Term Mīṡāqan Ģalīẓan dalam QS. An-Nisa’: 21 (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu)

Authors

  • Toyyibatul Qomariyah IAIN Madura

DOI:

https://doi.org/10.24090/maghza.v8i1.7884

Keywords:

Mīṡāqan Galīẓān, QS. Al-Nisa’: 21, Semantik Toshihiko Izutsu

Abstract

Al-Qur’an merupakan mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad dengan kandungan sastra tinggi. Salah satu cara memahaminya ialah menggunakan metode semantik atau kebahasaan. Seperti term “Mīṡāqan Ģalīẓan” dalam al-Qur’an hanya digunakan sebanyak tiga kali. Dari ketiga ayat tersebut term ini digunakan sebagai simbol perjanjian antara ummat-Nya kepada Allah Swt. akan tetapi berbeda dalam salah satu surah yakni QS. an-Nisa’ ayat 21 yang menggunakan term tersebut sebagai perjanjian suami kepada istrinya. Berawal dari gagasan inilah peneliti tertarik melakukan kajian ini. Penelitian ini ditulis untuk mengetahui makna term Mīṡāqan Galīẓān dalam al-Qur’an menggunakan analisis semantik. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Hasil dari peneliti ini menemukan bahwa penggunaan term ini dikhususkan untuk kesakralan perjanjian tersebut, Mīṡāqan Galīẓān adalah perjanjian yang kuat lagi kokoh yang hanya disebutkan tiga kali dalam al-Qur’an yakni Allah dengan nabi ulul azmi (Al-Ahzab: 7), Allah dengan Bani Israil (An-Nisa’: 154), dan suami kepada istrinya dalam pernikahan (An-Nisa’: 21). Hal ini menunjukkan bahwa perjanjian antara suami dan istri dalam pernikahan sangat kuat dan dihargai oleh Allah sehingga bobot perjanjiannya sama dengan bobot perjanjian Allah dengan makhluknya. Spirit Mīṡāqan Galīẓān bisa dijadikan prinsip dalam menjalani kehidupan rumah tangga, jika mulai tercipta kondisi dan situasi yang kurang harmonis maka ingatlah kembali bahwa sudah tercipta ikatan suci atas dasar kesepakatan (perjanjian) antara calon suami dan istri untuk hidup bersama, sehingga bisa lebih mudah dan terarah dalam mewujudkan keluarga yang ideal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdul Fattah. (2016). Memaknai Jihad dalam Al-Qur’an dan Tinjauan Historis penggunaan Istilah Jihad dalam Islam. PAI, 3(1).

Al-Khawarizmi, A. Q. M. I. U. (2006). Al-Kassyaf ‘an Haqa’iq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh at-Ta’wil Juz 3. Dar al-Fikr.

Amri, M. S. (2019). Mitsaqan Ghalidza di Era Disrupsi (Studi Penceraian Sebab Media Sosial). Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam, 3(1).

Amri, M. S., & Tulab, T. (2018). Tauhid: Prinsip Keluarga Dalam Islam (Problem Keluarga Di Barat). Ulul Albab: Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam. https://doi.org/10.30659/jua.v1i2.2444

Azmi, A. G. A. (2013). Mu’jam al-Ghani ad-Dzahir. Perusahaan Penerbitan al-Ghani.

Harahap, N. (2014). Penelitian Kepustakaan. Iqra’, 8(1).

Iqbal, M. (2015). Muhammad Iqbal Maulana, Konsep Jihad dalam Al-Qur`an (Kajian analisis Semantik Toshihiko Izutsu), Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015), 12. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarya.

Izutsu, T. (2003). Relasi Tuhan dan Manusia: Pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an, terj. Agus Fahur Husein. Tiara Wacana.

Jatmiko, V. J. (2018). Hakikat Makna Mitsaqan Ghalidza dalam Perkawainan: Studi Analisis Pendapat Tokoh Agama Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama Provinsi Lampung. Skripsi UIN Raden Intan.

Kurniawan, W. (2017). Makna Khalifah dalam al-Qur’an: Tinjauan Semantik al-Qur’an Thosihiko Izutzu. IAIN Salatiga. http://e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/id/eprint/2572

Latifah, A. (2013). Telaah keabsahan hadis tentang أَبْغَضُ الْحَلَالِ إِلَااللهِ الطَّلَاقِ. STAIN Salatiga.

M. Syaeful Kamal. (2019). Perbandingan Struktur Kata Sifat Dalam Bahasa Arab Dengan Bahasa Indonesia. LIsasunan, 8(2).

Mandzur, I. (n.d.). Lisan al-Arab. Darul Ma’arif.

Muhammad Quraish Shihab. (2012). Tafsir al-Misbah. Lentera Hati.

Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Abu Abdullah. (2012). Ensiklopedia Hadits 2; Shahih al-Bukhari 2. Jakarta: Almahira.

Nisa, K. (2017). Paket Perkembangan Pelatihan Keluarga Ideal Bagi Pasangan Suami Istri di Desa Kemantren Paciran Lamongan. Skripsi UIN Sunan Ampel.

Penerjemah, T. (2019). Mushaf Al-Qur’an, Al-Quran dan Terjamahnya. Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an.

Thohir, U. F. (2015). Konsep Keluarga dalam al-Qur’an; Pendekatan Linguistik dalam Hukum Perkawinan Islam. ISTI’DAL: Junral Studi Hukum Islam, 2(1).

Wahid, A. (2006). I’rab al-Qur’an al-Karim. Dar al-Fikr.

Zuhrah, F. (2013). Relasi Suami dan Istri dalam Keluarga Muslim Menurut Konsep Al-Qur’an: Analisis Tafsir Maudhu’i. Analytica Islamica, 2(1).

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

(1)
Toyyibatul Qomariyah. Term Mīṡāqan Ģalīẓan Dalam QS. An-Nisa’: 21 (Analisis Semantik Toshihiko Izutsu). MZA 2023, 8, 50-74.