MANHAJ TAFSIR MOHAMMAD ARKOUN

Authors

  • Nasrudin Nasrudin Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Jl. A. Yani No. 40-A Purwokerto; Telp. 0281-635624; Fax. 0281-636553

DOI:

https://doi.org/10.24090/maghza.v1i1.698

Keywords:

Muhammad Arkoun, hermeneutika, tafsir, al-Qur’an

Abstract

Tulisan ini mengkaji Muhammad Arkoun sebagai salah satu tokoh diantara banyaknya pemikir dan tokoh muslim yang memberikan tawaran dalam metodologi penafsiran  Al-Qur’an. Dia menawarkan kajian yang cukup berani dalam pembacaannya terhadap al-Qur’an. Secara radikal Arkoun mempersoalkan kembali esensi wahyu sebagai kalam Allah yang transenden dan wacana wahyu sebagai perwujudan kalam tersebut dalam dataran imanen. Ia menekankan pembecaan al-Qur’an sebagai kajain yang memungkinkan suatu pembacaan yang ideal bertepatan dengan maksud-maksud pemaknaan yang asli dari al-Qur’an pada tahap wacana bukan pada tahap teks. Tuhan (Saya/kami) yang mengalamatkan mode imperative kepada Engkau Perantara/Muhammad untuk mencapai mereka/manusia melaui empat fase yaitu kalam Allah, wacana Qur’ani, korpus resmi tertutup dan korpus tertafsir. Dengan mengadopsi ilmu-ilmu barat kontemporer dalam menafsirkan Al-Qur'an, baik itu ilmu linguistik, sejarah, antropologi dan yang lainnya, dia mengharapkan akan menghasilkan penafsiran baru yang belum pernah dilakukan oleh ilmuan muslim sebelumnya. Ia telah mengangkat hermeneutika al-Qur'an dalam terma-terma kontemporer modern sehingga penafsiran al-Qur'an yang ia tawarkan cukup menggeser peran metode tafsir al-Qur'an bil ma'tsur. Meskipun ia telah dituduh menyalahgunakan penfsiran al-Qur’an, gagasannya perlu ditimbang secara bijak. Makalah ini hendak menguraikan tentang pandangan Mohammad Arkoun terhadap Al-Qur'an, dan metodologinya dalam menginterpretasi al-Qur'an.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aart Van Zoes, Semiotika: tentang Tanda, Cara Kerjanya, dan Apa yang Kita Lakukan dengannya, terj. Ani Soeleowati, Jakarta: Yayasan Sumber Agung, 1993

Ali Harb, Naqd an-Nash, (Berikut: Markaz al-Saqafi al-Araby, 1995)Charles Morris, Fondation of The Theory of Sign, dalam Otto Neurath et. Al. (de). International Encyclopedia of United Science (Chicago: The University of Chicago Press, 1962.

J. H. Meuleman, Tradisi, Kemodernan dan Metamodernisme, Yogyakarta: LkiS, 1996

Mohammed Arkoun, Berbagai Pembacaan Al-Qur’an, tej. Machasin Jakarta : INSIS, 1997

Mohammed Arkoun, Pemikiran Arab, terj. Yudian W. Asmin, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996

M. Arkoun, Tehinking Islam, Terjemahan Yudian W. Asmin dan Lathiful Khuluq, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996

M.A.K. Halliday dan Rugaiya Hasan, Bahasa, teks dan Konteks: Aspek-Aspek Bahasa dalam Pandangan semiotik Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992

Robert Dunn, Pasca Modernisme: Populisme, Budaya Massa dan Garda Depan, dalam Prisma, No. 1, Tahun XXII 1993

Downloads

Published

2016-05-31

How to Cite

(1)
Nasrudin, N. MANHAJ TAFSIR MOHAMMAD ARKOUN. MZA 2016, 1, 85-92.