Antropologi Al-Qur’an dalam Diskurus ‘Ulum Al-Qur’an Kontemporer

Authors

  • Abdullah Hanapi IAIN Kudus

DOI:

https://doi.org/10.24090/maghza.v8i1.7097

Keywords:

al-Quran, Antropologi, Ulum al-Quran, Kontemporer

Abstract

Model dialektika antara antara wahyu dan budaya memberikan pemahaman yang beragam dalam pembahasannya, bagaimana tidak?!, wahyu yang selanjutnya ditulis oleh manusia jika dipahami, turun seolah merekam peritiwa-pristiwa yang terjadi pada saat itu dalam kaitannya melakukan adaptasi, akomodasi, dan koreksi terhadap tradisi kebudayaan, bahkan pembahasan seperti ini dalam diskusi ulum al-Quran klasik menjadi pembahasan konteks makkiyah-madaniyah untuk memahami ayat, asbab al-Nuzul ayat, munasabah antar ayat dan pembahasan lainnya untuk melihat konteks historis, sosial kemasyarakatan, pada saat yang sama tinjauan terhadap ulum al-Quran klasik mungkin kita hanya akan menemukan diskusi seperti ini dari kacamata teoritis atau yang sifatnya sedikit historis, dan tidak sampai menyentuk hubungan “wahyu dan budaya” yang justru kita mendapatkannya pada model ulum al-Quran saat ini misalnya pada Mafhum al-Nas dan Qira’ah Mu’asirah karya Sahrur, termasuk yang dibahas adalah makiyah madaniyah, asbab al-Nuzul dan beberapa teori lainnya sebagaimana dalam karya ulum al-Quran klasik, perbedaanya pembacaan ulum al-Quran sekarang lebih “antropologis” dengan menjadikan “manusia” sebagai pusat perhatian maka ini juga dapat disebut “antroposentris” dimana materi-materi pada ulum al-Quran kontemporer lebih berorientasi memahami kemanusiaan dalam kebudayaanya berhadapan dengan wahyu yang transenden. Tulisan ini membahas Antropologi al-Quran dalam pembacaan ulum al-Quran kontemporer menggunakan metode dan pendekatan historis antropologis, dan selanjutnya menemukan beberapa pembahasan dalam konteks dialektika antara wahyu dan kebudayaan dalam banyak poin penting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, D. (2012). Pemikiran Syekh Muhammad Abduh Dalam Tafsir Al-Manar. Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 1(1), 33–42.

Abu Zaid, N. H. (2005). Tekstualitas Al-Quran: Kritik Terhadap Ulum Al-Quran. Lkis.

Ali, M. (2010). Kontekstualisasi Alquran: Studi Atas Ayat-Ayat Makkiyah Dan Madaniyah Melalui Pendekatan Historis Dan Fenomenologis. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, 7(1), 61–68.

Ali, M. (2016). Sejarah Dan Kedudukan Sanad Dalam Hadis Nabi. Tahdis: Jurnal Kajian Ilmu Al-Hadis, 7(1).

Bakri, S. (2016). Asbabun Nuzul: Diaog Antara Teks Dan Realita Kesejarahan. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir, 1(1), 1–18.

Chaabani, H. (2011). Compatibility Of The Holy Qur’an With Sciences: Anthropological Concepts As An Example. International Journal Of Modern Anthropology, 1(4), Article 4. Https://Doi.Org/10.4314/Ijma.V1i4.5

Clifford Geertz. (1973). The Interpretation Of Culture, Selected Essays. Basic Books.

Dozan, W. (2020). Rekonstruksi Asbabun Nuzul Sebagai Metodologi Interpretasi Teks Al-Qur’an. Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 30–39.

Gufron, M. (2018). Transformasi Paradigma Teologi Teosentris Menuju Antroposentris: Telaah Atas Pemikiran Hasan Hanafi. Millati: Journal Of Islamic Studies And Humanities, 3(1), 141–171.

Halim, A. (2015). Perkembangan Teori Makki Dan Madani Dalam Pandangan Ulama Klasik Dan Kontemporer. Syahadah: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Keislaman, 3(1).

Ichwan, M. N. (2000). Beyond Ideological Intepretation: Naṣr Abū Zayd’s Theory Of Qur’anic Hermeneutic. Al-Jami’ah: Journal Of Islamic Studies, 38(1), Article 1. Https://Doi.Org/10.14421/Ajis.2000.381.14-38

Indra, J. (2013). Analisis Wacana Terjemahan Al Quran Surat Al-Alaq: Tinjauan Aspek Leksikal. Widyaparwa, 41(2), 147–156.

Junaid, J. B. J. J. B., Junaid, J. B., & Nurfiqra, E. N. E. N. E. (2021). Kolaborasi Antara Muhammad Abduh Dan Muhammad Rasyid Ridha’dalam Menciptakan Kitab Tafsir Bernuansa Adab Al-Ijtimai. Al-Wajid: Jurnal Ilmu Al-Quran Dan Tafsir, 2(2).

Karim, M. I. (2018). Hermeneutika Historis Humanistik Mohamed Talbi. Maghza: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 3(1), 1–13. Https://Doi.Org/10.24090/Maghza.V3i1.1950

Leni, N. (2018). Peran Antroplogi Bagi Studi Islam. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 18(2), 233–252.

Mahyudi, D. (2016). Pendekatan Antropologi Dan Sosiologi Dalam Studi Islam. Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab, 2(2).

Mawardi, M. (2018). Subjektivitas Dalam Penafsiran Al-Quran: Fenomena Tafsir Bercorak Sektarian. Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur’an Dan Tafsir, 3(1), 125–138.

Mubarok, A. A. (2020). Sejarah Sosial-Politik Arab: Dari Hegemoni Romawi-Persia Hingga Kebangkitan Arab Islam. Nalar: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 4(1), 64–76.

Muzhiat, A. (2019). Historiografi Arab Pra Islam. Tsaqofah, 17(2), 129–136.

Nengsih, D., & Wahidi, R. (2020). Makki Dan Madani Sebagai Cabang Ulum Al-Qur’an. Syahadah: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Keislaman, 8(1), 33–54.

Sodiqin, A. (2008). Ali Sodiqin. Antropologi Al-Quran: Model Diealektika Wahyu Dan Budaya (Yogyakarta: Arruz Media Grup, 2008), Hlm 11. Arruz Media Grup.

Wathani, S. (2016). Tradisi Akademik Dalam Khalaqah Tafsir (Orientasi Semantik Al-Quran Klasik Dalam Diskursus Hermeneutik). Maghza: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 93–106. Https://Doi.Org/10.24090/Maghza.V1i1.699

Wijaya, I. (2016). Tafsir Muqaran. At-Tabligh, 1(1), 27–39.

Zayyadi, A. (2017). Pendekatan Hermeneutika Al-Quran Kontemporer Nashr Hamid Abu Zaid. Maghza: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(1), 1–22.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

(1)
Hanapi, A. Antropologi Al-Qur’an Dalam Diskurus ‘Ulum Al-Qur’an Kontemporer. MZA 2023, 8, 145-169.