Budaya Gadget di Pondok Pesantren Mitra IAIN Purwokerto

Authors

  • Warto Warto Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.24090/ibda.v15i2.1060

Keywords:

Budaya, Teknologi, Pondok Pesantren, Gadget

Abstract

Teknologi telah merambah seluruh kehidupan masyarakat. Pondok pesantren yang menjadi salahs atu elemen masyarakat juga terimbas oleh perkembangan teknologi tersebut. Teknologi gadget kini bisa dimiliki oleh siapapun karena harganya yang semakin terjangkau. Termasuk para santri di pondok pesantren juga dapat memiliki perangkat gadget. Budaya teknologi a) budaya copy-paste, b) budaya like and share, c) budaya solidaritas maya, d) budaya selfie, saat ini populer di masyarakat juga merambah pondok pesantren. Dari beberapa budaya tersebut tentunya ada budaya yang positif dan budaya negative. Pondok pesantren yang menjadi tempat menuntut ilmu agama sudah seharusnya menerapkan berbagai ketentuan dan peraturan pemanfaatan gadget di lingkungan pondok pesantren. Hal tersebut dilakukan agar suasana menuntur ilmu di lingkungan pondok pesantren tidak dirusak oleh kehadiran teknologi gadget yang dibawa oleh para santri. Dari penelitian yang dilakukan di beberapa pondok pesantren mitra IAIN Purwokerto, mayoritas telah memiliki ketentuan dan aturan pemanfaatan gadget di lingkungan pondok pesantren. aturan tersebut juga dilengkapi dengan sanksi bagi para santri yang melanggar ketentuan dan aturan. Ketentuan yang dibuat oleh para pengasuh pondok pesantren adalah berkaitan dengan waktu kapan boleh menggunakan gadget dan kapan tidak boleh menggunakannya. Jika ada santri yang melanggar maka langsung diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di setiap pondok pesantren. untuk menciptakan budaya teknologi di pondok pesantren yang beradab dan bermoral, para pengasuh dan pengurus beberapa pondok pesantren mengadakan razia atau inspeksi mendadak dengan mengumpulkan dan melihat konten gadget setiap santri. Budaya teknologi yang santun dan beradab dapat dibentuk dari pondok pesantren dengan berbagai aturan dan ketentuan. Budaya teknologi yang baik dapat dibentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang dibungkus dengan aturan-aturan yang mengikat sehingga timbul keengganan dan kesadaran dari para santri untuk dapat memanfaatkan perangkat gadget dengan baik dan bertanggungjawab.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdullah, M. A. (2002). Studi Agama Normativitas atau Historisitas? Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ahmad, A. (2012). Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Kesenjangan Informasi. Jurnal Dakwah Tabligh , 13(1), 137–149.

Al-Suyuti, A.-I. J. A. R. (1399). Al-Asybah wa al-Naza’ir. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.

Amalia, Farah Fadhilah & Rachmawati, R. (2013). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Oleh Tenaga Kerja Indonesia Serta Pengaruhnya Terhadap Perubahan Sosial Budaya Di Kampung Pandan Dalam, Ampang Jaya, Malaysia. Jurnal Bumi Indonesia, 2, 207. Retrieved from http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/144/141

Amiruddin, M. H. (2014). Pemikiran Islam Kontemporer Dalam Benturan Budaya. Jurnal Ilmiah Islam Futura , 13(2), 201–212.

Eko Indrajit, R. (1992). Evolusi perkembangan teknologi informasi, 1–5.

Fauzi, F., Harly, G. S., & Hs, H. (2013). Analisis Penerapan Teknologi Jaringan LTE 4G di Indonesia. Majalah Ilmiah UNIKOM, 10(2), 281–290. https://doi.org/Majalah Ilmiah Unikom

Guessoum, N. (2011). Islam dan Sains Modern: Bagaimana Mempertemukan Islam dan Sains Modern. Bandung: Mizan Pustaka.

Hamzah, A. R., & Cahyono, H. (2016). Agama dan Tantangan Budaya Modern Perspektif Islam. Fikri, 1(2), 421–448.

Hasanudin. (2017). Pondok Pesantren El-Fira. Purwokerto: Pondok Pesantren El-Fira.

Ibnudzar. (2010). MUI Pusat Akan Pelajari Fatwa Haram Facebook. Retrieved June 8, 2017, from http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2010/02/10/3228/mui-pusat-akan-pelajari-fatwa-haram-facebook/#sthash.ULBSv8bx.dpbs

Jamaluddin, M. (2012). Metamorfosis Pesantren Di Era Globalisasi. KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman, 20(1), 127–139. https://doi.org/10.19105/karsa.v20i1.57

Kholil, M. (2011). Menggagas Pesantren sebagai Pusat Peradaban Muslim di Indonesia. Media Akademika, 26(3).

Muhakamurrohman, A. (2014). Pesantren/ : Kyai, Santri, dan Tradisi. Ibda’, Jurnal Kebudayaan Islam, 12(2), 109–118.

Norhani Bakri. (2008). Keunggulan budaya teknologi dalam memacu kemajuan bangsa. Jurnal Kemanusiaan, 11 (Jun), 1–14.

Ridwan. (2005). Dialektika Islam dengan Budaya Jawa. Jurnal Ibda‘ , 3 (1),18–32.

Said, H. A. (2011). Meneguhkan kembali tradisi pesantren di nusant nusantara. IBDA, 9(2), 178–193.

Salman, A. M. bin. (2017). Revitalisasi Pondok Pesantren Terhadap Pengembangan Pondok Pesantren di Indonesia. Purwokerto.

Siraj, S. A. (2005). Visi Pesantren Masa Depan”, dalam Makalah Seminar Nasional: Musabaqah al-Qur’an Nasional V.

Sumpena, D. (2014). Islam dan Budaya Lokal: Kajian terhadap Interelasi Islam dan Budaya Sunda. Jurnal Ilmu Dakwah, 6 (1), 101. https://doi.org/10.15575/jid.v6i1.329

Zuhriy, M. S. (2011). Budaya Pesantren dan Pendidikan Karakter pada Pondok Pesantren Salaf. Walisongo, 19(November 2011), 287–310.

Wawancara
Wawancara dengan Hasanudin, pengurus pondok pesantren El-Fira.

Wawancara dilakukan tanggal 24 Mei 2017.

Wawancara dengan Supani, pengasuh pondok pesantren Darul Falah Purwokerto pada tanggal 18 Mei 2017.

Wawancara dengan Enjang Burhanudin Yusuf, pengurus pondok pesantren Darussalam Dukuhwaluh Kembaran pada tanggal 17 Mei 2017.

Wawancara dengan Suprisdiantoko, pengurus pondok pesantren Ath- Thohiriyah Parakanonje Purwokerto pada tanggal 17 Mei 2017.

Wawancara dengan Supani, pengasuh pondok pesantren Darul Falah Purwokerto pada tanggal 18 Mei 2017.

Wawancara dengan dengan Tri Rachmijati, pengasuh pondok pesantren Fatkhul Huda Purwokerto pada tanggal 17 Mei 2017

Wawancara dengan Hisbul Mufihin pada tanggal 22 Mei 2017

Downloads

Published

2017-11-01

How to Cite

Warto, W. (2017). Budaya Gadget di Pondok Pesantren Mitra IAIN Purwokerto. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 15(2), 346–364. https://doi.org/10.24090/ibda.v15i2.1060