Obligasi Daerah yang "Tak Kunjung" Terbit sebagai Salah Satu Faktor Perkembangan Daerah

Authors

  • Taymi Triyansyah IAIN Kudus
  • Nor Aini IAIN Kudus
  • Kharis Fadlullah Hana IAIN Kudus

DOI:

https://doi.org/10.24090/mabsya.v2i1.3863

Keywords:

Regional Bonds, Regional Development, SWOT

Abstract

English: Law No. 33 of 2004 is a source of legal basis used as a guideline in the process of issuing regional bonds. This study discusses issues related to the issuance of regional bonds in Indonesia, particularly in the provinces of Central Java, West Sumatra, and West Kalimantan. In connection with the issuance of regional bonds, to date there are now regions that issue regional bonds including of Central Java, West Sumatra, and West Kalimantan. The purpose of this study is to find out more about the problems that form the basis of the issue of bonds in the region. Researchers use descriptive analysis method that can indicate the level of income and finance of the provinces  of Central Java, West Sumatra, West Kalimantan where the region has met the requirements to issue regional bonds. While the SWOT analysis conducted in the area, each region still has many obstacles in the process of issuing regional bonds, one of which is the problem in human resources (SDM). Keywords: Regional Bonds, Regional Development, SWOT.   Indonesia: Undang-undang No. 33 tahun 2004 merupakan sumber dasar hukum yang dijadikan pedoman dalam proses penerbitan obligasi daerah. Penelitian ini membahas permasalahan terkait penerbitan obligasi daerah di Indonesia, khususnya pada provinsi Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Kalimantan Barat. Berkaitan dengan penerbitan obligasi daerah, sampai saat ini belum ada daerah yang menerbitkan obligasi daerah termasuk Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Kalimantan Barat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui lebih lanjut permasalahan yang menjadi dasar tidak terbitnya obligasi didaerah tersebut. Peneliti menggunakan metode analisis diskriptif yang dapat menunjukan tingkat pendapatan dan keuangan provinsi Jawa Tengah, Sumatra Barat, Kalimantan Barat dimana daerah tersebut sudah memenuhi syarat untuk melakukan penerbitan obligasi daerah. Sedangkan analisis SWOT yang dilakukan pada daerah tersebut, masing-masing daerah masih memiliki banyak kendala dalam proses penerbitan obligasi daerah salah satunya yaitu permasalahan pada sumber daya manusianya (SDM). Kata Kunci: Obligasi Daerah, Perkembangan Daerah, SWOT.

References

Ambarwati, D. I., Hamid, E. S., & Suprihanto, J. (2016). Kelayakan Pembiayaan Obligasi Daerah untuk Pembangunan Proyek Bus Rapid Trans (BRT) Guna Menunjang Ketahanan Ekonomi Daerah (Studi Pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan). Jurnal Ketahanan Nasional, 22(3), 267–284.
Bisnis.com. (2020a). Obligasi Daerh Jateng tak Kunjung Terealisasi, Terganjal Restu DPRD.
Bisnis.com. (2020b). OJK Kaltim: Proses Penerbitan Obligasi Daerah Lumayan Panjang.
Bisnis.com. (2020c). Pemda Sulit Penuhi Langkah Penerbitan Obligasi Daerah.
Empresas, R. de A. de. (2012). A Brazilian Municipal Bond Market: Theory, Repression and Prospects.
Feng, X. (2013). Local Government Debt and Municipal Bonds in China : Problems and a Framework of Rules. The Copenhagen Journal of Asian Studies, 31(2), 23–53.
Hamid, E. S. (2003). Prospek Obligasi Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan Pembangunan. 6(1), 21–29.
Kementerian Keuangan. (n.d.). PP Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Derah.
News, A. (2019). OJK Sebut Kendala Pemda dalam Penerbitan Obligasi Daerah.
Okta, D., & Kaluge, D. (2011). Analisis Peluang Penerbitan Obligasi Daerah sebagai Alternatif Pembiayaan Daerah. Journal of Indonesia Applied Economics, 5, 157–171.
Resen, M. gde subha karma. (2015). Aspek Yuridis Penerbitan Obligasi Daerah sebagai Sumber Pembiayaan Alternatif Daerah. 1.
Setiadi, W. (n.d.). Kajian Obligasi Daerah sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan untuk Pembangunan Daerah (Studi Kasus Di Pemerintah Propinsi Jawa Tengah). 61–74.
Sriyono. (2013). Model Pembiayaan Daerah yang Bersumber dari Anggaran Non APBN untuk Meningkatkan Ekonomi Kreatif. Seminar Nasional, 105, 29–30.
Surachman, E. N., & Setiawan, H. (2016). Municipal Bonds as The Financing Strategy For Urban Infrastructure: Case Study Of Jakarta MRT. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 20(3), 369–381.
Yulianti, A. D. (2018). Strategi Penerbitan Obligasi Daerah Sebagai Alternatif Sumber Penerimaan Daerah di Provinsi Jawa Tengah. 7(3), 268–275.

Downloads

Published

2020-06-30

How to Cite

Triyansyah, T., Aini, N., & Hana, K. F. (2020). Obligasi Daerah yang "Tak Kunjung" Terbit sebagai Salah Satu Faktor Perkembangan Daerah. Mabsya: Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, 2(1), 59–78. https://doi.org/10.24090/mabsya.v2i1.3863