Tradisi Amaliah Ayat Al-Qur'an Ba'da Salat Maktubah Di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah2 Tambakberas Jombang

Authors

  • Lailatus Salamah UIN Sayyid Ali Rahmatullah
  • Rifqi As’adah Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

DOI:

https://doi.org/10.24090/maghza.v7i2.6759

Keywords:

Tradisi, Amaliah, Pondok Al-Lathifiyyah 2, Karl Mannheim

Abstract

Abstrak Tradisi amaliah ayat al-Qur’an banyak dijumpai di berbagai wilayah dan pondok pesantren. Setiap pondok tentu memiliki amalan-amalan dan wirid khusus. Artikel ini membahas tentang ayat al-Qur’an yang digunakan sebagai suatu amalan ba’da salat maktūbah di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah 2 Tambakberas. Rangkaian amalan ini terdiri dari membaca surah al-Ikhlāṣ dan surah at-Taubah ayat 128-129. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana sejarah dan proses pembacaan amalan dan untuk mengetahui makna pembacaan amalan ayat al-quran bagi yang melaksanakannya diantaranya pengasuh, pengurus dan santri. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan melukiskan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada, serta pengumpulan data melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Tradisi pembacaan amalan ayat al-Qur’an ba’da salat maktūbah, menggunakan teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim, yaitu makna objektif, ekspresif dan dokumenter. Jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan dan pustaka (library research). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa, tradisi amaliah ba’da salat maktūbah di Pondok Pesantren Tambakberas dilaksanakan setelah membaca wiridan setelah salat pada umumnya, dilanjutkan dengan membaca surah at-Taubah ayat 128-129 sebanyak 1 kali kemudian dilanjutkan dengan membaca tawasul lalu membaca surah al-Ikhlāṣ sebanyak 11 kali. Tradisi amaliah ini dilaksanakan dengan posisi duduk seperti saat masih dalam shaf salat dan menghadap kiblat. Makna pembacaan amaliah ba’da salat maktūbah ini memiliki tiga makna objektif, ekspresif,dan dokumenter. Makna objektif-nya yaitu bahwa tradisi amaliah tersebut merupakan sebuah amaliah rutin yang harus di istiqomahkan. Tradisi amaliah ini merupakan bentuk taʻẓīm santri kepada pengasuh Pondok Pesantren. Kemudian makna ekspresif-nya adalah mereka meyakini bahwa bacaan yang mereka amalkan akan kembali kepada diri mereka dan manfaat yang mereka rasakan berupa ketentraman jiwa, membentengi diri dari fitnah, diberi kemudahan dalam segala urusannya, dilancarkan rizki rang tuanya dan dimudahkan dalam menghafal. Sedangkan makna dokumenter-nya tanpa disadari bahwa tradisi amaliah ayat al-Qur’an tersebut menjadi sebuah rutinitas yang tetap diamalkan hingga saat ini.   Kata kunci:  Tradisi,Amaliah, Pondok Al-Lathifiyyah 2 , Karl Mannheim.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aqil, ali akbar bin, & Chris, A. (2016). 5 Amalan Penyuci Hati. QultumMedia.

As-Sijistani, A. D. S. bin A.-A. A.-A. (2009). Sunan Abi Dawud. Dar Ar-Risalah Al-’alamiah.

Asrafil. (2021). Pembacaan Surat-surat Pilihan dalam Al-Qur’an Sebagai Amalan (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Darul Karomah Desa Larangan Luar Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan). IAIN Madura.

Baum, G. (1999). Agama Dalam Bayang-Bayang Relativisme (A. M. Chaeri & M. Arow (trans.)). Tiara Wacana Yogya.

Chodjim, A. (2008). Al-ikhlash. Serambi Ilmu Semesta.

Dairabi, A. (n.d.). Mujaraabat Ad-Dairabi Al-Kabir. Mathba’ah Musthafa Muhammad.

Fauziah, S. (2014). Pembacaan Al-Qur’an Surat-Surat Pilihan Di Pondok Pesantren Putri Daar Al-Furqon Janggalan Kudus (Studi Living Qur’an). Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 15(1), 159.

Hamka. (1986). Tafsir Al-Azhar Juzu’ x. PT Pustaka Panjimas.

Kurnianti, D. A. (2020). Amalan Rutin Ba’da Salat Maktubah Di Pondok Pesantren Putri Ihyaul Ulum Manyar Lamongan ( Studi Living Qur’an). IAIN Tulungagung.

Mannheim, K. (1991). Ideologi dan Utopia, Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik (F. B. Hardiman (trans.)). Kanisius.

Masfufah, E. (2021). Tradisi Pembacaan Surat-surat Pilihan di Pondok Pesantren Salafiyah Putri At-Taufiq Malang ( Studi Living Qur ’ an ). Mashahif: Journal of Qur’an and Hadits Studies, 1, 1–17.

Mathroni, M. (2004). Amalan dan Doa Mustajab. CV. Aneka Ilmu.

Mustaqim, A. (2019). Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir. Idea Press Yogyakarta.

Najib, H. (2017). Tambakberas, Menelisik Sejarah Memetik Uswah. Pustaka Bahrul Ulum.

Nikmah, S., Hasanah, U., & Hidayat, R. (2021). Tradisi Pembacaan Surah Al-Insyirah Sebagai Wirid Dalam Shalat (Kajian Living Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Putri Al-Lathifiyyah Palembang). Al-Misykah: Jurnal Kajian Al-Quran Dan Tafsir, 2(2), 35–51.

Roslina. (2022). Pengamalan Surah-Surah al-Fātihah, al-Ikhlāṣ, dan al-Muawwżatain Sesudah Sholat Jum’at Di Masjid Nurul Ihsan Kel. Wijaya Pura Kec. Jambi Selatan Kota Jambi ( Studi Living Qur’an). UIN Sulthan Thaha Saiffuddin Jambi.

Shihab, M. Q. (2017). Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur’an. PT. Lentera Hati.

Downloads

Published

2022-12-12

How to Cite

(1)
Salamah, L.; As’adah , R. Tradisi Amaliah Ayat Al-Qur’an Ba’da Salat Maktubah Di Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah2 Tambakberas Jombang. MZA 2022, 7, 47-68.