Jilbab dan Cadar Perspektif Al-Quran: Studi Tafsir Maqashidi Q.S. Al-ahzab [33]: 59 dan Q.S. An-Nur [24]: 31

Authors

  • Fahri Muhaimin Fabrori Fahri UIN Sunan Kalijaga
  • Syadidatus Syarifah

DOI:

https://doi.org/10.24090/maghza.v9i1.10929

Keywords:

Maqashidi Interpretation, Hijab, Niqab, Indonesia

Abstract

The meaning and practice of wearing the headscarf and veil is a separate problem in the social sphere due to the use of it that is not by the Shari'a and serves as justification for a group. Clothing that aims to protect women from distractions turns into something problematic for the wearer. From this phenomenon, this article aims to describe the essence of the hijab and veil mentioned in the Al-Quran and their restraints. The main argument that discusses the headscarf and veil is Q.S. Al-Ahab [33]: 59 and Q.S. An-Nur [24]: 31 whose mention is listed in these two verses. This study uses the library method, the data is processed using descriptive-analytic techniques to be explored and then refined. The theory used is the Maqasidi interpretation analysis theory initiated by Abdul Mustaqim. This theory reveals the message behind the meaning of the Koran, in this case, examines the maqasid of the verses on the veil and veil in the Indonesian context. The results of this study indicate that maqasid values emerge, namely, hifdz al-din which includes the practice and study of religious texts, hifdz an-nafs protecting oneself by covering the genitals and associating with hijabs, hifdz al-mal protecting the jewelry that used, hifdz an-nasl upholds the dignity of women by implementing Islamic values. Pemaknaan dan praktek dalam memakai jilbab dan cadar menjadi problem tersendiri dalam lingkup sosial akibat pemakaian yang tidak sesuai syariat dan menjadi justifikasi pada suatu kelompok. Pakaian yang bertujuan untuk menjaga perempuan supaya terhindar dari gangguan berubah menjadi suatu benda yang bermasalah bagi pemakainya. Dari fenomena tersebut artikel ini bertujuan untuk menguraikan esensi hijab dan cadar yang disebut dalam Al-Quran beserta penafsirannya. Dalil utama yang membahas tentang jilbab dan cadar adalah Q.S. Al-ahzab [33]: 59 dan Q.S. An-Nur [24]: 31 yang penyebutannya tercantum dalam dua ayat ini. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, datanya diolah dengan menggunakan teknik deskriptif-analitik untuk dieksplorasi dan kemudian ditafsirkan. Adapun teori yang digunakan adalah teori analisis tafsir maqasidi yang dicetuskan Abdul Mustaqim. Teori ini mengungkapkan pesan di balik makna Al-Quran, dalam hal ini mengkaji maqasid dari ayat jilbab dan cadar dalam konteks Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai-nilai maqasid yang muncul yaitu hifdz al-din memuat adanya pengamalan dan pengkajian teks-teks agama, hifdz an-nafs penjagaan terhadap diri dengan menutup aurat dan bergaul dengan para hijabers, hifdz al-mal adanya penjagaan terhadap perhiasan yang dipakai, hifdz an-nasl menjunjung martabat wanita dengan mengerjakan nilai-nilai ajaran Islam.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aisyah, Lina Rasyid & Rosdalina Bukido. (2018). “Problematika Hukum Cadar Dalam Islam: Sebuah Tinjauan Normatif-Historis”. (16. no. 1). Jurnal Ilmiah Syariah

Fitry, Adheyatul. (2019). “Jilbab Sebagai Ibadah: Studi Fenomenologi Pada Polisi Wanira Polres Berbau”. (17. no.1). Juli. Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum.

Fuad, Muhammad Abdul Baqi. Al-Mu’jam Al-Mufahras Li Alfadz Al-Quran Al-Karim. Lebanon: Dar al-Ma’rifah.

Hafil, Muhammad. KH Ahsin Jelaskan Makna Khimar, Hijab, Jilbab dan Burqoh, https://www.republika.co.id/berita/q4jzgi430/kh-ahsin-jelaskan-makna-khimar-hijab-jilbab-dan-burqoh . Diakses pada 4 Juni 2023 pukul 21:12.

Hasbi, Muhammad Ash-Shiddiqy. (2000). Tafsir Al-Quranul Majid. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.

Kamus Arab Indonesia Almaany. Diakses pada 13 Mei 2023.

Khoirul, Imam Ulumuddin. Niqab (cadar) dalam Perspektif Hukum Islam, https://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/SD/article/viewFile/3472/3201. Diakses Pada 6 Juni 2023, pukul 20:47.

Ma’lufi, Lois. (1908). A-Munjid fi Al-Lughah Wa al-Adab wa Al-Ulum. Beirut: al-Mathba’a al-Kalutsikiya.

Mahmud, Yulcin. (2020). “Jilbab Sebagai Gaya Hidup Wanita Modern Di Kalangan Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sam Ratulangi”. (13. no. 3). Jurnal Holistik.

Malik, Abdul Karim Amrullah. Tafsir Al-Azhar. Singapura: Pustaka Nasional, th), h. 5782 Az-Zuhaili.

Pratama, M. Hendrik. (2022). “Kontekstualisasi Penafsiran Q.S. Al-Nur [24]: 31 (Aplikasi Hermeneutika Ma’na Cum Maghza)”. (3. no.2). Relevatia: Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsir.

Resmia, (2022). “Hadis Hijab Pandangan Kontemporer: Studi terhadap Pemahaman Fatima Mernisi, Quraish Shihab dan Muhammad Syahrur”, (2, no.1). Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin.

Sainul & Nurul Amanah, (2016). “Batas Aurat Perempuan Dalam Pinangan Menurut Mazhab Zhahiri”. (13. no.2). Jurnal Hukum.

Shihab, M. Quraish. (2002). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.

Sudirman, Moh. (2019). “Cadar Bagi Wanita Muslimah: Suatu Kajian Perspektif Sejarah”. (17. no. 1). Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum.

Suharso & Ana Retnoningsih. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya.

Taufiq, Imam. (2013). “Tafsir Ayat Jilbab: Kajian Terhadap Q.S. Al-Ahzab [33]: 59”. (5. no. 2). Jurnal At-Taqaddum.

Toyyib, Moh. (2018). “Kajiab Tafsir Al-Quran Surah Al-Ahzab Ayat 59: Studi Komparatif Tafsir Al-Misbah dan Tafsir-Tafsir Terdahulu”. (3. no. 1). Al-Ibrah

Utama, Ferdian. “Tafsir Kontekstual Di Era Milenial: Telaah dari Buku Abdullah Saeed: Interpreting the Quran Towards a Contemporary Approach”. Academia.

Wahbah. (2013). Tafsir Al-Munir: Aqidah, Syari’ah, Manhaj. Jakarta: Gema Insani.

Downloads

Published

2024-10-20

How to Cite

(1)
Fahri, F. M. F.; Syadidatus Syarifah. Jilbab Dan Cadar Perspektif Al-Quran: Studi Tafsir Maqashidi Q.S. Al-Ahzab [33]: 59 Dan Q.S. An-Nur [24]: 31. MZA 2024, 9, 144-160.