potensi. Journal Nuansa, XVI(1), 31–41.

Jalaluddin. (2012). Psikologi Agama. RajaGrafindo Persada.

Kementerian Agama. (2016). Tafsir Ringkas. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’ān . https://archive.org/details/kemenag-tafsir-ringkas/Kemenag - Tafsir Ringkas_01/

Khatimah, H., & Aziza, N. (2022). ANALISIS AL-QUR’ĀN TERHADAP MENTAL HEALTH ORANG TUA ( Fenomena Tindakan Orang Tua Terhadap Pembunuhan Anak Di Indonesia Pada Bulan Maret-April 2022 ) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur ’ an Amuntai Abstrak berda. Al -Furqan : Jurnal Agama, Sosial, dan Budaya, 1(3), 21–35.

Lubis, S. A., Khadijah, & Muchsalmina, M. (2017). Pembinaan Kesehatan Mental dalam Pendidikan ISlam (Studi tentang Perspektif Zakiah Daradjat). At-Tazakki: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Islam dan Humaniora, 1(2), 1–14. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/attazakki/article/download/852/644

Mardalis. (1999). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Bumi Aksara.

Masrur, M. S., & Salsabila, A. (2020). Peran Agama dalam Kesehatan Mental (Kajian Psikologis atas Kisah Maryam Binti Imran dalam QS Maryam: 18-22). Akademika, 14(2), 149–160.

Mirzaqon, A., & Purwoko, B. (2017). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori Dan Praktik Konseling Expressive Writing Library. Jurnal BK UNESA, 4(1).

Muslimahayati, M., & Rahmy, H. A. (2021). Depresi dan Kecemasan Remaja Ditinjau dari Perspektif Kesehatan dan Islam. DEMOS: Journal of Demography, Ethnography and Social Transformation, 1(1), 35–44. https://doi.org/10.30631/demos.v1i1.1017

Nazir, M. (1988). Metodologi Penelitian. Ghalia Indonesia.

Odea, T. F. (1985). Sosiologi Agama Suatu Pengenalan Awal (Terj. Tim Penerjemah Yasogama (ed.)). CV. Rajawali.

Quthb, S. (1992). Fizhilalil Qur’ān . Darusy-Syuruq.

Ratnawati, R. (2019). Metode Perawatan Kesehatan Mental Dalam Islam. Islamic Counseling: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 3(1), 69. https://doi.org/10.29240/jbk.v3i1.828

Shihab, M. Q. (2002). Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur`an. Lentera Hati.

Suhaimi. (2015). Gangguan jiwa dalam perspektif kesehatan mental islam. Risalah, 26(4), 197–205.

Sundari, P. E., & Efendi, Y. (2021). Shalat dan Kesehatan Mental dalam Perspektif Buya Hamka. Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya, 3(1), 22. https://doi.org/10.31958/istinarah.v3i1.3339

World Health Organization. (2017). Factsheet on Mental Disorders. http://www.who.int/mediacentre/factshee%0Ats/fs396/en/

World Health Organization. (2022). World Mental Health Report: Transforming mental health for all. In World Health Organization. https://doi.org/10.1136/bmj.o1593

Zulkarnain, Z. (2019). Kesehatan Mental dan Kebahagiaan. Mawa’Izh: Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 10(1), 18–38. https://doi.org/10.32923/maw.v10i1.715

Downloads

Published

2023-12-28

How to Cite

(1)
Arsal, F. R.; Marlina, L. Legitimasi Al-Qur’ān Tentang Konsep Kesehatan Mental. MZA 2023, 8, 297-315.